Analisis Pengaruh Rancangan Business Plan dalam Menghadapi Persaingan pada Toko La Maison Patisserie Medan

(1)

ANALISIS PENGARUH RANCANGAN BUSINESS PLAN

DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA

PADA TOKO LA MAISON PATISERRIE MEDAN

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) dalam Bidang Studi Ilmu Administrasi Bisnis

OLEH

SHELLA MELISA LEDINA NAINGGOLAN 090907068

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA / BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh : Nama : SHELLA MELISA LEDINA NAINGGOLAN

NIM : 090907068

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga / Bisnis

Judul : Analisis Pengaruh Rancangan Business Plan dalam Menghadapi Persaingan pada Toko La Maison Patisserie Medan

Medan, Agustus 2013 Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Prof.Dr.Marlon Sihombing, M.A

NIP. 195908161986111001 NIP. 195908161986111001

Prof.Dr.Marlon Sihombing, M.A

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


(3)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA / BISNIS

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Adminitrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera oleh :

Disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :

Nama : SHELLA MELISA LEDINA NAINGGOLAN

NIM : 090907068

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga / Bisnis

Judul : Analisis Pengaruh Rancangan Business Plan dalam Menghadapi Persaingan pada Toko La Maison Patisserie Medan.

yang dilaksanakan pada :

Hari :

Tanggal :

Waktu :

Panitia Penguji

Ketua : ( ………. )

NIP :

Anggota I : ( ………. )

NIP :

Anggota II : ( ………. )


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

SHELLA MELISA LEDINA NAINGGOLAN (090907068)

ANALISIS PENGARUH RANCANGAN BUSINESS PLAN DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA PADA TOKO LA MAISON PATISSERIE MEDAN.

Rincian isi skripsi xv, 107 halaman, 12 tabel, 5 gambar, 14 buku, 9 situs internet, serta 18 wawancara. (kisaran buku dari tahun 1984-2012)

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan zaman, maka semakin meningkat pula kebutuhan masyarakat yang beranekaragam dan harus dipenuhi.Dengan melihat hal tersebut, tentunya membuka peluang-peluang bagi para pelaku usaha untuk membuka sebuah bisnis guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang beranekaragam tersebut.Semua kebutuhan ini dipenuhi melalui kegiatan bisnis.Namun apakah sebenarnya yang dimaksud dengan kegiatan bisnis?Kegiatan bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang atau jasa guna mendapatkan keuntungan melalui penjualan produknya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.Pada dasarnya kegiatan bisnis dilakukan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.Secara nyata pada jaman sekarang ini kita dapat melihat semakin banyak kegiatan bisnis yang bermunculan.Tentunya dengan meningkatnya kegiatan bisnis ini menciptakan pertumbuhan persaingan yang semakin pesat pula.perlu sikap mental yang matang agar para pelaku usaha tersebut bertahan dalam menghadapi persaingan.


(5)

Melihat pertumbuhan persaingan yang semakiin pesat ini, tidak jarang banyak pelaku usaha yang terhenti langkahnya ditengah perjalanan karirnya.Kesalahan paling utama adalah karena dalam mengawali bisnisnya para pelaku usaha tidak memiliki dasar yang kuat.Dasar yang kuat tersebut adalah dengan menyusun rancangan business plan.Teori yang dikemukakan oleh Richard L.Daft menyatakan bahwa business planadalah dokumen yang merincikan detail-detail bisnis yang disiapkan seorang wirausahawan sebelum membuka sebuah bisnis baru. Dalam menyusun rancangan business plan tersebut terdapat 11 komponen yang sebaiknya disusun oleh para pelaku usaha untuk menciptakan pondasi yang kuat dalam mengawali bisnisnya. Penyusunan business plan ini dimaksudkan agar para pelaku usaha mampu menciptakan keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan yang ada.

Begitu pula yang dilakukan La Maison Patisserie, dalam mengawali bisnisnya Stella Lowis sebagai pemilik usaa menyusun rancangan business plan yang sederhana. Meskipun dalam bentuk yang sederhana dan tidak mengandung keseluruhan komponen yang dianjurkan business plan yang disusun mampu menghantarkan La Maison Patisserie untuk menghadapi persaingan yang ada. Manfaat nyata yang dapat dirasakan adalah dengan penyusunan rancangan business plan adalah La Maison Patisserie dapat menentukan strategi yang diperlukan dalam menghadapi persaingan. Strategi yang ditetapkan adalah dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki setelah menganalisis lingkungan internal yang dilakukan selama menyusun rancangan business plan.Kekuatan tersebut adalah keunggulan yang dimiliki La Maison Patisserie dalam produk yang berkualitas.Dengan pemanfaatan kekuatan yang dimiliki secara optimal telah mampu menghantarkan La Maison Patisserie dalam menghadapi persaingan dalam 2 tahun terakhir ini dan mampu bertahan sampai sekarang.


(6)

ABSTRACT

This research with expansion of era, it is means the expansion many varian of society’s necessary and all of it must be to completed. In this situation, make so many oppurtunities to all businessman to began a business activity to completing all the society’s necessary. All of the society’s necessary had completed from the business activities. But what the real means of the business activities? Business activities is an organization activity who doing by an individu to result and selling a product or a service to get profit from that. In basic all of business activity is doing to get much profit. In fact on this era, we can see so many business activity are starting. With thir expansion of business activities it will make a competition relationship in business activity. It is need a mature attitude from a businessman to hold out in this competition relationship.

With this expansion of the competition relationship, many of the businessman had stopped their business activity. The prime mistake for this condition is when they was starting their business activity they do not have a strong pondation. The strong pondation is built from business plan. The theories which are used to explain this problem from Richard L. Daft, business plan is a document with all details to prepare a business activity. The good business plan will had 11 element then will make a strong pondation when a businessman starting their business. To assort a business plan it will building the competitive superiority to facing the competition relationship.

For starting a business activity, Stella Lowis the owner of La Maison Patisserie was assort a simple business plan. Althougt it isn in a simple shape, but it had succsessed to prepare La Maison Patisserie to facing the competition relationship. The prime of the utility we can see when we assort a business plan is La Maison Patisserie can take all the most strategy that they need to facing the competition relationship. All of the strategy is to optimaliz the utility of the streght, that we get whwn analyz the internal factors in business plan. The streght that we take is the quality of La Maison Patisserie product’s. this strategy has done in maximal and then make La Maison Patisserie to facing the competitive relationship on this 2 years and make to hold out until now.


(7)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis ingin menyampaikan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat berupa kesehatan dan kemudahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.Tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yang telah bersusah payah membimbing, mendorong baik secara moril maupun secara materil sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini di susun dalam rangka untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan.Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyusun skripsi ini dengan judul “ANALISIS PENGARUH RANCANGAN BUSINESS PLAN DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA PADA TOKO LA MAISON PATTISSERIE MEDAN”. Selama proses penulisan skripsi ini penulis banyak sekali menerima masukan, bimbingan dan dorongan yang mempelancar penulisan skripsi. Pada kesempatan kali ini dengan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Marlon Sihombing. M.A. selaku Ketua Program Studi Administrasi Bisnis dan selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan


(8)

saran , masukan yang berguna dalam penyusunan skripsi ini sampai pada akhir penulisan.

2. Bapak Prof. Dr. Baharuddin. M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Stella Lowis selaku Owner dari La Maison Pattisserie Medan yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh informasi demi menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

4. Sahabat-sahabat penulis dikampus dan seluruh teman stambuk 2009 yang telah memberikan semangat kepada penulis.

5. Sahabat-sahabat terbaik penulis (Muhammad Ali Akbar dan Rizky Denhas Purba) yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tentunya masih jauh dalam kata sempurna.Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis menerina kritik dan saran yang berguna bagi kelengkapan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi siapa saja yang membacanya demi kemajuan perkembangan ilmu pendidikan.

Medan, Penulis ,

Shella Melisa Ledina Nainggolan


(9)

DAFTAR ISI

Abstrak………....i

Abstract………..iii

Kata Pengantar……….iv

Daftar isi……….………vi

Daftar Gambar……….……….ix

Daftar Tabel………x

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang……….………..……….... 1

1.2 Rumusan Masalah……….……….... 5

1.3 Tujuan……….………..… 5

1.4 Manfaat Penelitian……….………... 6

Bab II Kerangka Teori 2.1 Pengertian Patiserrie……...……….……….………….... 7

2.2 Business Plan( Rencana Bisnis)... 7

2.2.1 PengertianBusiness Plan………... 7

2.2.2 Alasan PerlunyaRancanganBusiness Plan………8

2.2.3 Konsep Dasar Rancangan Business Plan ..………..… 10

2.2.4 Karakteristik Rancangan Business Plan Baik………...…....31


(10)

2.3 Persaingan Usaha………. 33

2.3.1 Pengertian Persaingan Usaha... 33

2.3.2 Bentuk-Bentuk Persaingan Usaha………..………. 34

2.4 Strategi-strategi Bisnis……….……… 35

2.4.1 Analisis Keunggulan………..…... 35

2.4.2 Alternatif Strategi……….……..……….….... 37

2.4.3 Implementasi Strategi……….………...…..….... 40

2.4.4 Evaluasi Strategi………..………... 40

2.5 Definisi Konsep………...………..…………... 45

2.6 Sistematika Penulisan………..………...……….. 51

Bab III Metode Penelitian 3.1 Bentuk Penelitian………...………...… 48

3.2 Lokasi Penelitian………...………... 48

3.3 Informan Penelitian……..………...………... 48

3.4 Teknik Pengumpulan Data...……….. 49

3.5 Teknik Analisis Data…..………... 50

Bab IV Hasil Penelitian 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian……….……… 52

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian……… 52

4.2.1 Struktur Organisasi……….. 54


(11)

4.2.1 Identitas Informan……… 56

4.2.2 Temuan Lapangan……… 60

4.2.3 Rancangan Business Plan La Maison Patisserie……….. 61

4.2.4 Alternative Strategi……….. 74

4.2.5 Implementasi Strategi……….. 77

4.3 Analisis Pembahasan……….……….. 81

Bab V Penutup 5.1 Kesimpulan………..…99

5.2 Saran………...106


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Analisis Peluang dan Ancaman………16

Tabel 2.2 Tabel Analisis Kekuatan dan Kelemahan……….18

Tabel 2.3 External Factor Analysis Summary - EFAS………..21

Tabel 2.4 Internal Factor Analysis Summary - IFAS………23

Tabel 2.5 Alternatif Strategi dengan Menggunakan Matriks TOWS……….24

Tabel 2.6 Theoretical Mapping Penelitian Terdahulu………...41

Tabel 4.1 Data Sumber Informan………...58

Tabel 4.2 Analisis Lingkungan Eksternal………..70

Tabel 4.3 Analisis Lingkungan Internal……….…71

Tabel 4.4 External Factor Analysis Summary – EFAS………..…89

Tabel 4.5 Internal Factor Analysis Summary – IFAS………90


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengusaha harus dapat Memberikan Reaksi atau Merencanakan

untuk Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan………9

Gambar 4.1 Logo La Maison Patisserie……….52

Gambar 4.2 Struktur Organisasi La Maison Patisserie………..55

Gambar 4.3 Tampilan Produk La Maison Patisserie……….76


(14)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

SHELLA MELISA LEDINA NAINGGOLAN (090907068)

ANALISIS PENGARUH RANCANGAN BUSINESS PLAN DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA PADA TOKO LA MAISON PATISSERIE MEDAN.

