BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif-analitik cross sectional, dimana pengukuran dan pengamatan terhadap subjek penelitian dilakukan dengan sekali pengamatan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei tahun 2013.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh penduduk kelompok umur 12-19 tahun yang tinggal di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2011 yaitu sebanyak 1.458 jiwa.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk kelompok umur 12-19 tahun yang masih mempunyai orang tua ayah dan ibu yang pernah mempunyai pacar atau yang masih
mempunyai pacar yang tinggal di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2013 baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah yang terpilih menjadi sampel
serta bersedia ikut serta dalam penelitian. Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel tunggal untuk uji hipotesis proporsi Hidayat, 2007 yaitu :
=
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : = Besar sampel minimal
=
Nilai deviasi standar pada tingkat kemaknaan α 5 = 1,96 = Nilai deviasi standar pada tingkat kemaknaan β 10 = 1,282
Po = Proporsi remaja umur 12-19 tahun yang melakukan perkawinan usia muda = 0,35
Hanggara, 2010 Pa
= Proporsi remaja yang diharapkan melakukan perkawinan usia muda =0,19 Qo
= 1– Po =1 – 0,35 = 0,65 Pa – Po = 0,19 – 0,35 = - 0,16
Qa = 1 – Pa = 1- 0,19 = 0,81
= ,
, × , , √ , × , ,
, = 81
Berdasarkan perhitungan besar sampel, maka besar sampel minimum yang dibutuhkan untuk responden yaitu 81 responden.
Cara pengambilan sampel dilakukan dengan cara proporsional random sampling yaitu dengan cara mengambil sampel dari setiap dusun yang ditentukan seimbang dengan banyaknya sampel
dalam setiap dusun. Tabel 3.1 Besar Sampel Tiap Dusun di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2013 Dusun Jumlah Remaja 12-19 tahun
Besar Sampel I
264 2641458 × 81 = 14,6
15 II
239 2391458 × 81 = 13,2
13 III
204 2041458 × 81 = 11,3
11
Universitas Sumatera Utara
IV 30
301458 × 81 = 1,6 2
V 180
1801458 × 81 = 10 10
VI 201
2011458 × 81 = 11,1 11
VII 164
1641458 × 81 = 9,1 9
VIII 176
1761458 × 81 = 9,7 10
Jumlah 1458
81
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data penelitian diperoleh dengan dua cara: 1.
Data Primer Diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner yang langsung
ditanyakan kepada responden. 2. Data Sekunder
Diperoleh dari kantor Camat Sunggal, Kantor KUA Kecamatan Sunggal, Kantor Pemerintah Desa Puji Mulyo, Kantor BkkbN Provinsi Sumatera Utara data jumlah
perkawinan di bawah usia 20 tahun, data hasil pendataan keluarga dan pemutakhiran data keluarga Provinsi Sumatera Utara tahun 2011.
3.5 Definisi Operasional
1. Perkawinan Usia Muda adalah perkawinan yang dilakukan di bawah umur 20 tahun pada
perempuan dan di bawah umur 25 tahun pada laki-laki. 1. Ya, bila melakukan perkawinan di bawah umur 20 tahun pada perempuan dan di bawah
umur 25 tahun pada laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
2. Tidak, bila melakukan perkawinan di bawah umur 20 tahun pada perempuan dan di bawah umur 25 tahun pada laki-laki.
2. Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” tentang pengertian perkawinan usia muda, usia ideal
untuk menikah, undang-undang perkawinan, dampak perkawinan usia muda. 3.
Pendidikan penduduk kelompok umur 12-19 tahun adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh dan diselesaikan oleh responden dengan memperoleh
ijazah. Selanjutnya pengukuran pendidikan dikategorikan menjadi: 1. Pendidikan Dasar Tamat SD, SD, SMP
2. Pendidikan Lanjut SMA 4.
Pendidikan Ayah adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh dan diselesaikan oleh ayah responden dengan memperoleh ijazah. Selanjutnya pengukuran
pendidikan dikategorikan menjadi: 1. Pendidikan Dasar Tamat SD, SMP
2. Pendidikan Lanjut SMA, AkademiSarjana
4. Pendidikan Ibu adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh dan
diselesaikan oleh ibu responden dengan memperoleh ijazah. Selanjutnya pengukuran pendidikan dikategorikan menjadi:
1. Pendidikan Dasar Tamat SD, SMP 2. Pendidikan Lanjut SMA, AkademiSarjana
5. Pergaulan bebas adalah gaya interaksi atau pergaulan responden dengan sesama teman
yang cenderung mempunyai aturan dan batasan norma yang lemah, sehingga akibat pergaulan tersebut mendorong responden melakukan perkawinan di usia muda.
Universitas Sumatera Utara
6. Budaya adalah kebiasan-kebiasaan yang terdapat di masyarakat yang dipercaya dan sudah
diikuti secara turun-temurun tentang perkawinan usia muda.
3.6 Aspek Pengukuran