B. Analisis Metode Penerjemahan
Setelah peneliti sebelumnya mengelompokan peribahasa Arab yang terdapat dalam buku Bahasa Gaul Ikhwan Akhwat ke dalam jenis-jenis dan
penilaian penerjemahan, sekarang peneliti akan mengelompokkan peribahasa tersebut berdasarkan metode penerjemahannya. Metode penerjemahan yang
peneliti pakai adalah metode penerjemahan Peter Newmark. Dari delapan metode penerjemahan yang dikemukakan oleh Newmark, pada peribahasa dalam buku
Bahasa Gaul Ikhwan Akhwat peneliti menemukan empat metode yang digunakan
oleh penulis, yaitu: Penerjemahan bebas, penerjemahan semantis, penerjemahan idiomatis dan penerjemahan komunikatif. Peribahasa Arab dalam buku Bahasa
Gaul Ikhwan Akhwat jumlah keseluruhannya 75 peribahasa. Berikut hasil analisis
metode penerjemahan yang telah peneliti lakukan:
1. Metode Penerjemahan Semantis
Dalam buku Bahasa Gaul Ikhwan Akhwat karya Syarif Hade Masyah, peneliti menemukan 47 peribahasa yang menurut peneliti menggunakan metode
penerjemahan semantis, lihat tabel berikut: Tabel 9.
No Peribahasa Terjemahan
1.
ﺎﻬﱢﻣﺄﻟ ْﺒﻟا
Anak perempuan sama seperti ibunya like daughter like
mother
2.
ﺪ و ﱠﺪ ْ ﻣ
Siapa yang berusaha pasti akan berhasil
ﻪْ أﺮﺳ ﺪﻟﻮﻟا
3. Anak laki-laki sama seperti
ayahnya like father like son 4.
ﺮﱢﺪﻳ ﷲاو ﻰﻌْﺴﻳو ﺮﱢﻜﻔﻳ نﺎﺴْﻹا
Manusia hanya bisa berusaha pada akhirnya Allah jua yang
menentukan
5.
ﺮْﻐ ﻆﻌﱠا ﻣ ﻗﺎﻌﻟا
Orang pandai adalah orang yang selalu belajar dari orang lain
62
6.
ْﺧأ ةدﺎﻳﱢﺰﻟا نﺎﺼْﻘ ﻟا
Kelebihan itu beda tipis dengan kekurangan
7.
ةﱠﺪﱢ ﻟا ﺪْ فﺮْﻌﻳ ْﻳﺪﱠﺼﻟا
Teman sejati saat susah teruji 8.
ﻪﻌﻣ ﻪﻗْزر ْﺠﻳ ءْ ﺠﻳ مْﻮﻳ ﱠ آ
Hari datang dan pergi membawa rezekinya sendiri
9.
ْﺮﻣ عْﻮ ْ ﻣ آ بْﻮ
Setiap yang dilarang pasti disukai 10.
ﺒﻟْا ﻣ ﻰ ْ ﻳ ْﻳﺮﻐﻟا
Orang yang tenggelam pasti tidak takut basah lagi
11.
جﻼﻌﻟْا ﻣ ﺮْﺧ ﺔﻳﺎﻗﻮﻟا
Mencegah lebih baik dari pada mengobati
12.
اﺮْﺜآ ﺮﻳ ﻼْﻳﻮﻃ ْ ﻌﻳ ْ ﻣ
Semakin tua, semakin berpengalaman
13.
ءاﻮﻬْﻟا لﺎﺒﺤ ﻚﱠﺴ ﺘﻳ ْﻳﺮﻐﻟا
Orang yang tenggelam hanya bisa berpegang dengan udara
14.
نﺎ ْﱠ ﻟا ﻣ ﺔ ﺠﻌﻟا
Tergesa-gesaterburu-buru itu pekerjaan syaitan
15.
ﱠﻀ ْ ﻣ مﻼﻜﻟْا نﺎآاذإ ﺔ
هذ ْ ﻣ تْﻮﻜﺴﻟاﺎ
Jika bicara itu perak, maka diam itu emas
16.
ﻰْ ﻌﻟْا ﻣ ﻰ ْﺣأ ْﺤﻜﻟا
Sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali
17.
