Teori Semiotik Sastra Pujinono,SS. Hum NIP. 131763365

Anto Gultom : Etika Bushido Dalam Novel Shiosai Karya Yukio Mishima Yukio Mishima No Sakuhin No “Shiosai” No Shosetsu Ni Okeru Bushido No Doutoku, 2009. USU Repository © 2009 dia berteriak, “semoga Kaisar panjang umur”. Setelah tubuhnya roboh, kepalanya dipenggal oleh salah seorang pasukannya, yang bertindak sebagai kaishaku, yaitu yang melakukan pemenggalan kepala setelah ritual seppuku. Banyak kritikan dan tanggapan serta spekulasi mengenai kemainannya, beberapa diantaranya mengklaim bahwa dia terobsesi tentang kematian, terror dan jalan samurai, tema yang selalu dikumandangkannya. Meskipun seppuku adalah pilihan terakhir bagi seorang samurai. Akan tetapi, ada juga anggapan dari sisi politik sebagai suatu protes terhadap konstitusi Jepang setelah perang dunia II, yang merasa bahwa bangsa Jepang telah kehilangan semangat leluhurnya.

2.6. Teori Semiotik Sastra

Semiotik berasal dari kata semeion Yunani yang berarti tanda. Menurut Sudjiman dan Zoest dalam Poedjawijatna 1997:5 bahwa semiotika adalah studi tentang tanda segala yang berhubungan dengannya; cara berfungsinya, hubungan dengan tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. Pendekatan semiotik adalah pemahaman suatu makna karya sastra melalui tanda. Hal itu didasarkan pada kenyataan bahwa bahasa adalah sistem tanda, sign, dan tanda merupakan kesatuan antara dua aspek yang tidak terpisahkan satu sama lain, yaitu signifiant penanda adalah aspek formal atau bunyi pada tanda itu, dan signifie petanda adalah aspek kemaknaan dan konseptualnya. Media sastra adalah bahasa karena bahasa dalam sistem tanda, untuk memahami konsep makna dalam karya sastra, penelaah haruslah menguasai sistem tanda atau lambang-lambang, sistem-sistem lambang, dan proses-proses perlambangan yang ada dalam bahasa tersebut. Hal ini didasarkan pada kenyataan Anto Gultom : Etika Bushido Dalam Novel Shiosai Karya Yukio Mishima Yukio Mishima No Sakuhin No “Shiosai” No Shosetsu Ni Okeru Bushido No Doutoku, 2009. USU Repository © 2009 bahwa system tanda atau lambang pada masing-masing bahasa mempunyai ciri dan spesifikasi sendiri, meskipun system itu sendiri bersifat arbriter, konvensional dan sistematik. Adanya cirri khas penandaan pada masing-masing bahasa menyebabkan analisis makna merupakan sesuatu yang kompleks. Karena untuk menangkap esensi makna dari tanda bahasa, seringkali persoalan struktur yang tertuang dalam teks tidak mampu untuk menampungnya. Esensi makna bisa saja muncul dari keterhubungannya dengan teks lain atau interteks. Pada bagian lain, system tanda juga mempunyai fungsi yang artistik. Karena itu, telaah dengan pendekatan semiotik hakikatnya tidak hanya berhenti pada persoalan makna semata, tetapi juga bagaimana makna tersebut dituangkan dalam melalui struktur artistiknya. Pemahaman terhadap esensi makna tersebut tentunya tidak hanya sekedar pemahaman terhadap struktur tekstual. Di antara segala sistem tanda, sastralah yang paling menarik dan komplek, antara lain karena sastra itu sendiri merupakan eksplorasi dan perenungan terus-menerus mengenai pemberian makna dengan segala bentuknya, penafsiran pengalaman, komentar mengenai keberlakuan berbagai cara menafsirkan pengalaman, peninjauan tentang kekuasaan bahasa yang kreatif, kritik terhadap kode- kode dan proses tentang interpretasi yang terwujud dalam sastra yang mendahului. Semiotik dijadikan metode penelitian sastra karena semiotik sebagai ilmu tanda mengarahkan peneliti pada makna utuh dan menyeluruh. Hal ini dikarenakan semiotik memandang karya sastra sebagai tanda, sehingga fenomena yang ditandai oleh karya sastra juga menjadi perhatian peneliti. Dengan demikian semiotik memiliki wawasan pengetahuan yang luas, bukan hanya unsure-unsur didalam karya sastra yang menjadi perhatiannya, tetapi unsur-unsur di luar karya sastra tersebut. Penjabaran model tersebut dalam karya sastra menurut Made Sukada 1987:44, adalah: Anto Gultom : Etika Bushido Dalam Novel Shiosai Karya Yukio Mishima Yukio Mishima No Sakuhin No “Shiosai” No Shosetsu Ni Okeru Bushido No Doutoku, 2009. USU Repository © 2009 1. Menjelaskan kaitan antara pengarang, realitas karya sastra dan pembaca. 2. Menjelaskan karya sastra sebagai suatu struktur, berdasarkan unsur-unsur atau elemen-elemen yang membentuknya. Teks sastra secara keseluruhan memiliki cirri-ciri indeksikal, sebab teks sastra berhubungan dengan dunia yang disajikannya. Berdasarkan teori semiotik di atas, maka penelitian ini menitikberatkan pada interpretasi kondisi dan sikap para tokoh yang mengandung etika bushido ke dalam tanda yang berupa indeksikal dari bushido. BAB III ANALISA ETIKA BUSHIDO DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA YUKIO MISHIMA

