Uji Asumsi Klasik Deskripsi Hasil Penelitian

4.1.3 Uji Asumsi Klasik

Setiap model persamaan regresi linier harus melalui uji asumsi klasik sebelum dianalisis lebih lanjut. Uji asumsi klasik yang dilakukan terhadap model persamaan regresi linier berganda pada penelitian ini yaitu : Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi, dan Uji Heterokedastisitas. Hasil uji asumsi klasik yang diperoleh dengan bantuan komputer dengan program SPSS disajikan sebagai berikut : 1 Uji Normalitas Hasil uji normalitas dalam penelitian ditunjukkan melalui gambar 4.1 dibawah ini. Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa plot – plot memiliki pola masih dalam lingkup dari garis diagonal grafik P-P Plot, sehingga dapat dikatakan data terdistribusi dengan normal. Selain itu untuk menguji tingkat normalitas dapat dilakukan dengan pendekatan gambar histogram. Hal ini terdapat pada Gambar 4.2 berikut : Gambar 4.2. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan normal. Hal tersebut diketahui polygon kecenderungan tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan. 2 Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ditunjukkan melalui tabel 4.4 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Toleranc e VIF 1 Constant Jumlah modal kerja .997 1.003 Perputaran modal kerja .997 1.003 a. Dependent Variable: ROI Dari hasil olahan dengan SPSS, diperoleh koefisien tolerance dari kedua variabel bebas lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini membuktikan bahwa dalam model regresi ini tidak terdapat gejala multikolinearitas. 3 Hasil Uji Autokorelasi Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ditunjukkan melalui tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model Durbin-Watson 1 1.699 a. Predictors: Constant, Perputaran modal kerja, Jumlah modal kerja b. Dependent Variable: ROI Universitas Sumatera Utara Dari hasil olahan data SPSS dapat dilihat bahwa hasil uji Durbin Watson sebesar 1.699. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel, dengan menggunakan nilai signifikan 5 persen 0,05. Jumlah data n = 90 dan variabel bebas k = 2 maka dl = 1.61, du = 1.70. Jadi 4-du = 4 – 1.70 = 2.3. Karena nilai DW sebesar 1.699 lebih besar dari batas du sebesar 1.70 dan kurang dari 4-du yaitu 2.3 hal ini berarti tidak ada autokorelasi negatif atau dapat disimpulkan model regresi ini masih dapat dipergunakan untuk melakukan pengujian. 4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Adapun hasil pengujian terdapat pada gambar 4.3 berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3. Hasil Uji Heterokedastisitas 4.1.4 Analisis Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini digunakan model analisis regresi linier berganda, yang bertujuan untuk mengetahui apakah jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011 baik secara simultan maupun parsial. Untuk pengelolaan data dipergunakan bantuan program SPSS 17.0. Adapun rangkuman hasil pengolahan data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.6 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95.0 Confidence Interval for B Collinearity Statistics B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF 1 Constant 5.005 1.042 4.805 .000 2.935 7.075 Jumlah modal kerja 2.612E-6 .000 .414 4.258 .000 .000 .000 .997 1.003 Perputaran modal kerja .037 .043 .082 .847 .399 -.049 .123 .997 1.003 a. Dependent Variable: ROI Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dirumuskan persamaan regresi linier sebagai berikut : Y = 5.005 + 2.612E-6 X 1 + 0.037 X 2 + e 1 Konstanta sebesar 5,005 menyatakan bahwa jika variabel bebas yaitu jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja dianggap konstan atau nol, maka rata-rata tingkat profitabilitas perusahaan sebesar 5,005 persen. 2 Koefisien regresi jumlah modal kerja sebesar 2,612-6 = 0.006248 menyatakan bahwa apabila jumlah modal kerja meningkat sebesar 1 kali dan variabel bebas perputaran modal kerja dianggap tetap, maka tingkat profitabilitas akan bertambah 0,6248 persen. 3 Koefisien regresi perputaran modal kerja kerja sebesar 0.037 menyatakan bahwa apabila penggunaan perputaran modal kerja Universitas Sumatera Utara meningkat sebesar 1 kali dan variabel bebas jumlah modal kerja dianggap tetap, maka profitabilitas akan bertambah sebesar 3,7 persen.

4.1.5 Uji Statistik F

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

27 255 82

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 78 93

Analisis pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek INdonesia (BEI).

1 11 115

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 82

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 12 49

Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 5 32

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS - Pengaruh Modal Kerja dan Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 36

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Modal Kerja dan Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 10

Pengaruh Modal Kerja dan Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 11