Rincian isi skripsi xv, 107 halaman, 12 tabel, 5 gambar, 14 buku, 9 situs internet, serta 18 wawancara. (kisaran buku dari tahun 1984-2012)

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan zaman, maka semakin meningkat pula kebutuhan masyarakat yang beranekaragam dan harus dipenuhi.Dengan melihat hal tersebut, tentunya membuka peluang-peluang bagi para pelaku usaha untuk membuka sebuah bisnis guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang beranekaragam tersebut.Semua kebutuhan ini dipenuhi melalui kegiatan bisnis.Namun apakah sebenarnya yang dimaksud dengan kegiatan bisnis?Kegiatan bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang atau jasa guna mendapatkan keuntungan melalui penjualan produknya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.Pada dasarnya kegiatan bisnis dilakukan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.Secara nyata pada jaman sekarang ini kita dapat melihat semakin banyak kegiatan bisnis yang bermunculan.Tentunya dengan meningkatnya kegiatan bisnis ini menciptakan pertumbuhan persaingan yang semakin pesat pula.perlu sikap mental yang matang agar para pelaku usaha tersebut bertahan dalam menghadapi persaingan.


(15)

Melihat pertumbuhan persaingan yang semakiin pesat ini, tidak jarang banyak pelaku usaha yang terhenti langkahnya ditengah perjalanan karirnya.Kesalahan paling utama adalah karena dalam mengawali bisnisnya para pelaku usaha tidak memiliki dasar yang kuat.Dasar yang kuat tersebut adalah dengan menyusun rancangan business plan.Teori yang dikemukakan oleh Richard L.Daft menyatakan bahwa business planadalah dokumen yang merincikan detail-detail bisnis yang disiapkan seorang wirausahawan sebelum membuka sebuah bisnis baru. Dalam menyusun rancangan business plan tersebut terdapat 11 komponen yang sebaiknya disusun oleh para pelaku usaha untuk menciptakan pondasi yang kuat dalam mengawali bisnisnya. Penyusunan business plan ini dimaksudkan agar para pelaku usaha mampu menciptakan keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan yang ada.

Begitu pula yang dilakukan La Maison Patisserie, dalam mengawali bisnisnya Stella Lowis sebagai pemilik usaa menyusun rancangan business plan yang sederhana. Meskipun dalam bentuk yang sederhana dan tidak mengandung keseluruhan komponen yang dianjurkan business plan yang disusun mampu menghantarkan La Maison Patisserie untuk menghadapi persaingan yang ada. Manfaat nyata yang dapat dirasakan adalah dengan penyusunan rancangan business plan adalah La Maison Patisserie dapat menentukan strategi yang diperlukan dalam menghadapi persaingan. Strategi yang ditetapkan adalah dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki setelah menganalisis lingkungan internal yang dilakukan selama menyusun rancangan business plan.Kekuatan tersebut adalah keunggulan yang dimiliki La Maison Patisserie dalam produk yang berkualitas.Dengan pemanfaatan kekuatan yang dimiliki secara optimal telah mampu menghantarkan La Maison Patisserie dalam menghadapi persaingan dalam 2 tahun terakhir ini dan mampu bertahan sampai sekarang.


(16)

ABSTRACT

This research with expansion of era, it is means the expansion many varian of society’s necessary and all of it must be to completed. In this situation, make so many oppurtunities to all businessman to began a business activity to completing all the society’s necessary. All of the society’s necessary had completed from the business activities. But what the real means of the business activities? Business activities is an organization activity who doing by an individu to result and selling a product or a service to get profit from that. In basic all of business activity is doing to get much profit. In fact on this era, we can see so many business activity are starting. With thir expansion of business activities it will make a competition relationship in business activity. It is need a mature attitude from a businessman to hold out in this competition relationship.

With this expansion of the competition relationship, many of the businessman had stopped their business activity. The prime mistake for this condition is when they was starting their business activity they do not have a strong pondation. The strong pondation is built from business plan. The theories which are used to explain this problem from Richard L. Daft, business plan is a document with all details to prepare a business activity. The good business plan will had 11 element then will make a strong pondation when a businessman starting their business. To assort a business plan it will building the competitive superiority to facing the competition relationship.

For starting a business activity, Stella Lowis the owner of La Maison Patisserie was assort a simple business plan. Althougt it isn in a simple shape, but it had succsessed to prepare La Maison Patisserie to facing the competition relationship. The prime of the utility we can see when we assort a business plan is La Maison Patisserie can take all the most strategy that they need to facing the competition relationship. All of the strategy is to optimaliz the utility of the streght, that we get whwn analyz the internal factors in business plan. The streght that we take is the quality of La Maison Patisserie product’s. this strategy has done in maximal and then make La Maison Patisserie to facing the competitive relationship on this 2 years and make to hold out until now.


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Semua manusia mempunyai kebutuhan yang serba beranekaragam, dan kebutuhan ini harus dipenuhi. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan akan makanan, pakaian dan perumahan. Dalam istilah populernya yaitu kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan ini mulai dari bentuk sederhana sampai pada bentuk yang mewah, canggih dan sangat mahal. Demikianlah kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas dan akan terus meningkat, yang tentunya harus dipenuhi secara keseluruhan.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia, tentunya membuka peluang-peluang baru bagi para pelaku bisnis untuk membuka sebuah bisnis guna memenuhi kebutuhan manusia yang beranekaragam.Semua kebutuhan ini dipenuhi melalui kegiatan bisnis.Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat perhatikan puluhan bahkan ribuan orang telah melakukan kegiatan bisnis.Baik kegiatan bisnis kecil hingga kegiatan bisnis yang sudah cukup berkembang. Mereka telah berhasil memanfaatkan peluang yang tercipta karena semakin meningkatnya kebutuhan manusia dengan membuka kegiatan bisnis untuk mendapatkan keuntungan dan mengembangkan bisnisnya yang diharapkan makin lama akan menjadi maju.


(18)

Namun apakah sebenarnya yang dimaksud dengan kegiatan bisnis tersebut?Kegiatan bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang teroganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang atau jasa guna mendapatkan keuntungan melalui penjualan produknya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat, tujuan lain dari kegiatan bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan dari proses pemasaran produk ataupun jasa yang dihasilkan.

Secara umum kegiatan bisnis ini sudah sangat berkembang dalam banyak kehidupan masyarakat.Siapa saja bisa membuka bisnis apabila mereka jeli dalam memanfaatkan peluang yang ada. Tidak lah sulit untuk menjalankan sebuah kegiatan bisnis apabila kita mengetahui seluk beluk bisnis yang akan kita jalani. Dengan kemudahan yang ada tersebut, tentunya telah memunculkan banyak pengusaha-pengusaha yang bergerak didalam berbagai bidang dan tentunya para pengusaha tersebut bersaing untuk menggali keuntungan dari kegiatan bisnis yang mereka lakukan.

Pertumbuhan bisnis yang sangat pesat ini, tentunya menciptakan persaingan yang sangat ketat diantara para pengusaha dalam melaksanakan kegiatan bisnis mereka.Perlu sikap mental yang matang bagi para pelaku bisnis agar bisnis mereka tidak tumbang ditengah jalan.Banyak pelaku usaha yang terbakar semangatnya ketika mengawali usahanya, tetapi tidak sedikit yang gagal dalam menjalani bisnisnya.Menurut beberapa penelitian banyak para pelaku usaha


(19)

mengalami kegagalan ini bisa mencapai angka 40%, dan yang mampu bertahan hanya tinggal 60%. Setelah melewati tahun pertama ternyata dari 60% pengusaha yang mampu bertahan akan berkurang lagi, sebanyak 80% akan terhenti jalannya pada tahun kelima dalam kelangsungan usahanya. Apa yang menjadi penyebab sehingga para pelaku tidak mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang berujung pada kehancuran pada kegiatan bisnis yang dijalankan?.

Kesalahan paling umum yang sering dilakukan oleh para pengusaha adalah dalam mengawali kegiatan bisnisnya para pengusaha tidak memiliki dasar yang kuat.Menjalankan bisnis perlu perencanaan yang matang, perlu modal kerja dan pengalaman, strategi, keberanian, kesadaran, kerja keras dan kesungguhan.Sayangnya kebanyakan pengusaha baru, enggan untuk menuliskan rencana bisnisnya.Akibatnya bisnisnya menjadi tidak terarah.Apabila para pengusaha memiliki keinginan untuk membuat sebuah usaha baru yang berhasil, rancangan rencana bisnis (business plan) adalah salah satu syarat utama.Business plan layaknya sebuah peta usaha yang akan menuntun para pelaku bisnis agar tidak mudah tersesat. Dengan business plan, dapat mengungkapkan segala kelalaian dan kelemahan yang terjadi di dalam proses perencanaan usaha para pelaku bisnis. Kelemahan yang ditemukan oleh para pelaku bisnis tentunya menuntut mereka untuk mengambil strategi-strategi agar mampu menutupi kelemahan yang ada sehingga mampu bersaing dalam persaingan.

La Maison Patisserie merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam bidang kuliner khususnya pada bidang patisserie. Patisseriemerupakan salah satu


(20)

pengetahuan dalam pengelolaan dan penyajian makanan, khususnya mengeloh makanan dan menyajikan berbagai jenis kue.Patisserie juga dikenal sebagai seni untuk menghasilkan kue-kue yang tidak hanya memiliki rasa yang lezat namun juga memiliki tampilan yang menarik (pengertian-patiseri/2012/09.html).Toko patisserie ini sudah berdiri selama dua tahun terakhir ini dan berlokasi di jalan Biduk No.66 Medan. Berbekal ilmu yang didapatkan dari Le Cordon Blue Australia, sang chef sekaligus pemilik toko Stella Lowis memulai merintis usahanya pada Juli 2011. Berawal dari bisnis online pada akhirnya sang chef Stella Lowis telah mendirikan sebuah toko, sehingga para pelanggan dapat secara langsung mengunjungi dan membeli kue-kue hasil dari sang chef.

