PT.Lionmesh Prima Tbk. LMSH , PT.Hanson International Tbk. MYRX , PT.Pelat Timah Nusantara Tbk. NIKL , PT.Pelangi Indah Canindo Tbk.
PICO , PT.Tembaga Mulia Semanan Tbk. TBMS, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP, PT. Holcim Indonesia Tbk SMCB, PT. Semen Gresik
Tbk SMGR.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan metode observasi nonpartisipan. Dalam metode observasi nonpartisipan, pengumpulan data dilakukan melalui
pengamatan secara independen Sugiyono, 2007:139. Jadi metode observasi dilakukan dengan cara mengamati, mencatat serta mempelajari catatan-catatan
yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari Indonesian Stock Exchange IDX yaitu laporan dari Indonesian Capital Market Directory
ICMD tahun 2007-2011.
3.8 Teknis Analisis Data
Analisis data adalah cara mengolah data yang terkumpul kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk
menujukan masalah yang telah di rumuskan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1 Teknik Analisis Regresi Linear Berganda. Teknik analisis data yang digunakan dalam memecahkan masalah dan
untuk mencapai tujuan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan
Universitas Sumatera Utara
analisis regresi linear bergandamajemuk dengan instrumen berupa progam SPSS satistic package for social science. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh jumlah modal kerja dan efektivitas penggunaan modal kerja diukur dari tingkat perputaran modal kerja terhadap profitabilitas
diukur dari ROI. Menurut Suyana 2004:52, model regresi linear berganda ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut:
Y = � + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
i
Keterangan : Y
= Profitabilitas X
1
= Jumlah Modal Kerja
X
2
= Perputaran Modal Kerja
α = Konstanta b
1
-b
2
= Koesifisien regresi X
1
-X
2
e
i
= Variabel penggangu yang mewakili faktor lain yang berpengaruh pada Y tetapi tidak dimasukkan dalam model
Dari model regresi linear tersebut, agar model dapat diregresi serta untuk memperoleh penafsiran yang tidak bias linear terbaik BLUE
dilakukan pengujian asumsi klasik sebagai berikut: 1 Uji normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dengan variabel bebas keduanya memiliki
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau yang mendekati normal. Pengujian
Universitas Sumatera Utara
normalitas dapat dilihat dan garis profitability plots pada hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS. Distribusi normal tercermin
dari data yang tersebar disekitar garis diagonal. 2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas Ghozali,
2002:57. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terjadi problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independent. Pedoman suatu model regresi yang bebas problem multikolinearitas adalah jika mempunyai nilai VIF
Varians Inflation Faktor kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 10.
3 Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi atau hubungan yang terjadi diantara
anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dan autokorelasi.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Ghozali 2005 : 94 adalah sebagai berikut :
a Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau Upper Bound DU dan 4 – DU, maka koefisien autokorelasi sama
dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
b Bila nilai Durbin-Watson DW lebih rendah daripada batas bawah
atau Lower Bound DL maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif.
c Bila nilai Durbin-Watson DW lebih besar daripada 4 – DL,
maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.
d Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas DU dan
batas bawah DL atau DW terletak antara 4 – DU dan 4 – DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
4 Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya Ghozali, 2002:69. Jika residual pengamatan satu
ke pengamatan lainnya adalah tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians dari pengamatan satu ke pengamatan lainnya adalah
berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi apakah
dalam model terjadi heteroskedastisitas dapat dilihat pada scaterplots dimana apabila titik – titik tersebar secara acak dan tidak membentuk
pola tetentu dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. 2 Pengujian Hipotesis
1 Uji Simultan F - test
Universitas Sumatera Utara
Pengujian ini bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas yaitu jumlah modal kerja X
l
, perputaran modal kerja X
2
yang diukur dari tingkat perputaran modal kerja terhadap variabel terikat
profitabilitas Y yang diukur dari ROI pada perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara
simultan atau serempak. Langkah - langkah dalam menguji hipotesis yang pertama ini adalah :
a Merumuskan hipotesis Ho
:
β
1 –
β
2
= 0, artinya jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja secara simultan tidak berpengaruh parsial
terhadap profitabilitas pada perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2007-2011 H
1 :
paling sedikit salah satu β
1 ≠
0 i = 1 – 2, artinya jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007- 2011
b Menentukan F
tabel
Perhitungan F
tabel
dengan penentuan taraf nyata α = 5 dan df =
k-1 n-k. Dengan demikian F
tabel
adalah sebesar Fd k-1 n-k.
