Ketiga, Reaksi, munculnya reaksi dari hasil penafsiran yang telah diorganisasikan dalam pikiran individu. Reaksi dimaksud oleh soubur lebih kepada respon individu
yang mendapatkan pesan, baik itu respon positif maupun respon negatif.
2.1.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. David Krech dan Richard S. Cruchfield dalam buku Metodologi
Penelitian Komunikasi menyebutnya sebagai faktor fungsional, faktor struktural, faktor situasional dan faktor personal Rakhmat, 50: 2013.
1. Faktor Fungsional
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang
menentukan perspepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon terhadap stimuli itu. Dari sini Krech dan
Crutchfield merumuskan dalil persepsi yang pertama yaitu : persepsi bersifat selektif. Ini berarti bahwa objek-objek yang memenuhi tujuan yang
melakukan persepsi.
2. Faktor Struktural
Faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Dari sini Krech dan
Crutchfield merumuskan dalil persepsi yang kedua yaitu : medan konseptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan diberi arti.
3. Faktor situasional
Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa non verbal. Petunjuk proksemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, petunjuk paralinguistik adalah beberapa
yang mempengaruhi faktor situasional.
4. Faktor personal
Faktor personal terdiri dari pengalaman, motivasi dan kepribadian. Pengalaman bertambah melalui rangkaian peristiwa yang dihadapi. Motivasi
merupakan faktor yang mempengaruhi stimuli yang akan diproses. Kepribadian merupakan ragam pola tingkah laku dan pikiran yang memiliki
pola tetap dapat dibedakan dari orang lain yang merupakan karakteristik seorang individu.
2.2 Kerangka Konsep
Kerangka Konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Untuk itu
kerangka konsep dapat berupa teori-teori baru yang akan diuji atau pengembangan teori-teori yang sudah ada dan bahkan berupa kemungkinan-kemungkinan
implementasi hasil penelitian bagi kehidupan nyata Nawawi, 42: 2012. Kerangka konsep merupakan acuan dalam penelitian yang bermula dari teori-teori yang
digunakan untuk menjelaskan variabel penelitian secara empiris. Adapun konsep yang akan diteliti dan dijelaskan dalam penelitian ini adalah
persepsi mahasiswa departemen ilmu komunikasi Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sumatera utara terhadap pemberitaan pemilihan presiden Republik
Indonesi 2014 di Stasiun Televisi Tv One.
2.3 Model Teoritis
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut :
Skema 1
Model Teoritis Stasiun Televisi
Tv One
Pemberitaan tentang Pemilihan Presiden Republik Indonesia 2014
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik FISIP USU
2.4 Variabel Penelitian
Berdasarkan kerangka konsep maka dibuat suatu operasional variabel yang
berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu:
Tabel 2.1 Variabel Penelitian
Variabel Teoritis Variabel Operasional
1. Pemberitaan tentang pemilihan presiden Republik Indonesia 2014 di
Stasiun televisi TV One 1.
Intensitas Menonton berita tentang Pilpres RI 2014 di TV
One 2.
Tayangan Pemberitaan tentang Pilpres RI 2014 di TV One
3. Frekuensi menonton tayangan
berita tentang Pilpres RI 2014 di TV One
2. Persepsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik
FISIP USU stambuk 2010-2011 1.
Seleksi 2.
Interpretasi 3.
Reaksi 3. Karakteristik Responden
1. Stambuk
2. Umur
3. Jenis Kelamin
2.5 Definisi Operasional
Persepsi
Seleksi Interpretasi
Reaksi
Operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel Singarimbun, 420: 1995. Adapun
operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pemberitaan tentang Pemilihan Presiden Republik Indonesia 2014 di stasiun
televisi TV One
• Intensitas menonton berita tentang pilpres RI 2014 di Stasiun televisi TV One, maksudnya ialah lamanya menonton tayangan berita tentang
Pilpres RI 2014 yang disajikan oleh TV One.
• Tayangan pemberitaan tentang Pilpres RI 2014 di Stasiun televisi TV One, maksudnya ialah program acara TV One yang menjadi pilihan
selama masa Pemilihan Presiden RI 2014.
• Frekuensi menonton tayangan berita tentang Pilpres RI 2014 di stasiun televisi TV One, maksudnya ialah segmentasi menonton tayangan
berita yang disajikan oleh TV One mencakup keseluruhan segmen,
setengah segmen, dst.
2. Persepsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnaslistik FISIP USU
Persepsi merupakan proses internal yang memungkinkan setiap orang memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan ,
dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Persepsi memiliki tiga
komponen utama yang akan dijabarkan sebagai berikut :
• Seleksi, merupakan proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar. Pada variabel ini peneliti mengalaisis seleksi
yang dilakukan responden terhadap tayangan pemberitaan tentang
pemilihan presiden RI 2014 di Stasiun Televisi Tv One.
• Interpretasi, adalah proses pengorganisasian informasi sehingga memiliki arti bagi seseorang. Pada variabel ini peneliti menganalisis
interpretasi responden terhadap tayangan pemberitaan pemilihan
presiden RI 2014.
• Reaksi, respon yang merupakan suatu balasan atau tanggapan dapat berupa positif atau negatif. Respon mahasiswa terhadap tayangan
pemberitaan pemilihan presiden Republik Indonesia 2014 di Stasiun
televisi Tv One.
3. Karakteristik Responden
• Stambuk : Stambuk dalam penelitian ini adalah stambuk 2010 dan 2011.
• Umur : Untuk mengidentifikasi rata-rata umur responden dalam penelitian ini.
• Jenis Kelamin : Jenis kelamin dalam penelitian ini adalah Laki-Laki dan Perempuan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Jl. Prof. A. Sofyan No. 1, Medan, Sumatera Utara.
3.1.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP resmi menjadi Fakultas pada tahun 1982 berdasar Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
1982.SK Presiden R.I tersebutmenetapkan FISIP merupakan fakultas ke 9 Sembilan pada Universitas Sumatera Utara.Walaupun FISIP USU baru resmi terbentuk pada
tahun 1982, tetapi cikal bakal FISIP USU itu sudah muncul pada tahun 1980 berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor. 1181PT.05C.80, pada tanggal 1
Juli 1980. Perkuliahan pertamakali dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1980 dengan jumlah mahasiswa hasil ujian SIPENMARU bulan Juli 1980 sebanyak 75 orang.