La Maison Patisserie secara khusus menyediakan kue-kue khas Perancis seperti macarons, strawberry shortcake, tiramisu, cup cakes, red velvet, dan kue-kue khas Perancis lainnya. Usaha kuliner ini merupakan salah satu usaha toko roti yang digemari oleh para penggemar cake di Medan khususnya kaum muda dan sedang menjadi trend di masyarakat.Melihat peluang yang ada, semakin banyak bermunculan toko-toko yang menawarkan produk patisserie tersebut.Hal ini menumbuhkan persaingan yang ketat, sehingga memaksa La Maison Patisserie untuk menetapkan strategi kompetitif untuk menhadapi persaingan yang ada. Rancanganbusiness plan sangat diperlukan untuk membantu dalam mengetahui kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki oleh La Maison Parisserie. Analisis yang dilakukan akan menuntun dalam menentukan strategi-strategi yang


(21)

diperlukan dalam menghadapi persaingan usaha yang terjadi, sehingga dalam perjalannya usaha La Maison Patiserie ini mampu bertahan.

Oleh karena itu, sehubungan dengan pentingnya penyusunan business plan dalam menghadapi persaingan usaha, penulis tertarik untuk menganalisis dan membahas penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh RancanganBusiness Plan dalam Menghadapi Persaingan Usaha pada Toko La Maison Parisserie Medan”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya di atas, maka rumusan masalah yang akan di angkat dalam skripsi ini adalah :“Bagaimana pengaruh dari Rancanganbusiness plan dalam menghadapi persaingan usaha pada toko La Maison Patiserrie medan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas terdapat tujuan yang hendak di capai penulis dalam penulisan skripsi ini adalah “Dapat mengetahui manfaat dari Rancanganbusiness plan dalam menghadapi persaingan usahayang ada sehingga membantu pengusaha dalam mengambil strategi yang diperlukan untuk bertahan dalam menjalankan usahanya.”


(22)

1.4.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan penulis tentang pengaruh penyusunan business plan sehingga mampu menghadapi persaingan usaha yang sedang terjadi.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan memberikan efek baik bagi perusahaan.Misalnya dalam mempertimbangkan strategi-strategi yang perlu diambil dan dilakukan dalam menghadapi persaingan usaha yang sedang terjadi.

3. Bagi Program Studi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan citra program studi dan sebagai referensi dalam menyelesaikan skripsi bagi mahasiswa Administrasi Bisnis dibawah angkatan penulis.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi atau informasi tambahan bagi yang membutuhkannya atau bagi peneliti selanjutnya sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.


(23)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pengertian Patiserrie

Patisserie berasal dari bahasa perancis yang artinya kue-kue.Patisserie merupakan salah satu pengetahuan dalam pengelolaan dan penyajian makanan, khususnya mengolah makanan dan menyajikan berbagai jenis kue.Patisserie juga dikenal sebagai seni untuk menghasilkan kue-kue yang tidak hanya memiliki rasa yang lezat namun juga memiliki tampilan yang menarik Dengan demikian patisserie dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang seluk beluk kue khas Perancis. (pengertian-patiseri/2012/09.html)

2.2 Business Plan(Rencana Bisnis)

2.2.1 Pengertian Business Plan (Rencana Bisnis)

Sebuah rencana bisnis (business plan) menurut Richard L. Daft dalam bukunya Management menyebutkan business plan adalah dokumen yang menrincikan detail-detail bisnis yang disiapkan oleh seorang wirausahawan sebelum membuka sebuah bisnis baru, Daft (2007:264).

Sedangkan dikemukakan oleh Muchtar dalam Strategi Memenangkan Persaingan Usaha, menjelaskan business planadalah dokumen yang berisi


(24)

bentukdekripsi tentang perusahaan, disusun dengan cara mengorganisir semua ide-ide, uraian tugas, strategi dari suatu unit usaha, yang disusun dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam perjalanan mencapai suatu tujuan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, Muchtar (2010:19).

Berdasarkan dua pengertian diatas, perencanaan bisnis atau yang lebih dikenal dengan sebutan business plan adalah suatu dokumen yang disusun oleh wirausahawan yang berisi tentang semua ide-ide, uraian tugas, strategi yang akan dijadikan pedoman dalam menjalankan bisnis baru.

2.2.2Alasan Perlunya Rancangan Business Plan

Para pelaku usaha tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang, tetapi mereka seharusnya dapat mengidentifikasi kegiatan-kegiatan sekarang yang dapat diperkirakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang. Salah satu maksud utama dilakukan rancanganbusiness plan adalah agar pelaku usaha dapat melihat program-program sekarang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan di waktu yang akan datang, yaitu dengan pengambilan keputusan yang baik, Handoko (1984:74).

Rancangan business plan harus bersifat aktif, dinamis, berkesinambungan, dan kreatif. Hal ini dimaksudkan agar pengusaha tidak hanya akan bereaksi


(25)

terhadap lingkungannya, tetapi lebih menjadi peserta aktif dalam dunia usaha, seperti yang ditunjukan gambar berikut.

Gambar 2.1Pengusaha harus dapat memberikan reaksi atau merencanakan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Lingkungan Lingkungan

Pengusaha sebagai reactor pasif Pengusaha sebagai penyesuai dinamis,aktif dan kreatif

Ada dua alasan dasar perlunya perlunya penyusunan rencana bisnis. Perencanaan dilakukan untuk mencapai :

1. Protective Benefits, yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.

2. Positive Benefits, dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.

Pengusaha Pengusaha

reaksi


(26)

2.2.3 Konsep Dasar RancanganBusiness Plan

Sebuah business plan, normalnya mengandung serangkaian elemen-elemen standar format dan bentuk rancangan sangat bervariasi, tetapi biasanya sebuah business planakan berisi komponen-komponen seperti deskripsi perusahaan, produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan, pasarnya, prediksi atau ramalan-ramalan kedepan, team manajemennya dan analisis financial/keuangannya.

Komponen-komponen utama yang dianjurkan terdapat dalam sebuah rancangan business plan dan garis besarnya adalah:

1. Sampul Muka

Pada sampul muka biasanya memuat logo perusahaan, nama perusahaan, alamat perusahaan, nomor telepon, fax, dan e-mail, serta nama pemilik perusahaan.

2. Executive Summary( Ringkasan Eksekutif)

Menyusun business plan diawali dengan lembaran executive summary yang akan menjelaskan secara singkat keseluruhan isi dari business plan yang dibuat. Meskipun letaknya di bagian depan, namun cara menyusunnya dilakukan setelah semua elemen yang ada di business plan selesai tersusun. Jadi, executive summary adalah bagian paling awal yang pembuatannya dilakukan paling


(27)

akhir.Executive summary merupakan gambaran singkat mengenai bisnis yang akan dilakukan, apakah realistis dan benar-benar telah direncanakan dengan baik.

Beberapa informasi yang harus dicantumkan dalam executive summary, meliputi kapan bisnis didirikan, tujuan yang ingin dicapai, strategi manajemen seperti apa yang digunakan dalam mencapai tujuan, juga terkait dengan strategi pemasaran dan penjualan, konsep dasar bisnis yang dilakukan, produk atau jasa yang ditawarkan, tim manajemen yang menjalankan bisnis, target pasar yang akan dicapai, serta gambaran bahwa bisnis memiliki kesempatan untuk berkembang dalam perjalanannya.Hal yang paling penting dalam ringkasan eksekutif adalah tidak menuliskan hal-hal atau estimasi yang berlebihan.Jumlah halaman maksimum dalam ringkasan eksekutif adalah 2 (dua) halaman.

3. Latar Belakang Perusahaan

Latar belakang yang disusun menceritakan sejarah berdirinya perusahaan tersebut. Dalam sejarah berdirinya perusahaan, berisi informasi kapan bisnis tersebut didirikan, alasan mengapa bisnis tersebut didirikan dan apa saja yang telah berhasil diperoleh. Latar belakang perusahaan ingin menggambarkan bagaimanakah profil dari bisnis baru yang akan dijalankan.

4. Visi, Misi, dan Tujuan Bisnis yang dijalankan

VISI merupakan ungkapan bersama dengan seluruh orang-orang yang terlibat dalam usaha, akan dibawa ke mana dan akan menjadi seperti apa


(28)

perusahaan yang dikelola di masa mendatang. Visi adalah gambar masa depan yang akan diwujudkan. Rumusan visi dapat dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan keunggulan kompetitif yang ingin diwujudkan masing-masing pengusaha.Visi yang dibangun harus unik dan cukup menantang.Tidak perlu terlalu panjang, cukup satu atau beberapa kalimat saja, dengan bahasa yang mudah dimengerti semua orang. Visi juga perlu diimplementasikan dalam garis besar kebijakan usaha yang jelas dan konkret, sehingga visi yang dibuat akan melahirkan komitmen berupa keinginan yang kuat untuk menjalankan usaha, mengerahkan segala potensi sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

MISI usaha, menerjemahkan apa yang diharapkan dari visi usaha dalam waktu tertentu. Pernyataan misi mengekspresikan tujuan tertinggi dari suatu bisnis. Oleh karena itu, misi usaha harus jelas, mencakup ruang lingkup yang diharapkan dari kegiatan usaha, mampu memberi gambaran arti pentingnya suatu produk, segmentasi pasar, dan lingkup geografis cakupan pasar saat sekarang maupun waktu yang akan datang. Misi ini bisa disebut sebagai filosofi bisnis yang mencakup penerapan teknik strategis dan penggunaan perencanaan operasional dan komunikasi internal.Untuk mencapai visinya, setiap pengusaha memerlukan misi dengan landasan keyakinan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi.

TUJUAN adalah suatu pencapaian yang lebih spesifik mengenai kinerja.Setiap usaha yang dibentuk, pastinya memiliki tujuan. Dengan adanya tujuan, akan menumbuhkan semangat dan etos kerja yang tinggi. Dengan ditetapkannya tujuan perusahaan secara jelas, maka dalam bekerja, para pengelola


(29)

usaha akanmemusatkan perhatiannya pada tujuan yang telah dirumuskan terdahulu. Dalam menganalisis tujuan dari usaha, pengusaha dapat melengkapinya dengan penjelasan tentang penjualan, dan profit margin.Yakinkan bahwa tujuan tersebut konkret dan terukur.Tujuan harus menunjukkan tingkat penjualan dan keuntungan, persentase gross margin, laju pertumbuhan, atau pangsa pasar yang ingin diraih. Tujuan yang baik memiliki criteria-kriteria sebagai berikut :

a. Dapat Diukur (Measurable). Tujuan harus dapat diukur. Untuk dapat mengukur ketercapaian tujuan, sekurang-kurangnya terdapat satu indicator yang dapat dijadikan rujukan untuk melihat kemajuan pencapaian tujuan. b. Spesifik (Specific). Tujuan secara spesifik harus menjelaskan apa yang ingin

dicapai oleh perusahaan.

c. Sesuai (Appropriate). Tujuan yang ingin dicapai perusahaan harus sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki perusahaan, artinya tujuan yang ingin dicapai masih berada dalam lingkup misi perusahaan.

d. Realistis (Realistic). Tujuan yang dibuat oleh perusahaan harus dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan. Pendek kata tujuan yang dibuat perusahaan harus menantang namun tetap bisa dilaksanakan.

e. Tepat Waktu (Timely). Perusahaan harus menetapkan secara spesifik berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bila jangka waktu untuk pencapaian tujuan tidak ditetapkan


(30)

secara spesifik, maka perusahaan tidak akan memiliki kerangka waktu yang jelas bagi pencapaian tujuan tersebut, sehingga pencapaiannya menjadi kabur.

