Caring Menurut Teori Watson

2.1.2 Caring Menurut Teori Watson

Teori Jean Watson Asmadi, 2008 yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Human Science and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif humanistik yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Dalam praktek keperawatan Watson mengemukakan 10 faktor karatif, yaitu 10 sifat dari karakter perawat yang menjelaskan bagaimana caring dimanifestasikan sebagai esensi dan inti keperawatan. Kesepuluh faktor karatif tersebut adalah sebagai berikut: a. Membentuk Dan Bertindak Berdasarkan Sistem Nilai Yang Altruistik Dan Manusiawi. Pembentukan sistem nilai humanistik dan altruistik dapat di bangun dari pengalaman, belajar, dan upaya-upaya mengembangkan sikap humanis. Pengembangan dapat ditingkatkan dalam masa pendidikan. Melalui sistem nilai ini perawat dapat merasa puas karena mampu memberikan sesuatu kepada pasien dan juga penilaian terhadap pandangan diri seseorang. Menurut potter dan Perry 2009 perawat harus memberikan kebaikan dan kasih sayang, bersikap membuka diri untuk mempromosikan persetujuan terapi dengan pasien. b. Menanamkan Keyakinan Dan Harapan Faith-Hope. Menggambarkan peran perawat dalam mengembangkan pengaruh perawat dan pasien dalam mempromosikan kesehatan dengan membantu meningkatkan perilaku pasien dalam mencari pertolongan kesehatan. Perawat memfasilitasi pasien dalam membangkitkan perasaan optimis, harapan, dan rasa percaya dan Universitas Sumatera Utara mengembangkan pengaruh perawat dengan pasien secara efektif. Faktor ini merupakan gabungan dari nilai humanistik dan altruistik, dan juga memfasilitasi asuhan keperawatan yang holistik kepada pasien. c. Mengembangkan Sensitivitas Untuk Diri Sendiri Dan Orang Lain. Perawat belajar memahami perasaan pasien sehingga lebih peka, murni, dan tampil apa adanya. Pengembangan kepekaan terhadap diri sendiri dan dalam berinteraksi dengan orang lain. Perawat juga harus mampu memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengekspresikan perasaan mereka. d. Membina Pengaruh Saling Percaya Dan Saling Bantu Helping-Trust Pengaruh saling percaya akan meningkatkan dan menerima perasaan positif dan negatif. Untuk membina pengaruh saling percaya dengan pasien perawat menunjukkan sikap empati, harmonis, jujur, terbuka dan hangat serta perawat harus dapat berkomunikasi terapeutik yang baik. e. Meningkatkan Dan Menerima Ekspresi Perasaan Positif Dan Negatif. Perawat harus dapat menerima perasaan orang lain serta memahami perilaku mereka dan juga perawat mendengarkan segala keluhan pasien. Blais 2007 juga mengemukakan bahwa perawat harus siap untuk perasaan negatif, berbagi perasaan duka cita, cinta, dan kesedihan yang merupakan pengalaman yang penuh resiko. f. Menggunakan Metode Pemecahan Masalah Yang Sistematis Dalam Pengambilan Keputusan. Perawat menerapkan proses keperawatan secara sistematis, memecahkan masalah secara ilmiah dalam menyelenggarakan pelayanan yang berfokus Universitas Sumatera Utara kepada pasien. Proses keperawatan seperti halnya proses penelitian yaitu sistematis dan terstruktur. g. Meningkatkan Proses Belajar-Mengajar Interpersonal. Faktor ini merupakan konsep yang penting dalam keperawatan untuk membedakan caring dan curing. Bagaimana perawat menciptakan situasi yang nyaman dalam memberikan pendidikan kesehatan. Perawat memberi informasi kepada pasien, perawat memfasilitasi proses ini dengan memberikan pendidikan kesehatan yang didesain supaya dapat memampukan pasien memenuhi kebutuhan pribadinya, memberikan asuhan yang mandiri, menetapkan kebutuhan personal pasien. h. Menyediakan Lingkungan Yang Mendukung, Melindungi, DanAtau Memperbaiki Mental, Sosiokultural, Dan Spiritual. Perawat harus menyadari bahwa lingkungan internal dan eksternal berpengaruh terhadap kesehatan dan kondisi penyakit pasien. Konsep yang relevan dengan lingkungan internal meliputi kepercayaan, sosial budaya, mental dan spiritual pasien. Sementara lingkungan eksternal meliputi kenyamanan, privasi, keamanan, kebersihan dan lingkungan yang estetik. Oleh karena itu Potter dan Perry 2009 menekankan bahwa perawat harus dapat menciptakan kebersamaan, keindahan, kenyamanan, kepercayaan, dan kedamaian. i. Membantu Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia . Perawat mmbantu memenuhi kebutuhan dasar pasien meliputi kebutuhan biofisik, psikofisik, psikososial, dan kebutuhan interpersonal pasien. Dan perawat melakukannya dengan sepenuh hati. Universitas Sumatera Utara j. Mengembangkan Faktor Kekuatan Eksistensial-Fenomenologis, dan dimensi spiritual caring serta penyembuhan yang tidak dapat dijelaskan secara utuh dan ilmiah. Fenomenologis menggambarkan situasi langsung yang membuat orang memahami fenomena tersebut. Watson menyadari bahwa hal ini memang sulit dimengerti. Namun hal ini akan membawa perawat untuk memahami dirinya sendiri dan orang lain. Sehingga perawat dapat membantu seseorang untuk memahami kehidupan dan kematian dengan melibatkan kekuatan spiritual. Clarke Wheeler 1992 dikutip dari Basford Slevin 2006 memandang fenomena caring pada praktik keperawatan dalam empat kategori dan tema yaitu bersikap suportif, berkomunikasi, tekanan, dan keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan. Watson juga mengemukakan tujuh asumsi dasar tentang caring Asmadi, 2008 yaitu : a. Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan dipraktekkan secara interpersonal. b. Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya factor carative yang menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia. c. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan perkembangan individu dan keluarga. d. Respon asuhan keperawatan tidak hanya menerima seseorang sebagaimana mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nanti. e. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan kemungkinan perkembangan potensi dan memberi keleluasaan bagi seseorang untuk memilih kegiatan yang terbaik bagi dirinya dalam waktu yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara f. Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenik menyehatkan daripada curing mengobati. Praktek keperawatan mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu individu yang sakit. g. Praktik caring merupakan pusat keperawatan.

2.1.3 Pengukuran Perilaku Caring