ﺎﺒهذ ْﻳ ﺎﻣ آ ْﻟ
Tidak semua yang berkilauan itu emas
18.
ا ْﻳﺮﻃ ﻔﻟا حﺎﺠﱠﻟ
Kegagalan awal dari kesuksesan 19.
ةﺪهﺎﺠ ْﻟﺎ ﱠ إ حﺎﺠ ﷲاو
Tidak ada suatu kesuksesan tanpa kerja keras
20.
بْﻮﺒْﺤ ﻟ ﺮْ ﻟْا ﺎ ﱠنإ
Orang yang yang berbuat baik disuka
21.
عاﺮﺘْﺧﻹا مأ ﺔ ﺎﺤﻟا
Kebutuhan itu puncak dari semua keinginan
22.
اًﺮﻣ نﺎآ ْﻮﻟو ﱠ ﺤﻟْا ْ ﻗ
Katakan yang benar meski itu pahit
23.
اﺮْﺴﻳ ﺮْﺴﻌﻟْا ﻣ ﱠنإ
Setiap kesulitan pasti akan ada kemudahan
24.
تارْﻮﻈْﺤ ﻟا ْﺒ ةرْوﺮﱠﻀﻟا
Kondisi darurat membolehkan yang dilarang
25.
ْﻮﺒْﺤﻣ ﺮﺜآ ﻪﻗﻼْﺧأ ْ ﺴﺣ ْ ﻣ
Yang berakhlak baik yang banyak teman
26.
ْودﺎﻌﻣ ﺮﺜآ ﻪ ﺮْﺳ ْتءﺎﺳ ْ ﻣ
Yang buruk perangainya pasti banyak musuhnya
27.
ﱠ آ ْ ﺣْراو ﺮْﺒآ ﱠ آ ْمﺮﺘْﺣإ ﺮْﻐ
Hormati yang tua dan sayangi yang muda
63
28.
ﻣ رﺬْﺣﺎ حﺎﺠﱠﻟا تْدرأ اذإ بﺬﻜﻟْا
Jika ingin sukses, jangan pernah berbohong
29.
ﻚ و ﻚﻟْﻮﻗ ْ ﺎﻗدﺎ ْ آو
Jujurlah dalam bersikap dan bertindak
30.
سﺎﱠﻟا ﺜﻳ ﺎ ْﻣأ ْ آ ﻚْ
Dipercayai dulu, baru orang selalau percaya padamu
31.
ﺮْﻘﱢﻔﻟاو ﱢلﺬﻟا ْﻳﺮﻗ ﺴﻜﻟا
Malas pangkal miskin dan hina 32.
سﺎﱠﻟا ﻚْﻣﺮﺘْﺤﻳ ﻚﺴْﻔ ْمﺮﺘْﺣإ
Hormati dirimu,baru orang akan menghormatimu
33.
ﺒﻟا ﻣ ﻚ ﺎﺴﻟ ْﻆﻔْﺣإ ْ ْﺴ ةءاﺬ
Jaga lisanmu dari ucapan tidak sopan, pasti kamu selamat
34.
ﱠﻜﺘ ْنأ ْﺒﻗ ْﺮﱢﻜ
Pikir dulu sebelum berkata 35.
ْ ﱢﺄﱠﺘﻟا ْ و ﺔﻣاﺪﱠﻟا ﺔ ﺠﻌﻟا ْ ﺔﻣﻼﱠﺴﻟا
Buru-buru hanya berbuah penyesalan,hati-hati akan
membawa keselamatan
36.
ﺎﻌ ﺎ ْآ اذإ ﱠ إ ْ آْﺄ
Sebelum lapar, jangan makan dulu
37.
ﻚ ْ ْ ْ ﻼ ْآأ اذإ مﺎﻌﱠ ﻟاﺎ
Saat makan, jangan terlalu kenyang
38.
اﺮﱢﻜﺒﻣ ْ ﻬْاو اﺮﱢﻜﺒْﻣ ْ
Tidur cepat, bangunya juga cepat 39.
ْ ﱠﺴﻟا ْﺴﺠﻟا ْ ْ ﱠﺴﻟا ْﻘﻌﻟا
Akal yang cerdas terdapat pada jiwa yang sehat
40.