5. Produk dan Jasa yang diproduksi atau dipasarkan oleh perusahaan

Bagian ini menjelaskan secara terperinci produk atau jasa yang akan dan telah dibuat serta cara membuatnya. Bagian ini juga mengemukakan mengapa produk atau jasa tersebut memiliki nilai lebih dibandingkan produk-produk lain yang sejenis dan kemungkinan tingkat keberhasilannya.Jelaskan secara terperinci mengenai keunggulan produk dan jasa yang kita hasilkan dari kacamata konsumen. Sukses suatu bisnis sangat tergantung pada seberapa besar pemilik bisnis tersebut mengetahui apa yang diharapkan konsumen. Antisipasi atas hal ini sangat membantu dalam menciptakan kepuasan dan loyalitas konsumen.Selain itu hal ini juga membantu menciptakan strategi untuk mengalahkan pesaing sehingga kita dapat mempertahankan loyalitas konsumen setinggi mungkin.

Bagian ini menjelaskan secara terperinci mengenai : a. Apa yang kita jual.

b. Apakah produk atau jasa yang kita hasilkan memberikan banyak keuntungan kepada konsumen.

c. Produk atau jasa yang paling banyak permintaannya atau produk atau jasa yang sudah jenuh di pasar.


(31)

6. Lokasi dari Bisnis yang Dijalankan

Lokasi bisnis yang kita jalankan memegang peranan yang sangat penting bagi tingkat keberhasilan dan kegagalan produk atau jasa yang kita tawarkan kepada konsumen. Keputusan pemilihan lokasi tersebut mengkin berdasarkan kedekatan dengan konsumen atau dengan bahan baku. Yang terpenting dari keputusan pemilihan lokasi ini adalah lokasi tersebut memiliki banyak keunggulan, seperti kemudahan pencapaian dan keamanan. Penjelasan secara terperinci meliputi :

a. Factor-faktor yang diperlukan berkenaan dengan lokasi yang dipilih. b. Luas bangunan yang diperlukan.

c. Alasan mengapa lokasi tersebut dipilih, misalnya karena berada di wilayah bergengsi, mudah dicapai, aman.

d. Keterangan tentang fasilitas yang ada : apakah lokasi itu dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, seperti saluran pembuangan, di pinggir jalan utama, dilalui oleh transportasi umum.

7. Analisis Terhadap Lingkungan Eksternal Perusahaan

Kondisi lingkungan perusahaan dan persaingan mengharuskan perusahaan untuk melakukan analisis lingkungan eksternal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai peluang (oppurtunities) dan ancaman (threats).Sebagaimana telah disebutkan, analisis lingkungan eksternal perusahaan terutama bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman yang


(32)

berada di lingkungan eksternal perusahaan.Peluang (oppurtunities) merupakan tren positif yang berada di lingkungan eksternal perusahaan dan apabila peluang tersebut dieksploitasi oleh perusahaan maka peluang usaha tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan secara berkelanjutan.

Adapun yang dimaksud ancaman (threats) adalah berbagai tren negative yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan dan apabila ancaman ini tidak diantisipasi dengan baik oleh perusahaan maka ancaman tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Perusahaan harus melakukan analisis lingkungan eksternal perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh potensi keuntungan dari peluang usaha dan meminimalkan terjadinya risiko kerugian yang ditimbulkan oleh ancaman.

Untuk lebih pahamnya pelaku usaha dapat menggambarkannya kedalam sebuah neraca.Dimana sisi kiri menggambarkan peluang yang dimiliki dalam mengawali bisnis kita jalan dan pada sisi sebaliknya menggambarkan mengenai ancaman yang mungkin dapat dialamu perusahaan kita Solihin (2012:128).Seperti pada table dibawah ini.

Tabel 2.1 Tabel Analisis Peluang dan Ancaman Peluang

(Opportunity)

Ancaman (Threats) Tuliskan peluang-peluang

utama yang dimiliki bisnis yang dijalankan.

Tuliskan ancaman-ancaman yang dihadapi dalam kelangsungan bisnis.


(33)

8. Analisis Terhadap Lingkungan Internal Perusahaan

Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya dan proses bisnis internal yang dimiliki perusahaan. Sumber daya atau proses bisnis internal dikatakan memiliki kekuatan apabila sumber daya atau proses bisnis internal tersebut memiliki kemampuan (capability) yang akan menciptakan distinctive competencies sehingga perusahaan akan memperoleh keunggulan kompetitif. Sedangkan sumber daya atau proses bisnis internal tidak mampu menciptakan distinctive competencies sehingga perusahaan kalah bersaing dibandingkan perusahaan pesaing, maka sumber daya dan proses bisnis internal perusahaan dikatakan memiliki berbagai kelemahan.

Perusahaan melakukan analisis kekuatan dan kelemahan dengan membandingkan dengan perusahaan pesaing, baik yang perusahaan pesaing yang menghasilkan produk sejenis maupun yang menghasilkan produk subsitusi.Untuk lebih pahamnya pelaku usaha dapat menggambarkannya kedalam sebuah neraca.Dimana sisi kiri menggambarkan kekuatan yang dimiliki dalam bisnis yang kita jalankan dan pada sisi sebaliknya menggambarkan mengenai kelemahan yang dapat mempengaruhi perusahaan kita Solihin (2012:144).Seperti pada table dibawah ini.


(34)

Tabel 2.2 Tabel analisis kekuatan dan kelemahan

9. Analisis Streght, Weakness, Oppurtunity and Threat (SWOT)

Salah satu alat analisis fungsional yang paling bertahan lama dan banyak digunakan oleh perusahaan dalam melakukan formulasi strategi adalah analisis SWOT (streght, weaknesses, oppurtunities, dan Threats). Hasil dari analisis SWOT adalah identifikasi distinctive competencies perusahaan yang berasal dari sumber daya dan kemampuan internal yang dimiliki perusahaan serta sejumlah peluang yang selama ini belum dimanfaatkan perusahaan, misalnya akibat adanya kekurangan dalam kemampuan internal perusahaan Solihin (2012:164).

Wheelen dan hunger menggunakan tabel EFAS dan IFAS untuk meringkas hasil pemindaian lingkungan agar dapat dilakukann analisis yang akan memberikan kesimpulan bagi para pelaku usaha, strategi apa yang harus dibuat oleh perusahaan setelah mengkaji hasil pemindaian lingkungan tersebut.

a. Sintesis faktor-faktor Eksternal

Setelah para pelaku usaha telah melakukan identifikasi terhadap lingkungan eksternal yang berpengaruh terhadap formulasi strategi perusahaan, maka para

Kekuatan (Streght)

Kelemahan (Weaknesses) Tuliskan keterampilan spesifik,

keunikan, dan keunggulan yang dimiliki.

Tuliskan dimana saja letak kelemahan dari bisnis yang


(35)

pelaku usaha dapat menggunakan tabel external factors analysis summary-EFAS yang dikembangkan oleh Wheelen dan Hunger. Untuk mengembangkan tabel EFAS, harus di tempuh dengan langkah-langkah senagai berikut :

1. Pada kolom 1 (external factors) buatlah daftar dari 8-10 peluang (oppurtunities) dan ancaman (threats) paling penting yang dihadapi perusahaan.

2. Pada kolom 2 (weight/bobot) berikan bobot untuk masing-masing factor dari kisaran 1,0 (sangat penting) sampai bobot 0,0 (tidak penting). Pembobotan didasarkan pada kemungkinan pengaruh factor yang dibobot terhadap posisi strategis perusahaan saat ini. Semakin tinggi bobot, maka semakin penting factor tersebut berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan saat ini maupun di masa mendatang. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0 berapapun jumlah factor yang dibobot dalam EFAS.

3. Pada kolom 3 (rating/peringkat) berikanlah peringkat untuk masing-masing factor. Peringkat berkisardari 5,0 ( sangat baik) sampai 1,0 (buruk) yang didasarkan pada tanggapan para pelaku usaha saat ini terhadap factor-faktor yang dianalisis. Masing-masing peringkat menunjukkan pertimbangan yang diberikan para manager tentang seberapa baik manajemen perusahaan saat ini dalam menghadapi masing-masing external factors.


(36)

4. Pada kolom 4 (weighted score/nilai tertimbang), kalikan bobot pada kolom 2 dengan peringkat masing-masing factor yang terdapat di kolom 3 untuk memperoleh nilai tertimbang. Nilai tertimbang berkisar dari 5,0 (sangat bagus) sampai 1,0 (buruk) dengan nilai rata-rata sebesar 3,0 (average).

5. Pada kolom 5 (comments) diberikan catatan mengapa factor-faktor tertentu dipilih atau pada kolom komentar dapat pula disampaikan bagaimana bobot dan peringkat ditetapkan.

6. Terakhir jumlahkan masing-masing nilai tertimbang yang ada pada kolom 4 untuk memperoleh jumlah nilai tertimbang total bagi suatu perusahaan. Jumlah keseluruhan nilai tertimbang menunjukkan seberapa baik suatu perusahaan memberikan respons terhadap berbagai factor yang saat ini ada atau diperkirakan aka nada dalam lingkungan eksternal perusahaan. Nilai tertimbang keseluruhan, dapat digunakan untuk membandingkan nilai perusahaan disbanding nilai pesaing dalam satu lingkungan. Nilai tertimbang keseluruhan rata-rata bagi bisnis adalah 3 (wheelen dan hunger).


(37)

Tabel 2.3 External Factor Analysis Summary – EFAS

b. Sintesis faktor-faktor internal

Setelah para pelaku usaha telah melakukan identifikasi terhadap lingkungan internal yang berpengaruh terhadap formulasi strategi perusahaan, maka para pelaku usaha dapat menggunakan tabel internal factors analysis summary-IFAS yang dikembangkan oleh Wheelen dan Hunger dengan langkah-langkah senagai berikut :

1. Pada kolom 1 (internal factors) buatlah daftar dari 8-10 kekuatan (streghts) dan kelemahan (weaknesses) paling penting yang dimiliki perusahaan.

