sedangkan pada tahun 2011 yaitu sebanyak 49 pasangan 6,7 . Dari survei awal yang dilakukan di Desa Puji Mulyo, dari 13 remaja yang melakukan perkawinan usia muda mereka
mengatakan bahwa mereka tidak tahu dampak perkawinan usia muda yaitu sebanyak 8 orang 62, mereka kawin muda karena tidak melanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yang
berpendidikan SMP sebanyak 2 orang 15,3 dan yang berpendidikan SMA sebanyak 11 orang 84,7, sedangkan pendidikan orang tua remaja sendiri yaitu yang berpendidikan SD yaitu
sebanyak 3 orang 23, yang berpendidikan SMP yaitu sebanyak 8 orang 61,5, yang berpendidikan SMA yaitu sebanyak 2 orang 15,3. Ditambah adanya budaya masyarakat yang
menikahkan anaknya dengan kolega atau masyarakat yang berdomisili satu wilayah pada usia muda yaitu sebanyak 1 orang 7,7, karena takut anaknya terjerumus dalam pergulan bebas.
Hal ini disebabkan karena adanya remaja yang hamil di luar nikah yaitu sebanyak 2 orang 15,4.
Melihat hal tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan perkawinan usia muda pada penduduk kelompok umur 12-19
tahun di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2013, dengan membatasi faktor-faktor tersebut pada variabel pengetahuan, pendidikan, pendidikan ayah,
pendidikan ibu, pergaulan bebas, dan budaya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka yang jadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah tingginya angka perkawinan usia muda pada penduduk kelompok umur 12-
19 tahun dan belum adanya informasi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan perkawinan usia muda di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun
2013.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perkawinan usia muda pada penduduk kelompok umur 12-19 tahun di Kelurahan Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten
Deli Serdang tahun 2013.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang dampak perkawinan usia muda
dengan perkawinan usia muda pada penduduk kelompok umur 12-19 tahun di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2013.
2. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan perkawinan usia muda pada penduduk
kelompok umur 12-19 tahun di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2013.
3. Untuk mengetahui hubungan pendidikan ayah dengan perkawinan usia muda pada
penduduk kelompok umur 12-19 tahun di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2013.
4. Untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan perkawinan usia muda pada
penduduk kelompok umur 12-19 tahun di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2013
5. Untuk mengetahui hubungan pergaulan bebas dengan perkawinan usia muda pada
penduduk kelompok umur 12-19 tahun di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara
6. Untuk mengetahui hubungan budaya dengan perkawinan usia muda pada penduduk
kelompok umur 12-19 tahun di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2013.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Sebagai bahan masukan bagi pemerintah di Desa Puji Mulyo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, dan bekerjasama dengan pihak sekolah atau KUA Kecamatan
Sunggal dalam memberikan konseling yang berhubungan dengan perkawinan. 1.4.2 Sebagai sumber referensi bagi peneliti selanjutnya, agar dapat mengkaji hal-hal yang
lebih dalam lagi, terutama yang berhubungan dengan perkawinan usia muda.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkawinan Usia Muda 2.1.1 Pengertian Perkawinan
Menurut Undang-Undang Pokok Perkawinan No. 1 Tahun 1974 pasal 1 dijelaskan perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga rumah tangga yang berbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu perkawinan merupakan suatu
yang alami yang sudah menjadi kodrat alam, bahwa dua jenis kelamin yang berbeda akan mempunyai daya tarik antara satu dengan yang lainnya untuk hidup bersama.
Kawin adalah status dari mereka yang terikat dalam perkawinan pada saat pencacahan, baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini tidak saja mereka yang kawin sah secara
hukum adat, agama, negara, dan sebagainya tetapi mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sah sebagai suami istri BPS, 2000.
Sigelman 2003 mendefinisikan perkawinan sebagai sebuah hubungan antara dua orang yang berbeda jenis kelamin dan dikenal dengan suami istri. Dalam hubungan tersebut terdapat
peran serta tanggung jawab dari suami dan istri yang di dalamnya terdapat unsur keintiman, pertemanan, persahabatan, kasih sayang, pemenuhan seksual, dan menjadi orang tua.
Menurut Dariyo 2003, perkawinan merupakan ikatan kudus antara pasangan dari seorang laki-laki dan seorang perempuan yang telah menginjak atau dianggap telah memiliki
umur cukup dewasa. Pernikahan dianggap sebagai ikatan kudus holly relationship karena hubungan pasangan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan telah diakui secara sah
dalam hukum agama.
Universitas Sumatera Utara