dengan nomor tabel, judul tabel, kolom vertikal dan horizontal, kategori dan indikator, frekuensi, persen dan jumlah. Frekuensi kerangka tabel ini untuk
mewadahi selebaran data penelitian. 6.
Tabulasi Data Tabulasi data yaitu memindahkan variabel responden yang sudah melalui
pengkodean dan inventarisasi variabel kedalam kerangka tabel. Adapun tabel sebanyak jumlah pertanyaan dari kuesioner. Data disajikan dalam bentuk tabel
tunggal dan dirinci melalui kategori, frekuensi dan persentase. Selanjutnya untuk memperjelas isi tabel, data dianalisis melalui deskripsi teks.
4.3 Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam pembahasan ini peneliti akan
merujuk pada sistem penyajian atau data yang akan diperoleh dari hasil jawaban responden, dimana metode pengumpulan data dengan melalui kuesioner yang
disebarkan kepada responden yang berjumlah 46 orang.
4.3.1 Karakteristik Responden
Karateristik responden merupakan gambaran tentang responden dalam penelitian ini. Karakteristik responden yang dimaksud dalam hal ini adalah Jenis
Kelamin, Stambuk, dan Umur responden.
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin F
Laki-laki 23
50 Perempuan
23 50
Total 46
100 Sumber: P2FC1
Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 46 orang, terdapat 23 orang 50 Jenis kelamin laki-laki dan 23 50
Jenis kelamin perempuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah responden dalam penelitian ini antara Laki-laki dan perempuan sama atau sebanding.
Tabel 4.2 Stambuk
Angkatan F
2010 18
39,1 2011
28 60,9
Total 46
100 Sumber: P3FC2
Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa dari 46 orang jumlah responden, terdapat dua2 stambuk yang terdiri dari 2010 dan 2011. Pembagian responden telah
ditentukan dengan metode pengambilan sampel dari populasi yang telah didapatkan melalui pra-penelitian, sehingga terdapat 18 responden 39,1 berada di stambuk
2010, 28 responden 60,9 yang berada di stambuk 2011. Tabel 4.2 menjelaskan bahwa responden dalam penelitian ini mayoritas stambuk 2011 dengan persentase
60,9. Hal ini terjadi karena, dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah mahasiwa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik. Beberapa orang dari stambuk
2010 sudah menyelesaikan studi di Ilmu Komunikasi FISIP USU.
Tabel 4.3
Umur
Umur F
21 Tahun 4
8,7 21 Tahun
20 43,5
22 Tahun 13
28,3 22 Tahun
9 19,5
Total 46
100 Sumber : P4FC3
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa dari 46 orang responden, terdapat empat 4 klasifikasi umur yang telah ditetapkan peneliti. Diantaranya, 4 8,7 responden
berada pada umur 21 Tahun, 20 43,5 berada pada umur 21 Tahun, 13 28,3 berada pada umur 22 Tahun dan 9 19,5 berada pada umur 22 Tahun. Data diatas
menunjukkan bahwa rata-rata responden berada pada umur 21 Tahun dengan persentase 20 43,5.
4.3.2 Pemberitaan Pemilihan Presiden RI 2014 di TV One.
Pemberitaan pemilihan presiden pilpres RI 2014 di TV One dalam penelitian ini merupakan gambaran tentang intensitas menonton televisi, intensitas menonton
berita di TV One, intensitas menonton berita tentang pilres RI 2014 di TV One, Pilihan Program acara di TV One dan frekuensi menonton tayangan berita di TV One
dari respoden. Dari sisi ini peneliti akan melihat secara mendalam tentang responden yang akan diteliti dalam keterkaitannya terhadap masalah dalam penelitian ini.
Tabel 4.4 Intensitas menonton Televisi
Intensitas menonton televisi F
Sangat Sering 3-4 Jam Hari 4
8,7
Sering 1-2 Jam Hari 24
52,2 Tidak Sering 45 Menit Hari
12 26,1
Sangat Tidak Sering 5-10MenitHari 6
13,0
Total 46
100 Sumber : P5FC4
Tabel 4.4 menjelaskan bahwa intensitas responden dalam menonton televisi adalah sebagai berikut, 4 orang responden masuk dalam kategori Sangat Sering 3-4
Jam Hari dengan persentase 8,7, 24 orang responden masuk dalam kategori Sering 1-2 Jam Hari dengan persentase 52,2, 12 orang responden masuk dalam kategori
Tidak sering 45 Menit Hari dengan persentase 26,1 dan 6 orang responden masuk dalam kategori Sangat Tidak Sering 5-10 Menit Hari dengan persentase 13,0.
