Tabel 4.14 Lanjutan Pernyataan Budaya
n
3. Pada usia 14-16 tahun jika menolak lamaran akan menjadi perawan tua dan tidak laku kawin
a. Ya 17
21,0 b. Tidak
64 79,0
4. Orang tua akan dikucilkan masyarakat jika anaknya lama menikah
a. Ya 20
24,7 b. Tidak
61 75,3
5. Menikah pada usia muda sudah menjadi kebiasaan di keluarga
a. Ya 22
27,2 b. Tidak
59 72,8
Dari pernyataan tentang budaya, jawaban pernyataan yang paling banyak dijawab “ya” adalah pernyataan nomor 1 yaitu dengan pernyataan dengan menikah akan meningkatkan rejeki,
sebanyak 52 responden 64,2. Sedangkan jawaban pernyataan yang paling banyak dijawab “tidak” adalah pernyataan nomor 2 yaitu dengan pernyataan belum menikah pada usia 18 tahun
disebut perawan tua, sebanyak 67 responden 82,7.
4.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas yang meliputi pengetahuan, pendidikan, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pergaulan bebas dan budaya
dengan variabel terikat yaitu perkawinan usia muda dengan menggunakan uji chi-square. Dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh nilai p 0,05. Hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat dengan uji chi-square dapat dilihat sebagai berikut:
4.3.1 Hubungan Pengetahuan Responden dengan Perkawinan Usia Muda
Dari variabel hubungan pengetahuan responden dengan perkawinan usia muda pada penduduk kelompok umur 12-19 tahun dapat dilihat dari Tabel 4.15.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Hubungan Pengetahuan dengan Perkawinan Usia Muda pada Penduduk Kelompok Umur 12-19 Tahun di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013
Pengetahuan Perkawinan Usia Muda
Kawin Muda Tidak Kawin
Muda Jumlah
p χ²
n n
n Baik
2 5,3
36 94,7 38
100,0 0,001
18,011 Cukup
18 45,0
22 55,0 40
100,0 Kurang
2 66,6
1 33,4
3 100,0
Jumlah 22
27,2 59
72,8 81 100,0
Tabel 4.15 menunjukkan hasil analisis hubungan antara pengetahuan responden dengan perkawinan usia muda. Responden yang melakukan perkawinan usia muda sebanyak 2
responden 5,3 berpengetahuan baik, 18 orang responden 45,0 berpengetahuan cukup dan 2 responden 66,6 berpengetahuan kurang. Responden yang tidak melakukan perkawinan usia
muda sebanyak 36 responden 94,7 berpengetahuan baik, 22 orang responden 55,0 berpengetahuan cukup dan 1 responden 33,3 berpengetahuan kurang. Taraf signifikansi p =
0,001 0,05, secara statistik terbukti ada hubungan pengetahuan responden dengan perkawinan usia muda di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.
4.3.2 Hubungan Pendidikan Responden dengan Perkawinan Usia Muda
Dari variabel hubungan pendidikan responden dengan perkawinan usia muda pada penduduk kelompok umur 12-19 tahun dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Hubungan Pendidikan Responden dengan Perkawinan Usia Muda Pada Penduduk Kelompok Umur 12-19 Tahun di Desa Puji Mulyo Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013
Pendidikan Perkawinan Usia Muda
Kawin Muda
Tidak Kawin
Muda Jumlah
p χ²
Universitas Sumatera Utara
n n
n Pendidikan Dasar
14 33,3
28 66,7
42 100,0
0,195 1,680
Pendidikan Lanjut 8
20,5 31
79,5 38
100,0
Jumlah 22
27,2 59
72,8 81
100,0
Tabel 4.16 menunjukkan hasil analisis hubungan antara pendidikan responden terhadap perkawinan usia muda. Responden yang melakukan perkawinan usia muda sebanyak 14
responden 33,3 berpendidikan Dasar dan 8 responden 20,5 berpendidikan Lanjut. Responden yang tidak melakukan perkawinan usia muda sebanyak 28 responden 66,7
berpendidikan Dasar, 31 responden 79,5 berpendidikan Lanjut. Taraf signifikansi p = 0,195 0,05, secara statistik terbukti tidak ada hubungan pendidikan responden dengan perkawinan usia
muda di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.
4.3.3 Hubungan Pendidikan Ayah Responden dengan Perkawinan Usia Muda