External strategic factors Weight Rating Weighted Score

Comments Oppurtunities

Threats


(38)

2. Pada kolom 2 (weight/bobot) berikan bobot untuk masing-masing factor dari kisaran 1,0 (sangat penting) sampai bobot 0,0 (tidak penting). Pembobotan didasarkan pada kemungkinan pengaruh factor yang dibobot terhadap posisi strategis perusahaan saat ini. Semakin tinggi bobot, maka semakin penting factor tersebut berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan saat ini maupun di masa mendatang. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0 berapapun jumlah factor yang dibobot dalam IFAS. 3. Pada kolom 3 (rating/peringkat) berikanlah peringkat untuk

masing-masing factor. Peringkat berkisardari 5,0 ( sangat baik) sampai 1,0 (buruk) yang didasarkan pada tanggapan para pelaku usaha saat ini terhadap factor-faktor yang dianalisis. Masing-masing peringkat menunjukkan pertimbangan yang diberikan para manager tentang seberapa baik manajemen perusahaan saat ini dalam menghadapi masing-masing internal factors.

4. Pada kolom 4 (weighted score/nilai tertimbang), kalikan bobot pada kolom 2 dengan peringkat masing-masing factor yang terdapat di kolom 3 untuk memperoleh nilai tertimbang. Nilai tertimbang berkisar dari 5,0 (sangat bagus) sampai 1,0 (buruk) dengan nilai rata-rata sebesar 3,0 (average). 5. Pada kolom 5 (comments) diberikan catatan mengapa factor-faktor tertentu

dipilih atau pada kolom komentar dapat pula disampaikan bagaimana bobot dan peringkat ditetapkan.


(39)

6. Terakhir jumlahkan masing-masing nilai tertimbang yang ada pada kolom 4 untuk memperoleh jumlah nilai tertimbang total bagi suatu perusahaan. Jumlah keseluruhan nilai tertimbang menunjukkan seberapa baik suatu perusahaan memberikan respons terhadap berbagai factor yang saat ini ada atau diperkirakan aka nada dalam lingkungan eksternal perusahaan. Nilai tertimbang keseluruhan, dapat digunakan untuk membandingkan nilai perusahaan disbanding nilai pesaing dalam satu lingkungan. Nilai tertimbang keseluruhan rata-rata bagi bisnis adalah 3 (wheelen dan hunger).

Tabel 2.4Internal Factor Analysis Summary – IFAS

Internal Strategic factors Weight Rating Weighted Score

Comments Streghts

Weaknesses


(40)

c. Penentuan Arah Strategi dengan Menggunakan Matriks TOWS

Berdasarkan hasil EFAS dan IFAS maka perusahaan dapat melakukan formulasi arah strategi dengan menggunakan matriks TOWS yang dikembangkan oleh Weirich (wheelen dan Hunger). Matriks TOWS dikembangkan berdasarkan analisis SWOT yang akan menghasilkan beberapa pilihan strategi sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Strategi yang dapat dihasilkan dari beberapa kombinasi antara unsur-unsur EFAS dan IFAS adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5.

Alternative Strategi dengan Menggunakan Matriks TOWS Internal factors

(IFAS) External factors

(EFAS)

Streght (S) Weaknesses (W)

Oppurtunities (O) SO strategies WO strategies Threats (T) ST strategies WT strategies

1. SO strategies merupakan bagian strategi yang dihasilkan melalui suatu cara pandang bahwa perusahaan atau unit bisnis tertentu dapat menggunakan kekuatan (streght) yang mereka miliki untuk memanfaatkan berbagai peluang (oppurtunities)


(41)

2. ST strategies merupakan berbagai strategi yang dihasilkan suatu cara pandang bahwa perusahaan atau unit bisnis tertentu dapat menggunakan kekuatan (streghts) yang mereka miliki untuk menghindari berbagai ancaman (threats).

3. WO strategies merupakan berbagai strategi yang dihasilkan melalui suatu cara pandang bahwa perusahaan atau unit bisnis tertentu dapat memanfaatkan berbagai peluang yang ada di lingkungan eksternal dengan cara mengatasi berbagai kelemahan (weaknesses) sumber daya internal yang dimiliki perusahaan saat ini.

4. WT strategies merupakan berbagai strategi yang pada dasarnya bersifat bertahan (defensive) serta bertujuan untuk meminimalkan berbagai kelemahan dan ancaman.

7. Segmentasi Pasar Tujuan.

Segmentasi pasar secara sederhana artinya membagi-bagi pasar yang besar menjadi unit-unit yang lebih kecil dan lebih homogeny dan kemudian menerapkan strategi pasar yang spesifik untuk tiap segmen dalam rangka menangkap pelanggan dari tiap segmen tersebut.Hal ini memerlukan informasi sesuai dengan pelanggan dan karakteristiknya.Untuk mengsegmentasi pasar dengan berhasil, pemilik bisnis pertama kali harus mengidentifikasi karakteristik dari dua atau lebih kelompok pelanggan yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang sejenis.Pemilik harus mengembangkan dasar-dasar untuk


(42)

mengsegmentasi pasar seperti manfaat yang dicari, penggunaan produk, prefensi merek, pola pembelian, dan sebagainya, serta menggunakan dasar ini untuk mengidentifikasikan berbagai bagian pasar yang dimasuki.Kemudian pemilik harus memeriksa apakah segmen pasar itu cukup besar dan mempunyai cukup daya beli untuk mengahasilkan laba bagi bisnis sebab segmen tidak ada gunanya apabila perusahaan tidak menghasilkan laba dari pasar tersebut.akhirnya, pemilik harus dapat merebut pasar tersebut. agar menguntungkan, segmen harus dapat dimasuki. Segmen pasar dapat berupa pensiunan, orang muda, kelompok suku, atau orang-orang dengan pendapatan tinggi.

8. Menempatkan Posisi Perusahaan agar Bersaing dengan Efektif

Menempatkan posisi perusahaan dalam pasar mencakup mempengaruhi persepsi pelanggan untuk menciptakan citra yang diinginkan terhadap perusahaan serta produk yang ditawarkan. Menurut Al Ries dan Jack Trout, positioning adalah suatu cara untuk menempatkan produk sehingga tertanam dalam benak pelanggan. Sering perusahaan berusaha memposisikan produknya dengan membuatnya beda dengan pesaingnya dengan menggunakan beberapa cirri yang penting bagi pelanggan seperti mutu, layanan, serta penampilan.Penetapan posisi yang benar memberikan bisnis fondasi untuk mengembangkan keunggulan kompetitif, suatu cara untuk menempatkan diri berbeda dari pesaing.


(43)

9. Rencana Pemasaran

Setelah pelaku usaha mengetahui target pasar yang akan dimasuki dengan cara segmentasi pasar, maka langkah berikut yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis adalah memikirkan bagaimana cara pelaku bisnis dapat memasarkan produknya sehingga konsumen membeli produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Rencana pemasaran dapat membantu pelaku usaha untuk memasarkan produk atau jasa sampai pada tangan konsumen akhir.Pada rencana pemasaran ini memuat strategi penetapan harga, promosi dan strategi penjualan.

PENETAPAN HARGA, strategi harga merupakan salah satu strategi pemasaran. Penentuan harga yang tepat dalam meningkatkan factor-faktor keunggulan bersaing secara keseluruhan. Harga yang diterapkan oleh pesaing harus dipantau terus menerus, sehingga kita tetap berada dijalur yang seimbang dengan para pesaing dipasar yang sama sesuai dengan harga yang terbentuk pada rata-rata industry sejenis. Beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam menerapkan strategi harga adalah :

a. Posisi pesaing

b. Harga dibuat berdasarkan biaya yang dikeluarkan

c. Harga yang diterapkan berada di bawah maupun di atas harga yang diterapkan pesaing.

d. Harga diperinci berdasarkan pelayanan yang diberikan, misalnya : biaya material, biaya tenaga kerja dan biaya overhead.


(44)

PROMOSI, promosi sangat dipengaruhi oleh bagaimana kita mempromosikan produk atau jasa yang kita hasilkan kepada konsumen.Persepsi yang keliru mengenai promosi adalah biarkan produk tersebut mempromosikan dirinya sendiri.Kita tetap memerlukan promosi untuk memperkenalkan produk atau jasa kita kepada konsumen.Dengan demikian promosi perlu digunakan dalam bisnis.Kegiatan promosi perlu direncanakan dengan baik, dan bentuk-bentuk promosi yang paling efektif perlu dipilih sebelum digunakan.Dalam perencanaan bisnis, kita juga menerangkan produk atau jasa yang kita tawarkan mencakup harga, spesifik produk, dan di mana produk tersebut dapat diperoleh. Semakin kita berhati-hati dan inovatif dalam merencanakan bentuk promosi dan bentuk iklan, kita akan semakin sukses dalam menawarkan produk kepada konsumen.

STRATEGI PENJUALAN, dalam perencanaan ini lebih memikirkan cara apa yang dipilih oleh pelaku bisnis dalam menyalurkan produk atau jasa kepada tangan konsumen akhir. Cara penjualan yang dimaksud adalah apakah pelaku bisnis melakukan pemasaran dengan membuka sebuah toko sehingga pelaku bisnis dapat memasarkan produk atau jasa kepada konsumen.Namun sekarang ini seorang pelaku bisnis tidak diharuskan berinteraksi langsung terhadap konsumen dalam menawarkan produk atau jasa.Dengan bantuan dunia maya pelaku bisnis juga sudah dapat melakukan transaksi penjualan dengan konsumen.Strategi penjualan ini dimaksudkan


(45)

agar pelaku bisnis dapat menganalisis system penjualan yang paling efektif dilakukan agar pelanggan potensial mau membeli produk yang ditawarkan.Juga di tuntut inovasi yang dapat menarik minat beli konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

10. Proses Produksi dan Perlengkapan yang diperlukan dalam proses produksi. PROSES PRODUKSI, merupakan serangkaian kegiatan yang memiliki waktu tertentu serta dilakukan dalam menghasilkan produk maupun jasa yang kemudian akan dipasarkan. Dalam bagian ini akan menjelaskan bagaimana produk diproses dari awal sampai pada bagian akhir sehinga menghasilkan produk yang diinginkan. Sering sekali dalam proses produksi terjadi kesalahan sehingga produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang ditentukan. Dalam proses produksi pelaku bisnis sangat dituntut untuk melaksanakan pengendalian yang baik demi menghasilkan produk maupun jasa yang berkualitas dan memiliki mutu yang telah ditetapkan. Proses produksi adalah sebuah aktivitas yang memiliki durasi waktu, proses produksi tentunya memiliki waktu mulai dan waktu selesai oleh karena itu sangat diperlukan pengawasan yang baik agar proses produksi dapat dilakukan sesuai dengan waktu.

PERLENGKAPAN PROSES PRODUKSI, dalam menjalankan proses produksi tentunya sangat diperlukan bahan-bahan maupun perlengkapan pendukung. Selaras dengan proses produksi, sangat perlu


(46)

didaftarkan bahan-bahan baku maupun kelengkapan alat yang diperlukan. Dengan mendaftarkan segala bahan-bahan baku dan peralatan yang diperlukan tentunya akan membantu pelaku bisnis dalam menghitung anggaran yang diperlukan dan memperhitungkan persediaan bahan baku dalam waktu yang akan datang. Pendaftaran ini juga akan membantu pelaku bisnis dalam menyediakan bahan baku apabila bisnis mengembangkan produk yang akan dipasarkan.

11.Anggaran

Hal terakahrir yang harus direncanakan adalah tentang penetapan anggaran yang dibutuhkan dalam mendukung operasional kegiatan bisnis.Anggaran (budget) adalah penerjemahan program ke dalam satuan numeric. Anggaran tidak akan dapat disusun dengan baik bila perusahaan tidak memiliki program yang jelas hal tersebut disebabkan karena setiap rupiah yang akan dikeluarkan dalam anggaran mengacu ke program yang akan dikerjakan oleh perusahaan.

Secara garis besar, anggaran (budget) yang disusun oleh perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu master budget dan capital budget :


(47)

a. Master Budget

Master budget menunjukkan keseluruhan perencanaan perusahaan dalam satuan numeric untuk suatu periode tertentu dan biasanya bersifat jangka pendek.

b. Capital Budget

Capital budget merupakan budget yang disiapkan perusahaan apabila perusahaan membutuhkan investasi yang besar dimana investasi tersebut memiliki jangka waktu pengembalian investasi yang panjang.

2.2.4 KarakteristikRancanganBusiness Plan Yang Baik

Rancangan business plan yang baik memiliki indikator antara lain :

a. Sederhana, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mudah dimengerti dan mudah dilaksanakan (mengandung kemudahan dan kepraktisan)

b. Spesifik, perencanaan yang baik adalah yang konkret, terukur, spesifik dalam waktu, personalianya dan anggarannya.

c. Realistic, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang realistic dalam tujuan, anggaran, maupun target pencapaian waktunya.

d. Komplit atau lengkap, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang lengkap semua elemennya.


(48)

2.2.5 Manfaat RancanganBusiness Plan

Dengan adanya perencanaan dalam suatu bisnis sebagai pedoman mencapai sasaran akan dapat beberapa manfaat, yaitu :

a. Mengurangi ketidakpastian pada waktu yang akan datang. Kenyataannya bahwa waktu yang akan datang penuh ketidakpastian, karena selalu bersifat dinamis dan berubah maka diperlukan adanya rencana bisnis guna memproyeksikan kegiatan yang akan dilakukan pengusaha berkaitan dengan kejadian yang akan terjadi. Sebelum melakukan sesuatu untuk masa datang lebih dulu dibuat pedoman sebagai ukuran bagi kegiatan tersebut. Walaupun begitu sering terjadi kejadian yang tidak sesuai dengan rencana untuk masa mendatang. Dalam hal ini yang penting bagaimana pengusaha membuat rencana bisnis yang realistis dan memilih cara terbaik yang dianggap paling tepat untuk mencapai tujuan.

b. Memberi arah dan perhatian pada tujuan pengusaha. Penyusunan rencana bisnis (business plan) digunakan sebagai pedoman penuntut arah dalam mencapai dan mengarahkan seluruh tindakan pada tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan yang baik akan memberikan arahbagi pengusaha enuju pada sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.

c. Membantu memperkirakan peluang pada masa mendatang. Dengan adanya perkiraan peluang yang akan diraih pengusaha di masa mendatang, maka perlu diambil tindakan-tindakan guna memperkecil risiko-risiko sehingga dapat


(49)

d. Memperkecil biaya. Dengan adanya penyususnan rencana bisnis dimungkinkan dilaksanakannya penghematan biaya, dengan pengalokasian dana pada masing-masing bidang (sesuai dengan anggaran) maka pengunaan dana untuk menjalankan roda kegiatan bisnis dapat dilaksankana secara efisien dan efektif.

e. Merupakan sarana untuk pengawasan. Hasil kerja yang dicapai seseorang akan sulit diukur keefektifannya tanpa didukung perencanaan. Dengan penyusunan rencana bisnis akan dapat diukur berhasil tidaknya suatu pekerjaan, ini akan mempermudah fungsi pengawasan. Pengawasan dilakukan untuk membandingkan apa yang telah dilakukan dengan apa yang telah direncanakan.

2.3. Persaingan Usaha

2.3.1 Pengertian Persaingan Usaha

Persaingan usaha adalah persaingan yang dilakukan oleh dua atau lebih pengusaha. Maksud dan tujuan yang sama dalam persaingan usaha adalah sama-sama ingin menjual produknya dengan pasarnsasaran yang sama-sama.Persaingan selalu ada di dalam kehidupan kita sehari-hari.Ditingkat pasar, perusahan bersaing untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar. Ini berarti bahwa bisnis selalu identik dengan persaingan, dan bahwa pengetahuan secara mendetail mengenai karakteristik-karakteristik pesaing-pesaing kita merupakan kunci untuk


(50)

mengetahui seberapa tajam persaingan yang akan terjadi. Hendaknya analisis mengenai para pesaing tersebut dilakukan secara periodic, sehingga kita dapat menetukan strategi untuk menghadapi persaingan. Dengan melakukan pengamatan tersebut kita dapat memahami secara lebih mendetail kekuatan dan kelemahan para pesaing dan mengetahui cara mereka menjalankan bisnis, Solihin (2012: 39).

2.3.2 Bentuk-Bentuk Persaingan Usaha

Dalam dunia bisnis, tentunya terdapat banyak persaingan. Persaingan yang terjadi tersebut dapat di bagi kembali menjadi beberapa bentuk persaingan, diantaranya adalah :

a. Ancaman masuknya pesaing potensial

Pesaing potensial adalah perusahaan yang saat ini tidak bersaing dalam satu bidang industry tetapi memiliki kemepuan sumber daya untuk memasuki suatu industry apabila perusahaan itu berkehendak.

b. Persaingan antarperusahaan dalam satu industry

Di dalam industry sendiri, terjadi persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Persaingan dalam satu industry menunjukkan perjuangan masing-masing perusahaan yang ada dalam satu industry untuk memperebutkan pangsa pasar maupun pangsa pasar pelanggan


(51)

Persaingan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama sehingga menimbulkan persaingan langsung, melainkan bisa juga berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Produk tersebut dinamakan produk subsitusi.

2.4 Strategi – Strategi Bisnis 2.4.1 Analisis Keunggulan

Terdapat hubungan positif yang sangat erat antara rancangan business plan dalam menemukan keunggulan bersaing. Semakin baik rancangan business plan tentunya akan membentuk suatu proses kerja yang baik yang akan membentuk keunggulan bersaing yang kompetitif. Menurut Jack Welch, apabila anda tidak memiliki keunggulan bersaing, jangan coba-coba untuk bersaing. Hal ini berarti bahwa keunggulan bersaing merupakan factor penting bagi suatu perusahaan untuk berhasil dalam memenangkan persaingan.

Elemen-elemen keunggulan bersaingadalah :

a. Potensi Keunggulan Bersaing.

Setiap perusahaan memiliki potensi sumberdaya yang berbeda dengan perusahaan lain. Potensi sumberdaya ini meliputi keahlian pelaku bisnis maupun kemampuan karyawan dalam mengelola perusahaan, fasilitas yang


(52)

dimiliki dan sebagainya.Semakin tinggi kualitas potensi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, semakin mudah perusahaan itu memilih dan mengimplementasikan rencana-rencana strategisnya.Selain potensi sumber daya, perusahaan juga perlu memiliki kemampuan pengendalian yang sangat baik.Kemampuan pengendalian yang baik ini termasuk kemampuan melakukan pengawasan serta kemampuan menganalisis jalannya bisnis secara keseluruhan.

b. Posisi Keunggulan Bersaing

Posisi keunggulan bersaing dihasilkan dari kepemimpinan dibidang biaya atau diferensiasi, sehingga pelanggan memperoleh keuntungan dari nilai yang diperoleh.Artinya, harga yang dibayarkan oleh konsumen sesuai dengan kualitas produk yang diperoleh.Biaya produksi yang relative rendah mengakibatkan perusahaan mampu menjual dengan harga yang relative lebih murah dibandingkan dengan harga jual yang ditawarkan pesaing.Factor yang sangat penting dalam menentukan posisi keunggulan bersaing ini adalah menetukan kapan, di mana, dan bagaimana kita dapat bersaing.

c. Kinerja yang Dihasilkan

Apabila semua potensi dan posisi keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan digunakan secara optimal, pelanggan kan memperoleh keuntungan dari harga produk yang relative murah dan mendapatkan kualitas produk yang sesuai dengan harapannya. Selanjutnya semua ini akan menghasilkan tingkat


(53)

kepuasan yang tinggi, loyalitas yang tinggi, market share semakin besar, dan tingkat profitabilitas tinggi kepada perusahaan.

Setelah keunggulan bersaing telah diidentifikasi, tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan menetukan strategi-strategiapa saja yang akan diambil untuk menetukan bagaimana cara yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi persaingan usaha yang terjadi.

2.4.2 Alternatif Strategi

Setelah pelaku bisnis telah melakukan penyusunan rancangan business plan tentunya sangat membantu pelaku bisnis dalam mengidentifikasi kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman. Melihat semakin ketatnya persaingan dalam usaha bisnis menuntut pelaku bisnis untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya.Identifikasi terhadap lingkungan internal dan eksternal memungkinkan pelaku usaha untuk memilih strategi yang memungkinkan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan kegiatan di antara persaingan usaha yang terjadi.Untuk menghadapi persaingan yang ada para pelaku bisnis dapat menggunakan strategi unit bisnis. Strategi unit bisnis merupakan strategi yang dibuat pada level unit bisnis, divisi, atau pada level produk dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan di dalam segmen pasar tertentu. Strategi pada tingkat bisnis bertujuan untuk


(54)

mengembangkan suatu bisnis yang akan memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam suatu pasar.

