Anto Gultom : Etika Bushido Dalam Novel Shiosai Karya Yukio Mishima Yukio Mishima No Sakuhin No “Shiosai” No Shosetsu Ni Okeru Bushido No Doutoku, 2009.
USU Repository © 2009
kesetiaan adalah kesediaan melaksanakan perintah atau keinginan orang lain dengan mengorbankan kepentingan pribadi.
1.4.2. Kerangka Teori
Menurut Soekanto 2003:27, suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara
tertentu. Suatu teori akan sangat berguna dalam mengembangkan fakta, membina struktur konsep-konsep serta mengembangkan definisi-definisi yang penting untuk
penelitian. Untuk memahami peristiwa-peristiwa pada zaman dahulu zaman Edo di
Jepang, yang mengungkapkan kesetiaan bushi, maka penulis juga menggunakan pendekatan historis untuk melihat latar belakang sejarah ajaran
bushid dalam kehidupan masyarakat Jepang serta memahami unsur-unsur sejarahnya dan juga agar
penelitian ini dapat dilihat dari perspektif serta waktu terjadinya fenomena-fenomena yang diselidiki.
Kevin dalam Kaelan 2005:61 berpendapat bahwa sejarah adalah pengetahuan yang tepat terhadap apa yang telah terjadi. Sejarah adalah deskripsi yang
terpadu dari keadaan-keadaan, kejadian-kejadian atau fakta-fakta yang terjadi di masa lampau yang ditulis berdasarkan penelitian serta studi yang kritis untuk mencari
kebenaran. Kartodirjo dalam Kaelan 2005:61 juga mengatakan bahwa ilmu sejarah adalah ilmu yang membahas peristiwa di masa lampau, yang mengungkapkan fakta
mengenai apa, kapan dan di mana, serta juga menerangkan bagaimana sesuatu itu terjadi beserta sebab akibatnya.
Anto Gultom : Etika Bushido Dalam Novel Shiosai Karya Yukio Mishima Yukio Mishima No Sakuhin No “Shiosai” No Shosetsu Ni Okeru Bushido No Doutoku, 2009.
USU Repository © 2009
Ratna 2004:65 berpendapat bahwa pendekatan historis memusatkan perhatian pada masalah bagaimana hubungannya terhadap karya yang lain, sehingga
dapat diketahui kualitas unsur-unsur kesejarahannya. Benedict 1982:333 mengatakan
bushid adalah perpaduan antara keadilan, keberanian, kebaikan hati, kehormatan, kesopanan, kesetiaan, dan pengendalian diri.
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak moral. Menurut Ahmad Amin, etika adalah ilmu
pengetahuan yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dicapai oleh
manusia dalam perbuatan mereka, dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat oleh manusia.
Menurut Soegarda Poerbakawatja, etika adalah filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam
hidup manusia semuanya, terutama mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya bentuk perbuatan.
Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan code tertulis yang
secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada; dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala
macam tindakan yang secara logika-rasional umum common sense dinilai menyimpang dari kode etik Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang
disebut dengan self control, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial itu sendiri.
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian