Kepribadian Perawat Perilaku Caring Perawat

dapat dari perhitungan dengan menggunakan uji Anova didapatkan nilai significance p = 0,000. Oleh karena nilai p 0,05 yang menjelaskan bahwa Ho ditolak, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan diantara kedua variabel. Berdasarkan keterangan diatas, kepribadian yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap perilaku caring perawat pelaksana adalah kepribadian extraversion 0,0330,05, kepribadian neuroticism 0,0090,05 dan conscientiousness 0,010 0,05.

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, pembahasan dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang pengaruh kepribadian dengan perilaku caring perawat di ruang rawat inap rumah sakit umum dr. pirngadi medan.

2.1 Kepribadian Perawat

Berdasarkan penelitian ini di dapatkan hasil bahwa dari 100 perawat terdapat 49 perawat 49 yang memiliki kepribadian conscientiousness, 20 perawat 20 kepribadian extraversion, agreeableness sebanyak 9 perawat 9, Neuroticism 13 perwat 13 dan open to experience 5 perawat 5. Sisanya 4 perawat 4 berkepribadiaan kombinasi yang berarti tidak adanya kepribadian yang dominan karena adanya skor yang sama antara dua kepribadian, yaitu antara agreeableness dan open to experience sebanyak 4 orang. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa tipe kepribadian yang dimiliki perawat bervariasi. Hal ini sesuai dengan teori Purwanto yaitu setiap individu memiliki kepribadian yang khas yang membedakan dirinya dengan individu lain, begitu pula halnya dengan perawat, mereka memiliki tipe kepribadian yang berbeda-beda yang menurut teori big five personality dapat dibedakan atas lima tipe yaitu kepribadian conscientiousness, extraversion, agreeableness, Neuroticism, dan open to experience. Menurut Weller 2005 kepribadian merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan, begitu pula halnya pada perawat. Mereka memiliki tipe kepribadiannya masing-masing yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka termasuk perilaku caring perawat terhadap pasien. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Safitri 2007 terhadap 18 responden yaitu Perawat Bedah Di Ruang Rawat Inap Gladiol Rumah Sakit Umum dr. Soetomo Surabaya.

2.2 Perilaku Caring Perawat

Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil bahwa maksimum perawat yang berperilaku caring sebanyak 94 dan minimum 40 sedangkan rata-rata perawat yang berperilaku caring 61, nilai tengah antara perawat yang caring dan tidak caring 61 dan jumlah terbanyak perawat yang caring yaitu 63 meskipun demikian terdapat jarak antara perawat yang caring dan tidak caring yaitu sebanyak 8. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Perawat Di Universitas Sumatera Utara Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan tergolong perawat yang mengaplikasikan perilaku caring terhadap pasien. Hasil penelitian ini di dukung oleh hasil penelitian dari Agustini 2007 yang menyatakan bahwa lebih dari separuh responden 51 bersikap caring dan 49 responden yang belum bersikap caring. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perilaku caring perawat masih perlu ditingkatkan. Caring merupakan esensi dari praktek keperawatan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Caring dapat mempengaruhi kehidupan seseorang secara bermakna, dan memicu eksistensi yang lebih memuaskan. Caring merupakan suatu proses yang memberikan kesempatan pada seseorang, baik pemberi asuhan maupun penerima asuhan untuk pertumbuhan pribadi Morison Burnard, 2009. Watson dengan teori of human care mempertegas bahwa caring sebagai jenis pengaruh dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi klien sebagai manusia. Bentuk pengaruh perawat dan klien adalah pengaruh yang wajib dipertanggungjawabkan secara professional Tomey Aligood, 2006. Aspek utama perilaku caring menurut Watson tercermin dalam sepuluh caratif faktor yaitu membentuk dan bertindak berdasarkan sistem nilai yang altruistik dan manusiawi, menanamkan keyakinan dan harapan faith-hope, mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain, membina pengaruh saling percaya dan saling bantu helping-trust, meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif, menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam pengambilan keputusan, meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal, menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, danatau memperbaiki mental, sosiokultural, dan Universitas Sumatera Utara spiritual, membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia, mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomenologis, dan dimensi spiritual caring serta penyembuhan yang tidak dapat dijelaskan secara utuh dan ilmiah. Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan merupakan rumah sakit tipe B pendidikan yang sedang berkembang. Upaya yang dilakukan rumah sakit dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dimulai dari perbaikan infrastuktur sampai peningkatan SDM. Perawat sebagai caring profession merupakan salah satu bagian dari SDM di rumah sakit harus dapat memberikan asuhan keperawatan yang optimal sehingga mutu pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan.

2.3 Pengaruh Tipe Kepribadian Dengan Perilaku Caring Perawat Di Ruang