Porter (1989) menyebutkan ada tiga strategi generic yang dapat menjadi pilihan pelaku bisnis untuk memperoleh keunggulan kompetitif dalam persaingan usaha, yaitu :

a. KEPEMIMPINAN BIAYA. Strategi ini dipilih oleh pelaku usaha yang memiliki cakupan persaingan yang luas. Dalam strategi ini perusahaan berusaha untuk mencapai biaya paling rendah dibandingkan pelaku bisnis yang lain. Keunggulan biaya perusahaandapat berasal dari berbagai sumber seperti keunggulan skala ekonomi, penerapan teknologi produksi yang tepat, memiliki akses terhadap bahan baku yang lebih menguntungkan dibandingkan pesaing, dll. Pelaku usaha akan mendapatkan manfaat yang sangat besar dengan adanya keunggulan biaya. Pertama, perusahaan dapat menentukan harga jual yang rendah tetapi masih memperoleh margin yang memadai dibanding pesaing yang menetapkan harga sama tetapi memiliki biaya yang lebih tinggi. Kedua, biaya yang rendah dapat menjadi hambatan masuk bagi pesaing potensial yang ingin memasuki industry yang sama.

b. DIFERENSIASI. Strategi ini pun dipilih oleh pelaku usaha yang memiliki cakupan persaingan yang luas. Bila perusahaan memilih strategi ini, perusahaan berusaha untuk memiliki keunikan pada dimensi tertentu dari produk yang mereka hasilkan, di mana keunikan tersebut dianggap bernilai


(55)

oleh para pembeli dalam suatu bisnis sebagai atribut yang penting dan perusahaan berupaya untuk menetapkan posisinya secara unik agar dapat memenuhi kebutuhan para pembeli tersebut.diferensiasi yang dilakukan oleh pelaku bisnis dapat berasal dari produk itu sendiri, system pengantaran pesanan, pendekatan pemasaran yang dilakukan, dll. Dari manapun sumber diferensiasi yang dilakukan, apabila pelanggan menganggap diferensiasi yang dilakukan merupakan sesuatu yang berharga maka pelanggan akan bersedia membayar produk dengan harga yang lebih tinggi dibandingakan produk pesaing.

c. FOKUS. Bila perusahaan memilih strategi ini, maka perusahaan akan memilih satu atau beberapa kelompok segmen dalam suatu industry kemudian mereka akan mengembangkan strategi yang sesuai untuk segmen tersebut yang tidak bisa dilayani dengan baik oleh pesaing lain yang memiliki cakupan pasar lebih luas. Melalui opetimalisasi strategi ini, pelaku usaha yang memilih strategi focus akan memperoleh keunggulan kompetitif pada segmen pasar tertentu meskipun mereka tidak memiliki keunggulan kompetitif. Porter (1998) selanjutnya membagi strategi focus menjadi dua jenis, yakni perusahaan yang menggunakan strategi focus pada biaya dan berfokus pada diferensiasi. Perusahaan yang berfokus pada biaya akan berusaha untuk mendapatkan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan konsumen akan produk yang lebih rendah yang tidak dapat dilayani dengan baik oelh pesaing. Sedangkan pelaku bisnis yang berfokus pada diferensiasi akan berusaha meraih pelanggan yang


(56)

tidak dilayani pesaing dengan cara menawarkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.

2.4.3 Implementasi Strategi

Implementasi strategi yang telah dipilih sangat diperlukan untuk memperinci secara lebih tepat dan jelas bagaimana sesungguhnya strategi yang telah diambil dan direalisasi pada periode waktu yang telah ditetapkan.Strategi yang baik untuk menghubungkan perumusan dengan pelaksanaan.

Implementasi strategi bisnis sendiri sangat diperlukan untuk menunjukan keunggulan kompetitif sehingga mampun menghadapi persaingan usaha yang terjadi di lingkungan bisnis yang kita jalankan.

2.4.4 Evaluasi Strategi

Setelah strategi yang diambil telah direalisasikan secara nyata dalam pelaksanaannya sangat diperlukan proses evaluasi. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana hasil dan daya guna tahapan-tahapan yang telah dilakukan di dalam proses bisnis sebagai umpan balik.

Evaluasi strategi adalah tahapan akhir dari suatu proses pengambilan strategi dimana pelaku usaha berusaha memastiakan bahwa strategi yang diambil terlaksana dengan tepat dalam mencapai tujuan bisnis dan mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang ada.Evaluasi sebaiknya dilakukan secara berkala


(57)

untuk mengambil tindakan langsung terhadap strategi yang dalam pengimplementasiannya tidak berjalan dengan baik, dan segera menggantikan dengan strategi yang lebih kompetitif.

Tabel 2.6

Theoretical Mapping Penelitian Terdahulu

Nama/Judul Publikasi/Tahun

Masalah Penelitian

Hipotesis Metode Analisis Temuan yang dihasilkan Reni Rahmawati/Anali sis Manajemen Strategi dalam Menghadapi Persaingan Bisnis (studi kasus pada PT.Telekomunika si indonesia,Tbk)/ 2008 1. bagaimana analisis manajeman strategi dalam menghadapi persaingan bisnis? 2. bagaimana implementasi strategi dalam mengahadapi persaingan bisnis? Pengambilan strategi yang dilakukan oleh PT. Telekomunikas i mempunyai tujuan agar mampu menghadapi persaingan yang ketat di dunia telekomunikasi Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yakni menggambarka n sifatv sesuatu yang tengah berlangsung Dalam menghadapi semakin meningkatnya persaingan dan perubahan teknologi yang terjadi saat ini, maka perusahaan melakukan implementasi

grand strategy dan generic


(58)

. strategy pada PT. Telekomunikasi Indonesia. Wendy Aldi Pratama/Pengem bangan Rencana Strategis Perusahaan dalam Menghadapi Ketatnya Persaingan Pasar/2012 1. apakah perencanaan strategi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dalam upaya menciptakan keunggulan bersaing? 2. bagaimanakah seharusnya seorang pemimpin merancang sebuah strategi dalam menghadapi ketatnya persaingan pasar? Persaingan masa sekarang ini telah menciptakan peluang dan tantangan bagi perusahaan, oleh karena itu sangat diperlukan upaya peningkatan keunggulan agar perusahaan mampu bersaing. Metode penelitian dilakukan dengan melakukan tinjauan terhadap literature-literatur yang terkait dalam masalah yang diteliti.

Salah satu factor kunci utama untuk menentukan keberhasilan dalam persaingan adalah dengan melakukan perencanaan strategi dan melakukan upaya peningkatan keunggulan bersaing perusahaan.


(59)

Zainul Mufid, Rizal Bahweres, Iwan Krisnadi/Analisis Perencanaan Bisnis Perusahaan Penyedia Jasa Switching dan Aplikasi Mobile Banking Bank X (Studi Kasus : Perusahaan IT PT.Z)/2011 Bagaimana perencanaan yang dilakukan dalam perusahaan IT dalam memenuhi kebutuhan banking? Pemenuhan keinginan konsumen tentunya dalam penyediaan switching dan aplikasi mobile menuntut perusahaan IT melakukan inovasi dalam mewujudkanny a. Metode penelitian wawancara key person Inovasi switching dan aplikasi mobile sangat layak untuk diterima dan dilaksanakan. Arlina Nurbaity Lubis/Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis/2004 1. Bagaimana peranan strategi pemasaran yaitu promosi dalam meningkatkan volume penjualan? Strategi pemasaran merupakan satu factor penting yang diperlukan dalam Metode penelitian yang digunakan adalah mengunakan metode penelitian Sudah layaknya perusahaan memiliki strategi pemasarannya sendiri sebelum mereka menjalankan atau


(60)

2. bagaimanastrategi pemasaran mempengaruhi kelangsungan usaha? keberhasilan dalam mengembangk an dan mempertahank an usaha.

deskriptif memasarkan produk/jasanya. Perusahaan yang Berjaya dan mampu bertahan adalah perusahaan yang telah merumuskan strategi pemasarannya secara baik. Supriyanto/Busin ess Plan sebagai Langkah Awal Memulai Usaha/2009 Bagaimana cara membuat perencanaan bisnis untuk menilai apakah bisnis kita mampu bertahan dalam jangka panjang? Perencanaan bisnis diharapkan dapat digunakan sebagai pengetahuan dalam menyiapkan Metode penelitian dilakukan dengan mewawancarai sampel yang ditunjuk secara sengaja. Kebutuhan akan sebuah perencanaan bisnis menjadi mutlak bagi yang akan

menjalankan

bisnis, karena perencanaan


(61)

langkah awal dalam

mengawali sebuah usaha.

bisnis sendiri ibarat sebuah peta atau kompas dalam

menjalankan bisnis.

Berdasarkan dengan temuan penulis dari penelitian yang terdahulu, maka dalam menyelesaikan masalah yang diangkat dalam skripsi, penulis akan menggunakan metode penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Dalam metode kualitatif dalam memperoleh data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang diangkat, penulis akan melakukan wawancara terhadap beberapa informan yang dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dan melakukan observasi langsung untuk melihat keadaan sebenarnya sehingga mampu membandingkan dengan informasi yang diperoleh.

2.5.Definisi Konsep

Definisi konsep diperlukan peneliti dalam melakukan penelitian yakni dengan menggunakan istilah khusus untuk menggambarkan sebuah fenomena yang hendak diteliti secara tepat, Singarimbun (2006: 330). Definisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(62)

1. Penyusunan Business Plan menurut Richard L. Daft dalam bukunya Management menyebutkan business plan adalah dokumen yang menrincikan detail-detail bisnis yang disiapkan oleh seorang wirausahawan sebelum membuka sebuah bisnis baru, Daft (2007:264).

2. Persaingan Usaha persaingan yang dilakukan oleh dua atau lebih pengusaha. Maksud dan tujuan yang sama dalam persaingan usaha adalah sama-sama ingin menjual produknya dengan pasarnsasaran yang sama, Solihin (2012: 39).

3. Patisserie merupakan salah satu pengetahuan dalam pengelolaan dan penyajian makanan, khususnya mengeloh makanan dan menyajikan berbagai jenis kue. (pengertian-patiseri/2012/09.html)

2.6.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.

BAB II : KERANGKA TEORI

Bab ini akan membahas teori-teori dan referensi lain yang dipakai selama penelitian, dan definisi konsep. Teori-teori disini tidak berfungsi untuk membangun kerangka


(63)

berfikir, tetapi berfungsi sebagai bekal peneliti untuk memahami situasi social yang diteliti.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi daan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan skor, dan teknik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini berisikan gambaran umum tempat penelitian, visi dan misi, struktur perusahaan, dan deskripsi tugas dan fungsi bidang.Bab ini berisikan dari hasil penelitian yang diperoleh dilapangan.Bab ini memuat hasil dari analisis data yang dilakukan peneliti.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisiskan kesimpulan dan saran, bagian kesimpulan berisi jawaban atas rumusan masalah yang dikemukan.Pemecahan masalah dinyatakan dalam bentuk saran.


(64)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Erlina penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh dari subjek berupa individu, organisasional, industry atau perspektif yang lain. Penelitian deskriptif dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang siapa, apa, kapan, dimana, dan bagaimana yang berkaitan dengan karakterisktik populasi atau fenomena tersebut Erlina (2011: 20).

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Toko La Maison Patisserie yang beralamatkan di Jalan Biduk No. 66 Medan.

3.3. Informan Penelitian


(65)

populasi dan sampel. Subjek penelitian akan menjadi memberikan informasi yang diperlukan selama proses penelitian dilakukan. Subjek penelitian atau informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk member gambaran situasi dan kondisi latar penelitian.Diharapkan informan mempunyai banyak pengalaman mengenai latar dari penelitian yang dilakukan. Selain itu informan berkewajiban secara sukarela untuk menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal, Moelong (2006 : 132).

