b. Perumusan masalah
Berdasarkan pembatasan diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi penyelesaian pembiayaan murabahah bermasalah
secara teoritis? 2.
Bagaimana peta pembiayaan murabahah bermasalah pada BMT Ta’awun?
3. Bagaimana keberhasilan BMT Ta’awun dalam menanggulangi
pembiayaan murabahah bermasalah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan penelitian:
1. Untuk mengetahui strategi penyelesaian pembiayaan murabahah
bermasalah secara teoritis. 2.
Untuk mengetahui bagaimana peta pembiayaan murabahah bermasalah di BMT Ta’awun.
3. Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan BMT Ta’awun dalam
menanggulangi pembiayaan murabahah bermasalah. b.
Manfaat penelitian 1.
Bagi Penulis Sebagai media pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan dalam
dunia perbankan syariah sekaligus dapat memberikan tambahan
pengalaman pada bidang tersebut khususnya mengenai penanganan pembiayaan murabahah bermasalah yang terjadi pada
BMT Ta’awun. 2.
Bagi Perusahaan Dari hasil tersebut diharapkan dapat memberikan bahan masukan dalam
memecahkan masalah tersebut serta memberikan manfaat demi kemajuan dimasa mendatang.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan informasi dan sumber ilmu pengetahuan serta gambaran proses yang diterapkan Bank syariah dalam menangani pembiayaan
murabahah bermasalah bagi yang tertarik sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut.
D. Review Studi Terdahulu
Untuk menghindari penelitian dengan objek yang sama, maka diperlukan kajian terhadap kajian-kajian terdahulu terhadap beberapa penelitian yang
dilakukan baik oleh praktisi ataupun oleh mahasiswa mengenai fenomena yang berkaitan dengan penelitian. Dibawah ini terdapat beberapa penelitian
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada saat ini, yaitu:
1. Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah dalam Rangka Meningkatkan Aktifitas
Perbankan Syariah
Bank Muamalat
–Churmah- FSHMuamalatPerbankan 1423H2003M
Penelitian ini menjelaskan mengenai penyaluran atas dana pembiayaan di Bank Muamalat tidak diberikan batasan-batasan mengenai sektor yang akan
dibiayai. Bank Muamalat memberikannya untuk semua sektor usaha yang sesuai dengan yang telah ditetapkan Bank Indonesia, yaitu melalui penyaluran yang
produktif untuk keperluan yang konsumtif. Selain itu jg menjelaskan faktor- faktor penyebab pembiayaan bermasalah yang terjadi di Bank Muamalat dapat
berasal dari 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Untuk faktor internal yang berasal dari debitur adalah dikarenakan pihak debitur belum memenuhi
pengalaman dalam bidang keuangan dan pengelolaan permasalahan. Penyebab lain adalah unsur kesengajaan debitur memberikan data-data yang tidak benar
pada saat mengajukan permohonan dan pihak bank pun tidak mencermatinya. Sedangkan penyebab eksternal faktor diluar jangkauan kreditur dan debitur
yaitu akibat bencana alam seperti banjir, kebakaran dan kerusuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kepustakaan dan penelitian lapangan dengan cara kualitatif yang dideskripsikan.
2. Pengaruh Pembiayaan Bermasalah terhadap Kualitas Aktiva Produktif pada BPRS Studi Kasus PT. BPRS Risalah Umat
–Saifulloh- FSHMuamalatPerbankan Syariah 1426H2005M
Dalam penelitian ini menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh pembiayaan bermasalah terhadap kualitas aktiva produktif pada PT. BPRS
Risalah Umat dan menjelaskan apakah prosedur pembiayaan yang diterapkan BPRS Risalah Umat telah sesuai dengan prinsip manajemen Islam. Dari
penelitian ini dapat diketahui seberapa pengaruhnya pembiayaan bermasalah terhadap kualitas aktiva produktif pada BPRS Risalah Umat. Selain itu juga
dijelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian pembiayaan BPRS Risalah Umat selalu berdasarkan konsep dan norma-norma yang diterapkan
Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang bersifat deskriptif
yaitu membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki
yang kemudian dianalisis.
