bersama-sama dengan potensi kebudayaan dan manusia, akan tetapi tentu ada salah satu modal yang menonjol peranannya.
2.4.2.2 Potensi Budaya
Potensi kebudayaan merupakan kelakuan manusia yang diatur oleh tata kelakuan yang didapatkan dengan belajar dalam kehidupan masyarakat yang di dalamnya terkandung ilmu
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan lain
2.4.2.3 Potensi Manusia
Potensi manusia merupakan kemampuan seseorang atau beberapa orang yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan menjadi suatu atraksi wisata. Perjalanan itu
selalu kompleks sehingga atraksi yang menarik kedatangan wisatawan pasti juga kompleks, dan potensi kepariwisataan itu juga tidak pernah hanya potensi alam, potensi manusia atau potensi
kebudayaan saja, akan tetapi ketiga-tiganya diperlukan bersama-sama Yoeti 1997 : 53 menjelaskan bahwa terdapat beberapa potensi dalam daerah wisata,
yaitu :
a. Potensi Alam.
Mengapa alam itu menarik bagi wisatawan?
Pertama, banyak wisatawan tertarik oleh kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di
alam terbuka. Daerah terpenting untuk wisatawan yang demikian itu ialah pegunungan, hutan dan pantai. Di pegunungan mereka dapat berkuda, mendaki gunung, main ski, bertualang ke gua-
gua, dan sebagainya. Di pantai orang dapat berselayar, berenang, berdayung, berselancar, menyelam, dan sebagainya. Jadi, daerah pegunungan dan daerah pantai itu mengandung potensi
untuk dikembangkan menjadi daerah wisata olah raga dan daerah wisata rekreasi . kalau di hutan keadaan fauna mengizinkan dan orang diperbolehkan berburu , maka di situ juga ada kesempatan
kegiatan berburu wisata berburuhunting tourism.
Kedua, dalam kegiatan pariwisata jangka pendek, pada akhir pecan atau dalam masa
liburan, orang sering mengadakan perjalanan sekedar untuk menikmati pemandangan atau suasana pedesaan atau kehidupan di luar kota. Untuk itu yang dikunjungi ialah tempat
Universitas Sumatera Utara
pegunungan atau pantai dengan pemandangan yang menawan, atau daerah-daerah pedesaan yang khas. Wisatawan seperti ini hanya mengikuti kesenangan hati, wisatawan tamasya yang dengan
sedirinya juga dapat mengunjungi tempat rekreasi, meskipun tujuannya sekedar untuk melihat dan menikmati keasaan.
Katiga, banyak wisatawan yang mencari ketenangan di tengah alam yang iklimnya
nyaman, suasananya tenteram, pemandangannya bagus dan terbuka luas. Mereka tinggal di daerah itu untuk beberapa lama sambil beristirahat untuk memulihkan kondisi fisik dan
psikisnya, jadi mereka itu termasuk wisatawan tipe rekreasi recreation tourist. Tempat-tempat semacam itu disebut juga tempat liburan. Misalnya, puncak Berastagi.
Keempat, ada juga wisatawan yang menyukai tempat-tempat tertentu dan setiap kali ada
kesempatan untuk pergi, mereka kembali ke tempat-tempat tersebut. Di tempat-tempat tersebut mereka sering memiliki rumah kedua berupa bungalow atau mendirikan tempat-tempat berteduh
sementara berupa tenda atau, di luar negeri dengan menggunakan caravan mobil rumah.
Kelima, alam juga sering menjadi bahan studi untuk wisatawan budaya, khususnya
dalam widya wisata. Untuk keperluan ini yang penting terutama ialah dengan jenis flora dan fauna yang khas dan langka, yang sering dilindungi dalam bentuk cagar alam, seperti ujung
kulon, dan sebagainya.
b. Potensi Kebudayaan