Dari batasan usia muda di atas ditetapkan batasan usia muda antara 11-19 tahun, dimana di antara usia tersebut sudah menunjukan tanda-tanda seksualnya. Bila hal ini ditinjau dari sudut
kesehatan maka masalah utama yang dirasakan mendesak adalah mengenai kesehatan pada usia muda khususnya wanita yang kehamilannya terlalu awal. Di samping itu menurut Sarwono
2004, terdapat beberapa definisi usia muda, salah satunya adalah definisi usia muda untuk masyarakat Indonesia yang mengemukakan batasan antara usia 11-24 tahun dan belum menikah
dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder mulai
tampak kriteria sosial. 2. Banyak masyarakat Indonesia mengganggap usia 11 tahun sudah dianggap akil baligh
menurut adat maupun agama sehingga masyarakat tidak lagi memperlakukan mereka sebagai anak-anak kriteria sosial.
3. Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda penyimpangan perkembangan jiwa seperti tercapainya identitas diri.
4. Bila batas usia 24 tahun merupakan batasan usia maksimal yaitu untuk memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia tersebut masih menggantungkan diri pada
orang tua, belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa adat atau tradisi belum bisa memberikan pendapat sendiri.
5. Status perkawinan sangat menentukan karena arti perkawinan masih sangat penting di masyarakat kita secara menyeluruh. Seorang yang telah menikah di usia berapapun
dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa penuh baik secara hukum di keluarga maupun masyarakat.
2.1.3 Batasan Usia Perkawinan
Universitas Sumatera Utara
Dalam hubungan dengan hukum menurut UU, usia minimal untuk suatu perkawinan adalah 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria Pasal 7 UU No. 11974 tentang
perkawinan. Jelas bahwa UU tersebut menganggap orang di atas usia tersebut bukan lagi anak- anak sehigga mereka sudah boleh menikah, batasan usia ini dimaksud untuk mencegah
perkawinan terlalu dini. Walaupun begitu selama seseorang belum mencapai usia 21 tahun masih diperlukan izin orang tua untuk menikahkan anaknya. Setelah berusia di atas 21 tahun boleh
menikah tanpa izin orang tua Pasal 6 ayat 2 UU No. 11974. Tampaklah di sini, bahwa walaupun UU tidak menganggap mereka yang di atas usia 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun
untuk pria bukan anak-anak lagi, tetapi belum dianggap dewasa penuh. Sehingga masih perlu izin untuk mengawinkan mereka. Ditinjau dari segi kesehatan reproduksi, usia 16 tahun bagi
wanita, berarti yang bersangkutan belum berada dalam usia reproduksi yang sehat. Meskipun batas usia kawin telah ditetapkan UU, namun pelanggaran masih banyak terjadi dimasyarakat
terutama dengan menaikkan usia agar dapat memenuhi batas usia minimal tersebut Sarwono, 2006.
2.1.4 Perkawinan Usia Muda
Perkawinan usia muda dapat didefenisikan sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami istri pada usia yang masih mudaremaja. Sehubungan dengan
perkawinan usia muda, maka ada baiknya kita terlebih dahulu melihat pengertian dari pada remaja dalam hal ini yang dimaksud rentangan usianya. Golongan remaja muda adalah para
gadis berusia 13-17 tahun, ini pun sangat tergantung pada kematangan secara seksual, sehingga penyimpangan-penyimpangan secara kasuistik pasti ada. Dan bagi laki-laki yang disebut remaja
muda berusia 14-17 tahun. Dan apabila remaja muda sudah menginjak 17-18 tahun mereka lazim disebut golongan muda anak muda. Sebab sikap mereka sudah mendekati pola sikap tindak
Universitas Sumatera Utara
orang dewasa, walaupun dari sudut perkembangan mental belum matang sepenuhnya Soerjono,
2004.
Perkawinan usia muda yaitu merupakan institusi agung untuk mengikat dua insan lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan keluarga Lutfiati, 2008. Perkawinan usia muda
adalah perkawinan di bawah usia yang seharusnya belum siap untuk melaksanakan pernikahan Nukman, 2009. Sedangkan menurut Riyadi, 2009, perkawinan usia muda adalah perkawinan
yang para pihaknya masih sangat muda dan belum memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dalam melakukan perkawinan.
Pernikahan dini atau kawin muda sendiri adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan ataupun salah satu pasangannya masih dikategorikan remaja yang berusia dibawah 19
tahun WHO, 2006. Perkawinan usia muda merupakan perkawinan remaja dilihat dari segi umur masih belum cukup atau belum matang dimana di dalam UU Nomor 1 tahun 1974 pasal 71 yang
menetapkan batas maksimun pernikahan di usia muda adalah perempuan umur 16 tahun dan laki-laki berusia 19 tahun itu baru sudah boleh menikah.
Menurut Aimatun 2009, perkawinan usia muda adalah pernikahan yang dilakukan oleh usia muda antara laki-laki dengan perempuan yang mana usia mereka belum ada 20 tahun,
berkisar antara 17-18 tahun. Menurut BkkbN 2010, perkawinan usia muda adalah perkawinan yang dilakukan di bawah usia 20 tahun. Hal yang sama disampaikan Sarwono 2006,
perkawinan usia muda adalah nama yang lahir dari komitmen moral dan keilmuan yang kuat, sebagai sebuah solusi alternatif, sedangkan batas usia dewasa bagi laki-laki 25 tahun dan bagi
perempuan 20 tahun, karena kedewasaan seseorang tersebut ditentukan secara pasti baik oleh hukum positif maupun hukum Islam. Sedangkan dari segi kesehatan, perkawinan usia muda itu
sendiri yang ideal adalah untuk perempuan di atas 20 tahun sudah boleh menikah, sebab
Universitas Sumatera Utara
perempuan yang menikah di bawah umur 20 tahun berisiko terkena kanker leher rahim, dan pada usia remaja, sel-sel leher rahim belum matang, maka kalau terpapar Human Papiloma Virus
HPV pertumbuhan sel akan menyimpang menjadi kanker Kompono, 2007.
2.2 Faktor yang Memengaruhi Perkawinan Usia Muda