3.1. Rangkuman Novel

Dokumen yang terkait

Analisis Psikologis Tokoh Utama Suguro Dalam Novel Skandal karya Shusaku Endo Endo Shusaku No Sakuhin No “Sukyandaru” No Shousetsu Ni Okeru Shujinkou No Shinrinteki No Bunseki

2 79 64

Konsep Ninjõ Dalam Novel“Totto-Chan’schildren” Karya Tetsuko Kuroyanagi Tetsuko Kuroyanagi No Sakuhin No “Totto-Chan’s Children” No Shosetsu Ni Okeru Ninjõ

8 123 98

Analisis Konsep Kazoku Dalam Novel “Kitchen” Karya Banana Yoshimoto (Banana Yoshimoto No Sakuhin Daidokoro No To Iu Shosetsu Ni Okeru Kazoku Ni Gainen No Bunseki)

7 71 54

Analisis Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel “1 Liter Of Tears” Karya Aya Kito Aya Kito No Sakuhin No “1 Rittoru Namida” To Iu Shosetsu Ni Okeru Shujinko No Shinrigakutekina Bunseki

4 68 81

Analisis Aspek Sosiologis Tokoh Gals Dalam Komik “Gals!” Karya Mihona Fuji = Mihona Fuji No Sakuhin No “Gals!” To Iu Manga Ni Okeru Gyaru No Shujinkou No Shakaigakuteki No Bunseki Ni Tsuite

0 59 62

Analisis Peran Tokoh Ninja Dalam Komik Naruto Karya, Masashi Kishimoto Masashi Kishimoto No Sakuhin No “Naruto No Manga” Ni Okeru Ninja No Shujinkou No Yakusha No Bunseki Ni Tsuite

3 59 89

ANALISIS AMANAT MORAL INTERAKSI ANTAR TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA YUKIO MISHIMA (Melalui Pendekatan Psikologi Sosial)

4 29 27

ZEN PADA MASYARAKAT JEPANG DALAM NOVEL KINKAKUJI, KARYA YUKIO MISHIMA; TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA.

2 1 6

Perjuangan Seorang Nelayan Miskin Untuk Mendapatkan Cinta Sejatinya Dalam Novel Shiosai Karya Yukio Mishima ; Tinjauan Psikologi Sastra.

0 1 8

konsep etika stoic tokoh Ayakura Satoko dalam novel Haru no Yuki karya Mishima Yukio.

0 0 3