3. Manajemen Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah studi kasus Bank Syariah
Mandiri cab
Pondok Indah,
-Usman Chalid-
FSHMuamalatPerbankan Syariah 1426H2005M Dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana manajemen pembiayaan
murabahah yang dilakukan Bank Mandiri Syariah serta menjelaskan prinsip yang diterapkan Bank Syariah Mandiri dalam manajemen pembiayaan murabahah.
Dari penelitian ini dapat diketahui bagaimana manajemen pembiayaan murabahah dilakukan yaitu sebelum dilakukan penandatanganan pembiayaan
murabahah terlebih dahulu terpenuhi prosedur persyaratan legalitas dan administrati dari nasabah. Selain itu, manajemen yang diterapkan Bank Syariah
Mandiri telah sesuai dengan prinsip Islam, karena kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian tujuan pembiayaan murabahah selalu berdasarkan konsep dan norma-
norma yang diterapkan oleh Allah SWT. Dan dalam melakukan tindakan- tindakan tersebut dilatarbelakangi oleh konsep amal sholeh seperti melakukan
perencanaan yang matang, dan terarah untuk menghindari kekeliruan yang dapat
merugikan, menggunakan konsep pembagian kerja yang didasarkan pada kemampuan fisik, ilmu dan teknologi yang dimiliki oleh masing-masing
karyawan dan memelihara nilai-nilai kemuliaan manusia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data
deskriftif dan tertulis dengan informasi dari yang terlibat dalam objek dilapangan. Sedangkan pengumpulan data yang berkenaan dengan penelitian ini
adalah menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Yang membedakan skripsi diatas dengan skripsi yang penulis buat adalah
apabila dalam skripsi ini penulis lebih menitikberatkan kepada strategi penanggulangan pembiayaan murabahah bermasalah yang ada pada Bank
Syariah
E. Kerangka Teori
Sesuai dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998, bank Syariah didefinisikan sebagai berikut:
“Bank Syariah adalah Bank umum yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayarannya” Pembiayaan dalam perbankan syariah atau istilah teknisnya aktiva produktif,
menurut ketentuan Bank Indonesia adalah penanaman dana Bank Syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qardh,
surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modalsementara, komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif serta Sertifikat Wadiah Bank Indonesia.
7
Pembiayaan memiliki peranan penting dalam melakukan kegiatan operasional bank syariah, karena pembiayaan merupakan bagian terbesar bagi pendapatan
bank dan tentunya pula berpengaruh terhadap nisbah bagi hasil yang diterima nasabah pemilik dana. Apabila bank syariah tidak mampu menyalurkan
pembiayaannya, sementara dana yang terhimpun dari shahibul maal dana pihak ketiga terus bertambah, maka akan terdapat banyak idle menganggur, yang
dapat berpengaruh terhadap pendapatan dari margin bagi hasil. Hal ini pula yang akan menyebabkan penurunan dana pihak ketiga DPK pada Bank Syariah. Oleh
karena itu, hendaknya bank syariah harus lebih banyak menyalurkan pembiayaan terhadap masyarakat unit usaha namun tetap berlandaskan pada prinsip kehati-
hatian.
8
Salah satu skim fiqih yang paling popular digunakan oleh perbankan syariah adalah skim jual-beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazimdilakukan oleh
Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Secara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang yang
disepakati. Jadi singkatnya, murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan margin yang disepakati oleh
7
Muhammad,, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta, Ekonisia, 2004, Cet. 1, hal.
196
8
Siswanto sutojo, Strategi Manajemen Kredit Bank Umum, Jakarta, Damar Mulia
Pustaka, 1997, hal. 3
penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa required rate of profitnya
keuntungan yang ingin diperoleh.
9
Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda transfer of property. Tingkat keuntungan bank
ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual-beli dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan
barang.
10
F. Konsep Penelitian Konsep penanggulangan pembiayaan murabahah bermasalah menitik