2. Bagaimana keluhan subyektif pengunjung terkait pencahayaan di perpustakaan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
tahun 2014 ? 3. Bagaimana kesesuaian sarana penunjang pencahayaan perpustakaan FKIK
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014 berdasarkan teori Suptandar 1999 ?
4. Bagaimana kesesuaian kondisi armature perpustakaan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014 berdasarkan SNI 03-
6575-2001 ?
5. Bagaimana kesesuaian pemeliharaan pencahayaan perpustakaan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014
berdasarkan SNI 03-6575-2001 ? 1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran tingkat pencahayaan perpustakaan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta jika dilihat dari
pemenuhan standar pencahayaan perpustakaan.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya gambaran tingkat pencahayaan di lingkungan perpustakaan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2014 dan kesesuaianya dengan peraturan Menteri Kesehatan 1405MenkesSKXI2002
2. Diketahuinya keluhan subyektif pengunjung terkait pencahayaan
di perpustakaan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014
3. Diketahuinya
kesesuaian sarana
penunjang pencahayaan
perpustakaan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014 berdasarkan teori Suptandar 1999.
4. Diketahuinya kesesuaian kondisi armature perpustakaan FKIK
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014
berdasarkan SNI 03-6575-2001
5. Diketahuinya
kesesuaian pemeliharaan
pencahayaan perpustakaan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2014 berdasarkan SNI 03-6575-2001 1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Dapat memberikan informasi bagi perpustakaan mengenai gambaran tingkat pencahayaan sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan agar pengunjung perpustakaan merasa nyaman dan tidak menimbulkan penyakit akibat kerja.
1.5.2 Bagi Peneliti
Sebagai referensi dan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan gambaran tingkat pencahayaan di perpustakaan
FKIK Universitas islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014.
1.5.3 Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat
Sebagai referensi penelitian lanjutan oleh peneliti lain. Sebagai
tambahan referensi penelitian yang berguna bagi masyarakat luas di bidang kesehatan masyarakat.
1.5.4 Bagi Pengunjung Perpustakaan
Dapat mengetahui kondisi pencahayaan di perpustakaan FKIK sehingga dapat memaksimalkan fasilitas dengan baik dan ikut
menjaga kesehatan mata dengan memilih posisi pencahayaan yang mencukupi selama beraktivitas di perpustakaan.
1.6 Ruang Lingkup
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pencahayaan perpustakaan FKIK dan kesesuainya dengan standar pencahayaan yang ada.
Penelitian ini perlu dilakukan karena pengunjung perpustakaan melakukan aktivitasnya didalam perpustakaan, sehingga pencahayaan menjadi faktor yang
penting untuk menunjang kelancaran aktivitas di perpustakaan. Penelitian ini dilakukan di lingkungan perpustakaan FKIK Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan sasaran penelitian adalah seluruh pengunjung perpustakaan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014. Penelitian ini
bersifat deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan cara pengisian kuesioner dan pengukuran
langsung.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pencahayaan 2.1.1 Sumber cahaya
Pencahayaan sebagai faktor persepsi sangat berpengaruh terhadap fungi kognitif dan emosional. Informasi yang masuk 90 melalu visual. Mata
menjadi organ yang penting dalam melakukan pekerjaan dan profesi oleh karena itu memerlukan pencahayaan yang tepat Rostron 2005. Cahaya
adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang spektrum dan dibagi menjadi tiga wilayah-ultraviolet, cahaya tampak dan inframerah
masing-masing memiliki efek yang berbeda pada manusia Rostron,2005. Cahaya memasuki tubuh manusia melalui mata dan kulit.
Cahaya yang masuk melalui mata melewati proses biokimia melalui saraf. Sinyal melalui saraf tersebut akan diarahkan ke korteks dan berakhir di
hipotalamus. Jika cahaya Infra merah yang masuk ke mata dengan suhu tinggi dapat merusak retina dan mengakibatkan kebutaan Rostron,2005.
Berdasarkan sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu pertama, penerangan alami adalah penerangan yang berasal dari cahaya
matahari, kedua, penerangan buatan yaitu penerangan yang berasal dari lampu, dan yang ketiga adalah penerangan alami dan buatan yaitu
9
penggabungan antara penerangan alami dari sinar matahari dengan lampupenerangan buatan Rai, 2006.
Menurut Tarwaka 2004, sumber penerangan secara umum dibedakan menjadi dua yaitu penerangan buatan atau penerangan alami.
Penerangan alami adalah sumber dari cahaya matahari atau terangnya langit. Cahaya matahari tidak dapat diatur menurut keinginan kita. Penerangan
buatan dalam penggunaan penerangan listrik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Penerangan listrik harus cukup intensitasnya sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
2. Penerangan listrik tidak boleh menimbulkan pertambahan suhu udara di tempat kerja yang berlebihan. Jika hal itu terjadi, maka di usahakan suhu
dapat turun, misalnya dengan ventilasi, kipas angin, dll. 3. Sumber cahaya listrik harus memberikan penerangan dengan intensitas
yang tepat, menyebar, merata tidak berkedip-kedip, tidak menyilaukan, serta tidak menimbulkan bayangan yang mengganggu.
Menurut Siswanto 1993 ada 3 jenis lampu sebagai sumber penerangan buatan yaitu:
1. Lampu Pijar Incandescent Lamp Cahaya sebagian besar terdiri dari infra merah yang dapat
mencapai 75-80 sedangkan ultra violet pada lampu pijar umumnya diabaikan. Pemanfaatan lampu pijar sebagai sumber penerangan buatan
mempunyai kerugian yaitu memancarkan radiasi dan suhu permukaan dapat