Universitas Sumatera Utara
c Menentukan F
hitung
Secara matematis F
hitung
dapat diperoleh dengan rumus : R
2
K - 1 F
hitung
=
1 – R
2
n – k Dimana :
R
2
= Koefisien determinasi n = Ukuran sampel
k = Jumlah variabel dalam model regresi d Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
Dimana,
Apabila F
hitung
≤ F
tabel
atau signifikansi ≥ α 0,05, maka H
diterima dan H
1
ditolak Apabila F
hitung
≤ F
tabel
atau signifikansi ≥ α
0,05, maka H ditolak dan H
1
diterima
e Kesimpulan
Jika F
hitung
lebih besar dari F
tabel
maka H ditolak yang berarti jumlah
modal kerja dan perputaran modal kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Manufaktur
Logam dan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011. Jika F
hitung
lebih kecil sama dengan F
tabel
maka H diterima yang berarti jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja
secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
Universitas Sumatera Utara
pada perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011.
2 Uji Parsial t - test Uji ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel
bebas jumlah modal kerja X
l
, dan perputaran modal kerja X
2
terhadap variabel terikat profitabilitas Y yang diukur dari ROI pada perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2007-2011 secara parsial. Langkah- Iangkah dalam menguji hipotesis yang kedua ini adalah :
a Pengaruh jumlah modal kerja X
1
diukur dari tingkat perputaran modal kerja terhadap profitabilitas Y yang diukur dari ROI pada
perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011.
a Merumuskan hipotesis H
: β
1 =
0 artinya jumlah modal kerja secara parsial tidak berpengaruh signikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011.
H
1 :
β
1
≠ 0, artinya jumlah modal kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011
b Menentukan t
table
Universitas Sumatera Utara
Dengan penentuan taraf nyata α = 52 = 0,025 dan penentuan derajat bebas df = n- k. Dengan demikian t
tabel
adalah sebesar t α 2 df .
c Menentukan t
hitung
bi – βi
t = S bi
Dimana : bi = Koefisien regresi parsial yang ke-1 dari regresi sample
βi = Koefisien parsial yang ke-1 dari regresi populasi S bi = Kesalahan standar standar error koefisien sampel.
d Uji hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
. Apabila t
hitung
t
tabel,
maka H ditolak dan H
1
diterima. Apabila t
hitung
≤ t
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak. e Apabila t
hitung
lebih besar dari t
tabel
maka H ditolak. Ini berarti
bahwa jumlah modal kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Manufaktur Logam dan
Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011
b Pengaruh perputaran modal kerja X
2
diukur dari tingkat perputaran modal kerja terhadap profitabilitas Y yang diukur dari ROI pada
Universitas Sumatera Utara
perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011
a Merumuskan hipotesis Ho : β
1
= 0, artinya perputaran modal kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011.
H
1
: β
1
≠ 0, artinya perputaran modal kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada
perusahaan Manufaktur Logam dan Semen yang terdapat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007-2011
b Menentukan t
tabel
Dengan penentuan taraf nyata α = 52 = 0,025 dan penentuan derajat bebas df = n- k. Dengan demikian t
tabel
adalah sebesar t α 2 df
c Menentukan t
hitung
bi - βi
t = S bi
Dimana : bi = Koefisien regresi parsial yang ke-1 dari regresi sampel
βi = Koefisien parsial yang ke-1 dari regresi populasi S bi = Kesalahan standar standar error koefisien sampel
Universitas Sumatera Utara
d Uji hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
Apabila t
hitung
t
tabel,
maka H ditolak dan H
1
diterima. Apabila t
hitung
≤ t
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak.
e Kesimpulan
Apabila t
hitung
lebih besar dari t
tabel,
maka H ditolak. Ini berarti
bahwa perputaran modal kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Manufaktur
Logam dan Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda tepatnya tahun 1912 di Batavia. Pasar modal itu didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan kolonial Belanda atau VOC. Perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang
diharapkan dan bahkan pernah mengalami kevakuman karena beberapa faktor seperti perang dunia I dan II.
Pemerintah Republik Indonesia kembali mengaktifkan pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami
pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikelurakan pemerintah. Secara singkat, perkembangan pasar modal dapat dilihat
sebagai berikut : 1 14 desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di
Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda. 2 1914-1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I.
3 1925-1942 : Bursa Efek Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya.
4 Awal tahun 1939 : Bursa Efek di Jakarta ditutup karena isu politik Perang Dunia II
Universitas Sumatera Utara