ﺮْﺒﱠﺼﻟاو ﱢ ﺤْﻟﺎ اْﻮ اﻮ
Saling berpesan akan kebenaran dan kesabaran
41.
ﺎ ْﻌﻟْا ه ﷲا ﺔ آ
Hanya firman Allah yang tertinggi
42.
ﺔﻈ ْﻮ ﻟْاو ﺔ ْﻜﺤْﻟﺎ ﷲا ﻟإ عْدأ ﺔ ﺴﺤﻟْا
Serulah kepada Allah dengan hikmah dan nasihat yang baik
43.
ﻚﻣْﻮﻗ نﺎﺴ ﷲا ﻟإ عْدأ
Serulah kepada Allah dengan menggunakan bahasa kaumu
44.
ﺔﺳرْﺪﻣ مﻷا ﺎهد ْوﺄﻟ ﻰﻟْوأ
Ibu menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya
45.
ﺪﻐﻟا لﺎ ر مْﻮ ﻟْا نﺎﱠﺒ
Pemuda hari ini, tokoh masa datang
46.
ْ آ ْﺮﺼْﻳ ﷲااْوﺮﺼْ ْنإ ْ ﻜﻣاﺪْﻗأ ْ ﱢﺒ ﻳو
Bila kalian menolong agama Allah, maka Allah akan
menolong dan mengokohkan pijakan kalian
47.
ﱠ إ اﺪﺣأ ْ و قْﺪﱢﺼﻟا ﻗ
Katakan yang benar dan jangan takut kecuali pada Allah
64
Contoh no.1 Terjemahan peribahasa di atas terlihat menggunakan metode penerjemahan semantis, karena saat menerjemahkan
ﻟﺄ ﱢﻣ
ﻬﺎ
, penerjemah menggunakan permainan kata sehingga menghasilkan kreatifitas dalam
menerjemahkan kata sama seperti ibunya tidak menggunakan kata untuk ibunya, atau milik ibunya hal ini menurut peneliti sudah tepat karena huruf Lam sebelum
kata Umi adalah lam kai yang menggambarkan penyerupaan. Contoh no.2, terjemahan ini tampak menggunakan metode penerjemahan
semantis. Kata
و ﺪ
diterjemahkan dengan berhasil, di sini bisa kita lihat permainan kata yang dilakukan penerjemah guna meraih nilai estetika. Jika
diterjemahkan dengan menemukan maka hasilnya terjemahannya kurang dipahami oleh pembaca.
Contoh no.3 kata
ﺳ ﺮ
diterjemahkan dengan sama, secara leksikal kata
ﺳ ﺮ
bermakna rahasia.
5
Hasil terjemahan ini sudah tepat karena jika diterjemahkan dengan anak laki-laki rahasia ayahnya, maknanya menjadi tidak
nyambung dan membingungkan pembaca. Di sini bisa kita lihat bahwa penerjemah melakukan permainan kata guna meraih asonansi dan mudah
dipahami arti dari terjemahan peribahasa tersebut. menurut penulis peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis.
5
Ahmad Warson Munawir, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia Pustaka Progressif: Yogyakarta, 2002, h. 625.
65
Contoh no.4 Menurut peneliti peribahasa di atas menggunakan metode penerjemahan semantis, karena pada saat menerjemahkan kata
ﻳﻔ ﱢﻜ
ﺮ
dan
ﻳ ْﺴ
ﻌ ﻰ
penerjemah hanya menerjemhakannya dengan kata berusaha, ia tidak terjebak dengan menerjemahkannya menjadi berusaha dan berpikir. Peribahasa di atas
bisa juga diterjemahkan dengan: “setiap manusia sudah ditentukan qadha dan qadaharnya masing-masing”.
Contoh no.5 menurut peneliti menggunakan metode penerjemahan semantis. Secara harfiah peribahasa ini bisa diterjemahkan dengan orang yang
berakal mengambil nasihat dari orang lain , akan tetapi di sini diterjemahkan
dengan orang pandai adalah orang yang selalu belajar dari orang lain. Dari sini bisa kita lihat ada permainan kata-kata guna menghasilkan terjemahan yang baik
dan enak dibaca. Contoh no.6 kata
أ ْﺧ
diterjemahkan dengan beda tipis, secara leksikal
kata
أ ْﺧ
bermakna saudara perempuan.
