4. Gatekeeper
Gatekeeper adalah penyeleksi informasi. Komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa, orang inilah yang akan
menentukan apakah sebuah informasi layak untuk disiarkan atau tidak disiarkan.
5. Khalayak publik
Khalayak adalah massa yang menerima informasi yang disebarkan oleh media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa dari sebuah
media massa.
6. Umpan Balik
Dalam komunikasi massa umpan balik bersifat tertunda, sedangkan dalam komunikasi pribadi umpan balik terjadi secara langsung. Ini yang
membedakan umpan balik dalam media massa dengan umpan balik dalam komunikasi antar pribadi. Dengan adanya perkembangan teknologi, umpan
balik yang tertunda ini semakin ditinggalkan.
Dari defenisi dan unsur komunikasi massa di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa komunikasi massa merupakan proses penyampaian pesan yang
disampaikan melalui media massa media cetak dan media elektronik yang dianggap sebagai komunikator kepada khalayak yang dalam hal ini disebut sebagai audience
pendengar atau penonton. Pesan yang disampaikan kepada audience diterima secara bersamaan dan dalam tempo waktu yang cepat. Dengan adanya media massa sebagai
alat yang membantu proses komunikasi massa, maka hambatan dalam komunikasi seperti ruang dan waktu dapat diminimalisir.
Komunikasi massa juga memiliki gatekeeper yang mengotrol informasi yang akan disampaikan kepada audience. Gatekeeper dianggap sebagai penjaga nilai dari
suatu media massa yang posisinya berada dalam suatu lembaga baik dari internal pemilik media massa maupun berasal dari eksternal.
2.1.1.1 Proses Komunikasi Massa
Komunikassi massa berbeda dengan komunikasi tatap muka, karena sifat komunikasi massa melibatkan banyak orang, maka proses komunikasinya sangat
kompleks dan rumit. Menurut McQuail 1992: 33 proses komunikasi massa terlihat dalam bentuk Bungin, 2006: 74:
1. Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala yang besar.
Proses komunikasi massa dilakukan dengan mendistribusikan informasi kemasyarakat dalam skala besar, sekali siaran, pemberitaan yang disebarkan
dalam jumlah yang luas dan diterima oleh massa yang besar pula.
2. Proses komunikasi massa dilakukan searah, dari komunikator ke komunikan.
Jika terjadi interaksi diantara komunikator dengan komunikan, itu sifatnya sangat terbatas. Dalam proses ini komunikatorlah yang mendominasi.
3. Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris, artinya komunikasi
yang terjalin bersifat datar dan sementara, tidak berlangsung lama dan permanen.
4. Proses komunikasi massa juga berlangsung impersonal non-pribadi dan
tanpa nama. Proses ini menjamin bahwa komunikasi massa akan sulit diidentifikasi siapa yang menjadi penggerak.
5. Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada hubungan
kebutuhan di masyarakat. Seperti televisi dan radio yang melakukan penyiaran, karena adanya kebutuhan masyarakat akan informasi seperti
pemberitaan yang ditunggu oleh masyarakat tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi massa didominasi oleh komunikator, komunikator dalam hal ini adalah media
massa tersebut. Proses komunikasi massa juga berlangsung sementara tanpa diketahui siapa penggerak dari informasi yang diberikan kepada komunikan atau
audience.
2.1.1.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa
Seperti yang telah di uraikan sebelumnya, kita telah mengetahui definisi dari komunikasi massa dari berbagai ahli. Melalui definisi tersebut, kita dapat mengetahui
ciri-ciri dari komunikasi massa. Ciri-ciri dari komunikasi massa adalah Nurudin, 2003:19 :
1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa merupakan lembaga karena elemen utama komunikasi massa adalah media massa. Komunikator dalam
komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antara berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam
sebuah lembaga.
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen
Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen atau beragam. Artinya, komunikan beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula.
3. Pesannya bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak dituju kepada satu orang atau sekelompok masyarakat tertentu. Pesan-pesan ditujukan kepada khalayak
yang plural dan pesan-pesan yang dikemukakan juga tidak boleh bersifat khusus.