Data diatas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini rata-rata masuk kedalam kategori Sering 1-2 Jam Hari dalam menonton televisi dengan
persentase 24 responden 52,2. Menurut George Gebner dalam teori kultivasi, penonton 1-2 JamHari masuk kedalam kategori penonton ringan light viewers
Baran 406 : 2010. Penonton ringan tidak menggunakan satu stasiun televisi untuk dijadikan sebagai sumber informasi melainkan penonton menggunakan berbagai
macam stasiun televisi untuk memenuhi kebutuhan informasi terhadap suatu persoalan. Karena kenyataan ini, maka pengaruh televisi tidak cukup kuat pada diri
mereka.
Tabel 4.5 Intensitas Menonton Berita di TV One
Intensitas menonton televisi F
Sangat Sering 3-4 Jam Hari 1
2,2 Sering 1-2 Jam Hari
4 8,7
Tidak Sering 45 Menit Hari 28
60,9
Sangat Tidak Sering 5-10MenitHari 13
28,3
Total 46
100 Sumber : P6FC5
Tabel 4.5 menjelaskan bahwa intensitas responden menonton berita di TV One adalah sebagai berikut,1 orang responden masuk dalam kategori sangat sering 3-4
JamHari dengan persentase 2,2. 4 orang responden masuk dalam kategori sering 1-2JamHari dengan persentase 8,7, 28 orang masuk dalam kategori tidak sering
45 Menit Hari dengan persentase 60,9, dan 13 orang masuk dalam kategori sangat tidak sering 5-10 MenitHari. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik yang menjadi responden dalam penelitian ini mayoritas tidak sering 45 Menit Hari menonton berita di TV One
dengan responden sebanyak 28 orang dan persentase sebesar 60,9. Tabel 4.5 juga menunjukkan, ada hal menarik untuk diamati yaitu pada
kategori Sangat Sering 3-4 JamHari dengan persentase 2,21 responden, dalam teori kultivasi penonton 3-4 JamHari masuk dalam kategori Heavy Viewers Penonton
Berat. Penonton berat akan lebih percaya terhadap realitas yang dibentuk oleh media dibandingkan dengan kepercayaannya terhadap realitas yang dia alami sendiri secara
langsung. Penonton berat umumnya memiliki akses dan kepemilikan media yang lebih terbatas. Hal itulah yang menyebabkan mereka mengandalkan televisi sebagai sumber
informasi dan hiburan mereka. Karena keterpakuan pada satu media tersebut, membuat keragaman alternatif informasi yang mereka miliki menjadi terbatas. Itulah
sebabnya kemudian mereka membentuk gambaran tentang dunia dalam pikirannya sebagimana yang digambarkan pada televisi.
Tabel 4.6 Intensitas Menonton Berita tentang Pilpres RI 2014 di TV One
Intensitas menonton televisi F
Sangat Sering 3-4 Jam Hari 1
2,2
Sering 1-2 Jam Hari 11
23,9 Tidak Sering 45 Menit Hari
24 52,2
Sangat Tidak Sering 5-10MenitHari 10
21,7
Total 46
100 Sumber : P7 FC6
Tabel 4.6 menjelaskan bahwa intensitas responden menonton berita tentang Pilpres RI 2014 di TV One adalah sebagai berikut, 1 responden atau 2,2 berada
dalam kategori sangat sering 3-4 JamHari, 11 responden atau 23,9 berada dalam kategori Sering 1-2 JamHari, 24 responden atau 52,2 berada dalam kategori Tidak
sering 45 MenitHari dan 10 responden atau 21,7 berada dalam kategori Sangat tidak sering 5-10MenitHari.
Peneliti melihat bahwa seluruh responden menonton berita di TV One dengan total 46 dan persentase 100. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa ilmu
komunikasi konsentrasi jurnalistik FISIP USU yang menjadi responden dalam penelitian ini mengetahui konten pemberitaan tentang pilpres RI 2014 yang disajikan
oleh TV One. Sehingga responden dalam penelitian ini dapat menganalisis dari apa yang pernah ditonton dari tayangan TV One. Tabel 4.6 juga menunjukkan bahwa rata-
rata responden dalam menonton berita pilpres RI 2014 di TV One berada pada kategori tidak sering 45menit hari dengan persentase 52,2 24 responden.