6
Di sini penerjemah melakukan permainan kata-kata yang menimbulkan hasil terjemahan yang baik dan enak
dibaca. Jika diterjemahkan kelebihan saudara perempuan kekurangan maka artinya menjadi rancu dan tidak bisa dipahami. Menurut peneliti peribahasa ini
diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis. Contoh no.7 secara harfiah peribahasa tersebut bisa diterjemahkan dengan
Teman diketahui ketika sulit . Dalam buku Bahasa Gaul Ikhwan Akhwat
diterjemahkan dengan Teman sejati saat susah teruji. Di sini bisa kita lihat adanya
6
Ahmad Warson Munawir, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, h. 12.
66
usaha untuk mempertimbangkan nilai estetika nas Bsu sehingga menghasilkan terjemahan yang lebih enak dibaca. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan
dengan metode penerjemahan semantis. Contoh no. 8 kata
ﻳ ﺠ
ْء
diterjemahkan dengan datang dan pergi, padahal secara leksikal kata tersebut bermakna datang.
7
Di sini bisa kita lihat adanya upaya dari penerjemah untuk menyelaraskan makna dan permainan kata
guna mendapatkan hasil terjemahan yang lebih enak dibaca. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis.
Contoh no. 9 terdapat penambahan kata yaitu yang dan pasti. Hal ini dilakukan guna mendapat hasil terjemahan yang lebih enak dibaca. Bisa kita
bandingkan jika peribahasa tersebut diterjemahkan dengan setiap dilarang disukai
, tanpa penambahan dua kata tadi maka makna yang terkandung dalam peribahasa tidak akan tersampaikan dengan baik. Menurut peneliti peribahasa ini
diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis. Contoh no. 10 terdapat penambahan kata pasti dan lagi. Kata pasti dan
lagi menjadi penguat penegasan dari peribahasa tersebut sehingga maknanya
menjadi lebih jelas. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis.
Contoh no. 11 huruf
ﻣ
diterjemahkan dengan daripada, hal ini sesuai dengan konteks kalimat yang membandingkan antara mencegah dan mengobati.
Jika hanya diterjemahkan dengan kata dari maka hasilnya kurang enak dibaca walaupun maksud peribahasa tersebut bisa dipahami. Menurut peneliti ini adalah
7
Ahmad Warson Munawir, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, h. 227.
67
Contoh no. 12 secara harfiah peribahasa ini bisa diterjemahkan dengan orang yang hidup panjang banyak melihat
. Penerjemah menerjemahkannya dengan semakin tua, semakin berpengalaman. Terjemahan ini menurut peneliti
sangat tepat karena bisa menampilkan nilai estetika dari teks Bsu. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis.
Contoh no. 13 terdapat penambahan dan pengurangan kata, yaitu kata hanya
dan bisa dan kata
ﺣ ﺎﺒ
ل
tidak diterjemahkan. Hal ini dilakukan guna mendapatkan makna yang selaras dengan teks Bsu. Menurut peneliti peribahasa
ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis. Contoh no. 14 terdapat dua variasi hasil terjemahan yaitu tergesa-gesa atau
terburu-buru dalam menerjemahkan kata
ﻌﻟا ﺠ
ﺔ
. Hal tersebut dilakukan guna mendapatkan keselarasan makna. Menurut peneliti peribahasa ini diterjamahkan
dengan metode penerjemahan semantis. Contoh no. 15 kata
ﺎآ ن
dan
ﻣ ْ
tidak diterjemahkan guna menampilkan nilai estetika dari teks Bsu. Terjemahan ini sangat baik sekali karena tidak
berbelit-belit dan maksud yang terkandung dalam teks Bsu bisa tersampaikan dengan baik. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode
penerjemahan semantis.
68
Contoh no. 16 kata
ﻣ ْ
diterjemahkan dengan daripada hal ini sangat tepat sekali karena jika hanya diterjemahkan dengan kata dari tidak sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang biasa digunakan. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis.
Contoh no. 17 membaca hasil terjemahan peribahasa ini terlihat sekali nilai estetika teks sumber ditampilkan. Meski peribahasa ini diterjemahkan tidak
jauh dari makna leksikalnya tetapi sudah sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahn
semantis. Contoh no. 18 kata
ﻃ ﺮ
ْﻳ
diterjemahkan dengan awal dari padahal secara leksikal kata tersebut berarti jalan.