4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah
Media cetak seperti koran, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan respon kepada komunikatornya media massa yang
bersangkutan, kalaupun bisa sifatnya pasti tertunda. Misalnya, kita mengirimkan ketidaksetujuan pada berita itu melalui rubrik surat pembaca.
Jadi, komunikasi yang berjalan satu arah akan memberi konsekuensi umpan balik feedback yang sifatnya tertunda atau tidak langsung delayed
feedback.
5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan
Dalam komunikasi massa terdapat keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak yang berarti khalayak menikmati media massa
tersebut hampir bersamaan. Keserempakan juga sangat terasa kalau kita mengamati media komunikasi massa lain seperti internet.
6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis
Peralatan teknis yang dimaksud seperti pemancar untuk media elektronik. Salah satunya yang kita ketahui adalah televisi dan radio, televisi dan radio
merupakan media massa yang tidak lepas dari pemancar. Peralatan teknis semakin kompleks juga seperti yang dimiliki oleh jaringan internet. Peralatan
teknis merupakan sebuah keniscayaan yang dibutuhkan oleh media massa.
7. Komunikasi Massa Dikontrol Oleh Gatekeeper
Gatekeeper merupakan orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang
ikut menambah, mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri dari komunikasi massa yakni pesan yang disampaikan oleh komunikator yang notabene adalah media
massa itu tidak berasal dari satu orang melainkan secara kelembagaan. Pesannya juga bersifat umum, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang dapat diterima oleh
komunikan secara serentak. Dan komunikasi massa juga membutuhkan alat bantu yang membantu proses komuikasi itu sampai ke komunikan. Informasi yang
disampaikan dari proses komunikasi massa harus melewati kelegalan dari gatekeeper yang memperbaiki isi pesan agar sesuai dengan nilai-nilai media massa dan mudah
untuk dimengerti oleh komunikan.
2.1.1.3 Fungsi Komunikasi Massa
Robert K. Berton mengemukakan bahwa fungsi aktivitas sosial memiliki dua aspek yaitu fungsi nyata manifest function adalah fungsi nyata yang diinginkan,
kedua fungsi tidak nyata atau bersembunyi latent function, yaitu fungsi yang tidak diinginkan Bungin, 2006: 78. Sehingga pada masyarakat itu memiliki efek
fungsional dan disfungsional. Begitu pula dengan fungsi komunikasi massa, sebagai aktivitas sosial masyarakat, komunikasi massa juga mengalami hal yang serupa,
beberapa fungsi komunikasi massa adalah sebagai berikut: 1.
Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun
kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif agar mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Media massa
merupakan sebuah medium dimana dapat digunakan untuk pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya.
2. Fungsi Social Learning
Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa
bertugas untuk memberikan pencerahan dimana komunikasi massa itu berlangsung. Komunikasi massa digunakan agar penyampaian bisa
berlangsung secara efektif dan efisien.
3. Fungsi Penyampaian Informasi
Selain penyampaian pendidikan sosial, ada lagi fungsi utama komunikasi massa yaitu menyampaikan informasi kepada masyarakat luas. Komunikasi
massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat dengan luas dan dalam waktu yang cepat sehingga fungsi
informatif dapat tercapai dengan cepat dan singkat.
4. Fungsi Transformasi budaya
Fungsi informatif merupakan fungsi statis yang tidak bisa berubah, tapi komunikasi massa memiliki fungsi lain yang bersifat statis yaitu fungsi
transformasi budaya. Fungsi transformasi budaya ini menjadi sangat penting terkait dengan fungsi-fungsi lainnya terutama fungsi social learning.
Komunikasi massa menjadi transformasi budaya yang dilakukan secara bersama-sama dengan semua komponen komunikasi massa, yang didukung
oleh media massa. Akan tetapi fungsi transformasi budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari budaya global.
5. Fungsi Hiburan
Seirama dengan fungsi-fungsi lain komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena komunikasi massa menggunakan media
massa, jadi fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa.
Berdasarkan Uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Fungsi media massa sangat berarti bagi masyarakat. Artinya informasi yang disampaikan kepada khalayak
harus dibentengi oleh fungsi tersebut.
2.1.1.4 Tujuan Komunikasi Massa