Dalam menentukan informan penelitian, peneliti menggunakan tehnik purposive sampling yaitu pemilihan siapa sunjek yang ada dalam posisi terbaik untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.Dengan menggunakan tehnik purposive sampling maka yang menjadi informan utama dalam penelitian ini adalah pemilik sekaligus chefpada toko La Maison Patisserie, dan sebagai informan tambahan adalah beberapa konsumen yang mengunjungi toko La Maison Patisserie.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam mengumpulkan data dapat dikelompokkan menjadi dua macam dilihat dari klasifikasi sumbernya, yakni :


(66)

1. Metode pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari tempat penelitiannya. Diperoleh melalui :

a. Metode wawancara secara langsung dengan mengajukan beberapa pertanyaan sehingga memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.

b. Metode observasi dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti sesuai dengan focus penelitian.

2. Metode pengumpulan data sekunder, yaitudata yang diperoleh melalui : a. Penelitian kepustakaan, pengumpulan data melalui buku-buku,

makalah, literature yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

b. Dokumentasi, dengan cara mengkaji informan yang bersumber dari dokumen-dokumen yang menyangkut dengan masalah penelitian.

3.5. Teknik Analisis Data

Tehnik analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan tehnik analisis data kualitatif. Menurut Moelong dalam Metodelogi Penelitian Kualitatif, tehnik analisis kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satu satuan yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan dan


(67)

serta menafsirkannya dengan analisis dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian, Moelong (2006 : 247)


(68)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gambar 4.1. Logo La Maison Patisserie

La Maison Patisserie merupakan sebuah usaha yang bergerak dalam bidang kuliner, khususnya menawarkan desert khas perancis. Usaha ini didirikan oleh Stella Lowis, selaku pemilik dan menjadi chef di La Maison Patisserie. Berawal dengan kecintaannya terhadap jenis kue khas italia ini, mengantar Stella Lowis untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai Patisserie dan cara membuatnya. Akhirnya Stella Lowis memutuskan untuk mempelajari lebih dalam mengenai patisserie di Le Cordon Blue Australia.Berbekalkan kemampuan yang didapatkannya dalam mengolah Patisserie setelah belajar di Le Cordon Bleu


(69)

Australia, awalnya Stella Lowis memulai usahanya dengan memasarkan produknya melalui dunia maya.Pemasaran yang dilakukan masih sangat sederhana, produk hanya dibuat apabila konsumen melakukan pemesanan, dan pada awalnya konsumen hanya berasal dari teman-teman sesama pengguna social media seperti twitter, facebook, dan blackberry mesanger.Berkat kualitas rasa dan penampilan yang cantik yang ditampilkan Stella Lowis terhadap produknya, membuat banyak konsumen merasa puas dan akhirnya menarik perhatian lebih banyak lagi terhadap konsumen lainnya.

Melihat permintaan konsumen yang semakin meningkat, tepatnya pada july 2011 akhirnya Stella Lowis membuka sebuah toko Patisserie kecil. Berlokasi di jalan Biduk No.66, toko ini beroperasi setiap hari senin sampai dengan sabtu. Jam operasional toko di mulai dari pukul 11.00 Wib dan selesai pada pukul 17.00 wib. Dengan membuka toko ini diharapkan para konsumen dapat secara langsung mengunjungi dan membeli produk-produk yang ditawarkan oleh La Maison Patisserie.

Layaknya seperti toko Patisserie yang berada di negara asalnya, sang pemilik mendesain tokonya tanpa melupakan ciri khas prancis pada umumnya. Nuansa perancis sangat kental apabila kita memasuki toko La Maison Patisserie ini.Penulisan menu yang pada umumnya dituliskan pada papan tulis dengan menggunakan kapur juga ditampilkan pada toko patisserie ini, juga dengan beberapa hiasan khas Prancis menambah kental ciri khas dari toko ini. Pada event-event tertentu seperti hari natal dan hari valentine, La Maison juga


(1)

bahan baku untuk La Maison Patisserie bisa dikatakan sangat maksimal dengan tujuan memuaskan keinginan konsumen.

7. Pemasaran

Perencanaan pemasaran dilakukan agar produk yang ditawarkan dapat sampai langsung ketangan konsumen. Pemasaran lebih mengutamakan bagaimana cara yang sebaiknya dilakukan sehingga konsumen bisa mendapatkan produk kita dan merasa puas dengan pelayanan yang kita berikan.

Dari hasil wawancara yang dilakukan, dalam melakukan pemasaran La Maison melayani pemasaran dengan membuka toko sehingga para konsumen dapat langsung membeli produk di toko, juga melayani dengan sistem online dimana konsumen dapat memesan produk melalui blackberry messenger. Dengan kemudahan yang ada para konsumen merasa puas dengan pemasaran yang dilakukan.Kepuasan juga dapat dilihat dari sistem pelayanan, dimana para konsumen mengetahui secara jelas tentang produk yang mereka beli, hal ini dikarenakan para karyawan yang melayani konsumen telah diberikan pengetahuan mengenai produk yang ditawarkan di toko.Selain itu sikap para karyawan yang ramah dan sopan juga telah menigkatkan kepuasan konsumen dalam pelayanan yang diberikan.


(2)

Setelah melakukan penyusunan rancangan business plan para pelaku usaha akan dengan mudah menentukan strategi apa saja yang seharusnya diambil untuk dapat menghadapi persaingan yang ada. Dari komponen-komponen business plan yang disusun para pelaku bisnis sebenarnya sudah menyusun suatu kekuatan sehingga mampu menciptakan keunggulan bersaing.

Dalam memenangkan persaingan hal utama yang harus dilakukan adalah dengan menarik dan menangkap sebanyak-banyaknya konsumen. Oleh karena itu para pelaku bisnis harus memutar otak bagaimana cara yang harus diambil untuk memikat minat konsumen. Dengan penyusunan business plan para pelaku dapat melihat pada komponen apa bisnis yang mereka rintis memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaingnya. Dalam hal ini La Maison Patisserie memiliki kekuatan yang sangat besar di kualitas produk yang dihasilkan.Oelh karena itu sang pemilik mengambil strategi untuk terus mempertahankan kualitas produk dari tokonya.

Kualitas produk yang dimiliki oleh La Maison Patisserie tidak hanya dengan mempunyai rasa produk yang lezat, namum penampilan yang menarik dari produk dan kemasan juga sangat diperhatikan.Dalam pelaksanaan strategi yang diambil dapat dipastikan bahwa strategi yang diambil telah menarik perhatian konsumen.Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya informan yang berasal dari konsumen mengatakan bahwa kualitas produk yang dimiliki oleh La Maison Patisserie sangat baik bila dibandingkan dengan


(3)

pesaingnya.Dengan kekuatan yang dimiliki produk dari segi rasa, penampilan, dan kemasan yang menarik sangat membuat konsumen terpikat dan merasa puas dengan produk yang ditawarkan.penerapan strategi ini tentu sangat membantu La Maison Patisserie untuk menciptakan keunggulan kompetitif sehingga mampu bersaing dengan persaingan yang ada.

5.2. Saran

Dari beberapa komponen-komponen yang dimasukkan kedalam rancangan business plan La Maison Patisserie berikut merupakan saran yang dapat penulis berikan :

1. Produk yang diproduksi mungkin perlu dilakukan penambahan, karena sering kali para konsumen kehabisan stock. Hal ini mungkin perlu dilakukan agar para pelanggan tidak merasa kecewa karena kurangnya jumlah produk. Meskipun produk yang dimiliki berkualitas sangat baik apabila konsumen sering merasa kecewa tentunya dapat memberi dampak negative dimana konsumen akan berahli kepada pesaing.

2. Harga tinggi yang diberikan kepada produk mungkin dapat disesuaikan dengan kualitas yang lebih baik lagi yang dapat diberikan kepada produk. Hal ini untuk menghindari keluhan dari konsumen mengenai harga.

3. Pemasangan pamphlet di toko mungkin perlu dilakukan karena sangat sulit untuk mengenali toko. Meskipun letak toko yang berada di pusat kota dan


(4)

mudah ditemukan namun para konsumen sering kali menemukan toko secara langsung. Dengan pemasangan pamphlet toko mungkin dapat lebih mempermudah konsumen menemukan lokasi dan juga dapat digunakan sebagai sarana dalam melakukan promosi.

Diharapkan La Maison Patisserie dapat meningkatkan kualitas produk dan kreativitas dalam menciptakan varian produk yang semakin banyak sehingga dapat mempertahankan kecintaan konsumen terhadap produk La Maison Patisserie.Penerapan strategi yang lebih baik lagi perlu dilakukan untuk membantu dalam memenangkan persaingan sehingga La Maison Patisserie mampu bertahan dalam perjalanan kedepannya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Bateman, Snell. 2008. Manajemen Kepemimpinan dan

Kolaborasi dalam Dunia yang Kompetitif. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Daft, Rchard. 2007. Manajemen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Erlina, 2011.Metode Penelitian. Medan: Art Design.

Handoko, Hani. 1984. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas. Jakarta: Erlangga.

Moelong, Lexy. 2006. Motedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muchtar. 2010. Panduan Praktis Strategi Memenangkan Persaingan Usaha dengan Menyusun Business Plan. Jakarta: Elex Media Komputindo. Nasution, Mulia. 1996. Pengantar Manajemen dengan Contoh Penjualan

Perusahaan. Jakarta: Djambatan.

Rangkuti, Freddy. 2001. Business Plan Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rochaety, Ety. 2009. Metodelogi Penelitian Bisnis, Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Penerbit Erlangga. Suparmoko. 1997. Metode Penelitian Praktis. Edisi Keempat. Yogyakarta

: BPFE.


(6)

Ketiga, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Zimmerer, Thomas. 1998. Pengantar

Kewirausahaaan dan Manajemen Bisnis Kecil.Jakarta: PT Perhallindo.

SUMBER INTERNET

mtel.mercubuana.ac.id/wp-content/upload/2010/09/paper03.pdf (diakses 24 April 20013 pukul 14.09)

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1233/1/manajemen_arlina.pdf (diakses 24 April 2013 pukul 14.11)

journal.uny.ac.id/index.php/jep/aricle/view/590/447 (diakses 24 April 2013 pukul 13.37)

April 2013 pukul 11.49)

journal.bakrie.ac.id/index.php/jurnal_ilmiah_ub/article/view (diakses 24 April 2013 pukul 14.23)

ub.uin_malang.ac.id/thesis/fullchapter/reni-rachmawati.ps (diakses 24 April 2013 pukul 16.27)

pengertian-patiseri/2012/09.html (diakses 13 Mei 2013 pukul 13.56)