8
Penerjemahan tersebut guna mendapatkan terjemahan yang bisa dipahami maknanya secara langsung. Menurut
peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode semantis. Contoh no. 19 kata
و ﷲا
tidak diterjemahkan. Di kalangan masyarakat
Arab sering menggunakan kata sumpah
و ﷲا
dan dikalangan masyarakat indonesia hal seperti itu tidak lazim, maka tidak diterjemahkan. Hal di atas
dilakukan guna mendapatkan hasil terjemahan yang baik. Makna diselaraskan guna meraih asonansi. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahakan dengan
metode penerjemahan semantis.
8
Ahmad Warson Munawir, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, h. 849.
69
Contoh no. 20 huruf taukid
إ ﱠن
dan
ل
tidak diterjemahkan. Menurut peneliti sebaiknya ditambahkan kata pasti sebagai terjemahan dari dua kata
tersebut sehingga makna yang terkandung dalam peribahasa bisa tersemapaikan secara keseluruhan. Meskipun begitu menurut peneliti peribahasa ini
diterjemahkan dengan metode semantis, karena sudah ada pengalihan struktur gramatikal dan hasilnyapun sudah enak dibaca.
Contoh no. 21 kata
أم
diterjemahkan dengan puncak dan kata
ﻹا ْﺧ
ﺘ ﺮ
عا
diterjemahkan dengan keinginan, secara leksikal kedua kata tersebut berarti ibu
9
dan menciptakan, membuat yang tidak pernah ada sebelumnya.
10
Terdapat penambahan kata itu dan dari semua pada penerjemahan peribahasa ini. Hal itu
karena penerjemah ingin menyelaraskan makna. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis.
Contoh no. 22 penerjemahan peribahasa ini dengan mempertahankan nilai estetika teks Bsu. Ini didasarkan pada hasil penerjemahannya yang tidak begitu
jauh dari teks sumber. Peribahasa ini juga bisa diterjemahkan dengan jangan takut mengatakan kebenaran
. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis.
Contoh no. 23 sudah ada pengalihan struktur gramatikal antara teks Bsu dan Bsa. Nilai estetika Bsu ditunjukan dengan penambahan frase akan ada
sehingga makna dari peribahasa bisa dipahami dengan mudah. Tanpa frase tersebut maka hasil terjemahannya tidak bisa menyampaikan makna dengan baik.
9
Ahmad Warson Munawir, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, h. 39.
10
Ahmad Warson Munawir, al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, h. 333.
70
Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis.
Contoh no. 24 terdapat penambahan kata kondisi pada terjemahan peribahaasa ini. Hal ini guna menghasilkan terjemahan yang baik dan makna yang
terkandung dalam teks Bsu bisa tersampaikan dengan baik. Tanpa kata kondisi maka terjemahan peribahasa ini menjadi tidak baik. Menurut peneliti peribahasa
ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis. Contoh no. 25 penejemahan ini terlihat menggunakan metode
penerjemahan semantis, karena terdapat permainan kata dan pengulangan. Kata
ﻣ ﺤ
ﺒ ْﻮ
diterjemahkan dengan teman dan kata yang diulang dua kali. Hal ini adalah ciri-ciri dari metode penerjemahan semantis.
Contoh no. 26 tidak berbeda jauh dengan no. 25, peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis. Karena terdapat
pengulangan kata yang sebanyak dua kali, pada hal tidak ada kata yang bermakna yang
. Ini bertujuan agar makna yang terkandung dalam peribahasa bisa tersampaikan dengan baik.
Contoh no. 27 terlihat menggunakan metode semantis, karena frase
آ ﱠ
آﺒ ْ
ﺮ
diterjemahkan dengan yang tua. Penerjemah tidak terjembak dengan menerjemahkannya dengan setiap besarsetiap tua. Begitu juga saat
menerjemahkan frase
آ ﱠ
ﻐْ ﺮ
dengan yang muda, lagi-lagi penerjemah tidak terjebak dengan menerjemahkannya dengan setiap kecil setiap muda.
