biaya dan waktu penelitian. Instrument ini digunakan untuk mengetahui karakteristik pengunjung perpustakaan, gambaran pencahayaan dan keluhan
subyektif terhadap pencahayaan dengan cara mengisi kuesioner yang dilakukan oleh masing-masing pengunjung perpustakaan tersebut.
2. Lembar Checlist Observasi Lembar yang berisi poin-poin penilaian berdasarkan standar yang ada.
Lembar ini akan dibawa peneliti untuk melakukan penilaian secara langsung ke lokasi yang ditentukan. Lembar observasi ini akan menjadi penilaian secara
langsung disamping penilaian dari hasil kuesioner. 3. Lux meter
Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Lux meter digunakan untuk mengukur tingkat iluminasi.
Hampir semua lux meter terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto, dan layer panel. Sensor diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan menyinari sel foto
sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel,maka arus yang dihasilkan lebih besar.
Cara pengukurannya yaitu sensor ditempatkan pada tempat kerja atau pada tempat dimana intensitas cahaya harus diukur, dan alat akan secara langsung
memberikan hasil pembacaan pada layar panel. Agar tidak terjadi kesalahan pengukuran maka sensor harus ditempatkan tepat pada tempat kerja untuk
menghasilkan pembacaan yang akurat. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh operator saat melakukan pengukuran yaitu operator harus berhati-
hati supaya tidak menimbulkan bayangan, Jangan menimbulkan pantulan cahaya
yang disebabkan oleh pakaian operator.
4.5 Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer Data yang diambil langsung oleh peneliti berupa data tingkat
pencahayaan ruanggedung perpustakaan Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan
alat ukur lux meter. Kemudian pengambilan data kegiatan pengunjung perpustakaan yang dilakukan dengan teknik wawancara dan kuesioner.
2. Data Sekunder Data yang dikumpulkan dari perpustakaan Fakultas kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, berupa informasi ruangan perpustakaan dan perawatan pencahayaan perpustakaan
4.6 Pengolahan Data
Seluruh data yang terkumpul baik data primer maupun data sekuner akan diolah melaui tahap-tahap pengolahan data. Pengolahan data terdiri dari serangkaian
tahapan yang harus dilakukan agar data siap untuk diuji statistik dan dilakukan analisisinterpretasi. Adapun tahapannya sebagai berikut:
1. Data coding Kegiatan mengklasifikasi data dan memberi kode untuk masing-masing
kelas sesuai dengan tujuan dikumpulkannya data. 2. Data editing
Penyuntingan data dilakukan sebelum proses pemasukan data. Sebelum diolah, data diteliti apabila ada kesalahan dan diperbaiki serta diperiksa
kelengkapannya. 3. Data structure
Data structure dikembangkan sesuai dengan analisis yang akan dilakukan dan jenis perangkat lunak yang dipergunakan. Pada saat menggunakan data
structure, bagi masing-masing variabel perlu ditetapkan nama, skala ukur variabel dan jumlah digit.
4. Data entry Merupakan proses pemasukan data ke dalam program atau fasilitas analisis
data di dalam komputer. Pada penelitian ini pemasukan data dilakukan pada software statistik.
5. Data cleaning Merupakan proses pembersihan data. Data akan dibersihkan dari informasi
yang tidak relevan atau yang tidak akan diangkat menjadi penelitian.
4.7 Analisis data
Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran pencahayaan di tiap lokasi penelitian dengan standard Kepmenkes Nomor
1405MENKESSKXI2002. Kondisi fisik ruangan dan keluhan subjektif yang dirasakan oleh pengunjung perpustakaan terhadap kondisi pencahayaan di
perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014, dianalisis secara deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan dengan membuat tabel dan
distribusi frekuensi dari masing-masing variabel. Analisa ini digunakan untuk mengetahui gambaran variabel yang diteliti.