adalah menempati urutan pertama bagi kebutuhan dasar manusia basic needs, sehingga tak heran apabila berita tersebut memiliki daya rangsang tinggi bagi
pemirsanya. Adapun televisi tidak dapat menyiarkan dengan seenaknya terhadap korban–korban manusia yang tampak sadis. Etika itu dimaksudkan agar pemirsa tidak
memiliki rasa takut atau trauma yang amat besar Muda, 36-37: 2003.
Dari uraian diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa berita merupakan salah satu program
2.1.4.1 Unsur Berita
Suatu peristiwa pada dasarnya selalu melibatkan manusia dan alam. Peristiwa alam yang tidak berkaitan dengan kehidupan manusia, tidak penting dan tidak
menarik diberitakan. Seluk beluk peran baik manusia maupun alam dalam suatu peristiwa yang diberitakan dapat diungkapkan melalui pertanyaan pokok jurnalistik,
yaitu “5W+1H”: apa, siapa, mengapa, di mana, bilamana dan bagaimana Muda, 39: 2003 Itulah yang dimaksud unsur-unsur berita, dan berikut penjabarannya:
a. What apa: Artinya, apa yang tengah terjadi. Peristiwa atau kejadian apa yang
sedang terjadi. b.
Who siapa: Artinya, siapa pelaku kejadian atau peristiwa itu. Siapa saja yang terlibat.
c. Where di mana: Artinya, di mana peristiwa atau kejadian itu berlangsung.
d. When kapan: Artinya, kapan peristiwa atau kejadian itu berlangsung.
e. Why kenapa: Arinya, mengapa kejadian itu bisa terjadi.
f. How bagaimana: Artinya, bagaimana kejadian itu bisa berlangsung.
2.1.4.2 Tayangan Berita di Televisi
Berita berasal dari bahasa sansekerta “vrit” yang dalam bahasa inggris disebut “write” yang artinya ada atau terjadi. Selain itu ada juga yang menyebutnya dengan
kata ”vritta” yang berarti kejadian atau yang telah terjadi. Pada kamus besar bahasa
Indonesia, berita merupakan cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Dalam istilah jurnalistik, berita diberi nama “news”. Kata tersebut
terbentuk dari kata “new” yang berarti baru. Jadi, berita merupakan sesuatu yang baru dan diinformasikan kepada khalayak banyak.
Berita yang ditayangkan oleh televisi memiliki beberapa syarat, yakni :
1. Merupakan Fakta, berita haruslah berdasarkan kejadian atau peristiwa yang
benar–benar nyata. 2.
Terkini, Jarak penyiaran tayangan berita tidak terlalu jauh dengan peristiwa tersebut.
3. Seimbang, berita harus disampaikan dengan seimbang cover both side , tidak
memihak kepada salah satu pihak. 4.
Lengkap, Informasi yang disampaikan pada berita harus benar – benar lengkap. Sesuai dengan 5W + 1H.
5. Menarik, berita harus menarik minat penontonnya, berita dapat dikatakan
menarik apabila mengandung unsur empati, simpati dan bermanfaat bagi penonton, berkaitan dengan tokoh terkenal, peristiwa penting, luar biasa, atau
bersifat konflik.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa secara ideal atau teori informasi atau pesan yang ditayangkan oleh suatu media televisi harus melewati
beberapa syarat, yakni: Fakta, Terkini, Seimbang, Lengkap dan menarik. Kelima syarat tersebut tidak dapat dihilangkan salah satunya dari penayangan setiap berita di
televisi. Karena syarat-syarat tersebut yang menjadi kebutuhan masyarakat akan informasi yang diberikan oleh media televisi.
2.1.5 Persepsi