71
Contoh no. 28 terdapat penambahan kata pada hasil terjemahan yaitu kata pernah
. Terlihat nilai estetika teks sumber dipertahankan. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis.
Contoh no. 29 sudah ada pengalihan gramatikal sehingga arti peribahasa ini bisa dipahami oleh pembaca. Kata
ﻗ ْﻮﻟ
ﻚ
diterjemahkan dengan berucap, ini merupakan permainan kata yang dilakukan penerjemah. Selain berucap bisa juga
diartikan berkata. Selain diterjemahkan dengan jujurlah dalam berucap dan bertindak
peribahasa ini juga bisa diterjemahkan dengan jangan munafik. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis.
Contoh no. 30 terlihat menggunakan metode penerjemahan semantis. Saat menerjemahkan frase
آ ْ
أ ﻣْ
ﺎ
penerjemah tidak terjebak. Jika diterjemahkan dengan jadilah orang yang terpercaya maka arti dari peribahasa ini menjadi
kurang enak untuk dibaca. Selain diterjemahkan dengan dipercayai dulu, baru orang selalu percaya padamu
peribahasa ini bisa juga diterjemahkan dengan mulai dari diri sendiri
. Contoh no. 31 kata
ﻗ ﺮ
ْﻳ
diterjemahkan dengan pangkal. Di sini penerjemah melakukan pemilihan kata diksi yang tepat dengan konteks
peribahasa. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis.
Contoh no. 32 terlihat menggunakan metode penerjemahan semantis. Karena nilai estetika teks bahasa sumber dipertahankan oleh penerjemah. Hal ini
terlihat saat kita membaca arti peribahasa ini. Selain diterjemahkan dengan
72
hormati dirimu, baru orang akan menghormatimu peribahasa ini juga bisa
diterjemahkan dengan mulai dari diri sendiri. Contoh no. 33 kata
ﺒﻟا ﺬ
ءا ة
diterjemahkan ucapan tidak sopan. Secara
leksikal kata tersebut bermakna kotor, keji. kata
ْﺴ ْ
diterjemahkan dengan pasti kamu selamat
, ini bertujuan agar makna peribahasa bisa tersampaikan dengan baik. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode
semantis. Contoh no. 34 terlihat menggunakan metode penerjemahan semantis, hal
itu terlihat pada penerjemahan kata
ﱢﻜ ْﺮ
dengan pikir dulu, jika kata itu diterjemahkan dengan berpikirlah maka akan menimbulkan kesulitan dalam
memahami hasil terjemahan. Meskipun terlihat mirip antara pikir dulu dan berpikirlah
tetapi memiliki perbedaan. Pikir dulu berarti dalam berbicara harus hati-hati jangan sampai salah bicara, berpikirlah berarti sebelum berbicara harus
berpikir dulu. Contoh no. 35
ْ ا
ﻟﻌ ﺠ
ﺔ ﱠﻟا
ﺪ ﻣا
ﺔ
diterjemahkan dengan buru-buru
hanya berbuah penyesalan . Terdapat penambahan kata hanya berbuah, dan
ْ
اﻟ ﻌ
ﺠ ﺔ
diterjemahkan dengan buru-buru tidak dengan pada buru-buru. Hal ini untuk mempertahankan nilai estetika Tsu. Menurut peneliti peribahasa ini
diterjemahkan dengan metode penerjemahan semantis.
73
Contoh no. 36 terlihat sudah terjadi pengalihan gramatikal Tsu ke Tsa. Secara harfiah peribahasa ini bisa diterjemahkan dengan jangan makan kecuali
engkau sudah lapar , penerjemah menerjemahkannya dengan sebelum lapar
jangan makan dulu . Berdasarkan argumen di atas menurut peneliti peribahasa ini
diterjemahkan dengan metode semantis. Selain diterjemahkan dengan sebelum lapar, jangan makan dulu
peribahasa ini menurut peneliti bisa diterjemahkan
dengan sedia payung sebelum hujan.
Contoh no.