Tabel 4.7 Tayangan berita TV One yang ditonton selama Pilpres RI 2014
Tayangan Berita F
NewsOne Apa Kabar Indonesia, Kabar Terkini, Kabar Dunia
27 58,7
RealityOne Menyingkap Tabir, Suara 2
4,3
Rakyat, Dibalik Tragedi InfoOne Bang One Show, Mata
Kamera, World Report 1
2,2
TalkShowOne Indonesia Lawyers
Club, Debat, Opini 16
34,8
Total 46
100 Sumber : P8FC7
Tabel 4.7 menjelaskan bahwa Tayangan berita yang menjadi pilihan dari responden selama Pilpres RI 2014 berlangsung adalah sebagai berikut, 27 responden
dengan persentase 58,7 memilih NewsOne Apa Kabar Indonesia, Kabar Terkini, Kabar Dunia, 2 responden dengan persentase 4,3 memilih RealityOne Menyingkap
Tabir, Suara Rakyat, Dibalik Tragedi, 1 responden dengan persentase 2,2 memilih InfoOne Bang One Show, Mata Kamera, World Report dan 16 responden dengan
persentase 34,8 memilih TalkshowOne Indonesia Lawyers Club, Debat, Opini. Tabel 4.7 juga menunjukkan bahwa rata-rata responden tertarik memilih
NewsOne Apa Kabar Indonesia, Kabar Terkini, Kabar Dunia dengan persentase 58,7 27 responden. Hal ini dikarenakan jadwal program acara tersebut yang hampir
sesuai dengan waktu luang para responden. Kesibukan para responden dengan dunia kampus yang harus mengikuti perkuliahan dan organisasi yang diikuti menjadikan
kategori NewsOne menjadi pilihan utama. Kategori NewsOne menyediakan suatu program acara seperti Apa Kabar Indonesia yang tersedia sebanyak 3 tiga waktu
yakni Apa Kabar Indonesia Pagi, Apa Kabar Indonesia Siang dan Apa Kabar Indonesia Malam. Apa kabar Indonesia adalah sebuah tayangan berita yang
memadukan pola news konvensionaldengan kreativitas pada On Air Presentation. Mengikuti isu-isu aktual yang berkaitan langsung dengan kehidupan publik. Dan juga
program kabar terkini, yang memberikan pemberitaan kekinian atau yang baru saja terjadi. Ini yang membuat program ini dipilih oleh responden karena selain
disesuaikan dengan waktu kategori ini juga sesuai dengan kebutuhan informasi.
Tabel 4.8 Segmentasi menonton tayangan berita tentang Pilpres RI 2014 di TV One
Segmentasi menonton F
Keseluruhan tayangan 1
2,2 ¾ tayangan 3-4 Segmen
11 23,9
½ Tayangan 2 Segmen 19
41,3 ¼ tayangan 1 Segmen
15 32,6
Total 46
100 Sumber : P9FC8
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa segmentasi menonton responden terhadap pemberitaan tentang pilpres RI 2014 di TV One adalah sebagai berikut, 1 responden
dengan persentase 2,2 menonton keseluruhan tayangan, 11 responden dengan persentase 23,9 menonton ¾ tayangan 3-4 Segmen, 19 responden dengan
persentase 41,3 menonton ½ tayangan 2 Segmen, 15 responden dengan persentase 32,6 menonton ¼ tayangan 1 segmen.
Segmentasi pada variabel ini bertujuan untuk melihat sejauh mana para responden mengikuti tayangan berita pilpres RI 2014 berbentuk dialog yang disajikan
oleh TV One. Seperti program acara Indonesia Lawyers Club, Apa Kabar Indonesia dsb. Segmentasi yang disajikan oleh TV One rata-rata berdurasi 5-7 menit diselingi
dengan commercial breakjeda iklan. Tabel 4.8 menunjukkan bahwa mayoritas responden mengikuti ½ tayangan 2 segmen dengan persentase 41,3 19
responden. Data tabel 4.8 juga menunjukkan bahwasannya hampir seluruh responden tidak menonton tayangan berita berbentuk dialog dengan keseluruhan segmen. Asumsi
peneliti ini dikarenakan program acara yang disajikan oleh TV One kurang menarik dalam segi penyampaian informasi kepada masyarakat. Para responden menjadikan
program acara dialog yang disajikan hanya sebatas untuk mengetahui topik pembahasan pada berita tersebut.
4.3.3 Persepsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik FISIP USU Stambuk 2010-2011