37
ﻼ ْ
ْ ْ
ﻚ ﱠ ﻟاﺎ
ﻌ مﺎ
diterjemahkan dengan jangan terlalu kenyang
. Secara harfiah klausa di atas bisa diterjemahkan dengan jangan isi perutmu dengan makanan
. Jangan isi perutmu dengan makanan bermakna jangan terlalu kenyang
. Dalam penerjemahan peribahasa ini terlihat penerjemah mempertahankan nilai estetika Tsu. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan
dengan metode penerjemahan semantis. Contoh no. 38
ْ ْﻣ
ﺒﱢﻜ ﺮ
ا و
ْا ﻬ
ْ ﻣ
ﺒﱢﻜ ﺮ
ا
di terjemahkan dengan
tidur cepat, bangunnya juga cepat. secara harfiah klausa di atas bisa
diterjemahkan dengan tidur lebih awal, agar bangunya lebih awal. Dalam penerjemahan peribahasa ini terlihat penerjemah mempertahankan nilai estetika
Tsu. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemakan dengan metode penerjemahan semantis.
Contoh no. 39 Akal yang cerdas terdapat pada jiwa yang sehat terlihat menggunakan metode penerjemahan semantis. Karena nilai estetika teks bahasa
sumber dipertahankan oleh penerjemah. Hal ini terlihat saat kita membaca maksud arti peribahasa ini yaitu kecerdasan terdapat pada akal dan jiwa yang sehat.
74
Contoh no. 40 terjemahan
ْﻟﺎ ﺤ
ﱢ
huruf ba diatas diterjemahkan “ akan kebenran” akan tetapi bukan diterjemahkan “ dengan kebenaran”. Ini bertujuan
agar makna peribahasa bisa tersampaikan dengan baik. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode semantis.
Contoh no. 41 kata
ه
tidak di terjemahkan, karena jika di terjemahkan maka terjemahanya akan menjadi Hanya firman Allah yaitu yang tertinggi. Ini
bertujuan agar makna peribahasa bisa tersampaikan dengan baik. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode semantis.
Contoh no. 42 kata
أْد ع
di terjemahkan menjadi serulah, jika kata
أْد ع
di terjemahkan menjadi berdoa. Maka terjemahanya akan menjadi Serulah kepada
Allah dengan hikmah dan nasihat yang baik. Ini bertujuan agar makna peribahasa
bisa tersampaikan dengan baik. Menurut peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode semantis.
Contoh no. 43 kata
أْد ع
di terjemahkan menjadi serulah, jika kata
أْد ع
di
terjemahkan menjadi berdoa. dan kata
ﻗ ْﻮ
ﻣ ﻚ
diterjemahkan bahasa
kaummu, jika kata
ﻗ ْﻮ
ﻣ ﻚ
diterjemahkan bahasa sehari-hari, maka hasil terjemahannya menjadi berdoalah kepada Allah dengan bahasa sehari-sehari. Ini
bertujuan agar makna peribahasa bisa tersampaikan dengan baik. Contoh no. 44 Terjemahan peribahasa di atas terlihat menggunakan
metode penerjemahan semantis, karena saat menerjemahkan kata
ﻣ ْﺪ
ر ﺳ
ﺔ
,
75
Contoh no. 45
ﱠﺒ نﺎ
ْا ﻟ
ْﻮ م
ر لﺎ
ﻐﻟا ﺪ
jika di terjemahkan secara harfiah maka terjemahannya akan menjadi tokoh masa datang adalah pemuda
hari ini. Jadi menurut peneliti terjemahan peribahasa diatas menggunakan metode
penerjemahan semantis karena penerjemah menggunakan permainan kata sehingga menghasilkan kreatifitas dalam menerjemahkan sehingga menghasilkan
terjemahan pemuda hari ini, tokoh masa datang. Contoh no. 46 kata
آ ْ
di terjemahkan kembali pada kalimat maka Allah. Ini bertujuan agar makna peribahasa bisa tersampaikan dengan baik. Menurut
peneliti peribahasa ini diterjemahkan dengan metode semantis. Contoh no. 47 kata
أ ﺣ
ﺪا
tidak diterjemahkan karena Ini bertujuan agar makna peribahasa bisa tersampaikan dengan baik. Menurut peneliti peribahasa ini
diterjemahkan dengan metode semantis, jika di terjemahkan maka hasil terjemahannya akan menjadi Katakan yang benar dan salah satu jangan takut
kecuali pada Allah maka terjemahannya tidak dipahami oleh bahasa penerima.
2. Metode Penerjemahan Idomatis