Hubungan Antara Modal Dengan Pendapatan Anyaman

Sedangkan arah hubungan adalah negatif karena nilai r negatif, berarti semakin tinggi pengalaman menganyam maka semakin menurun jumlah pendapatan. Hal ini sesuai teori dari Supriana. T2008 yang menyatakan bahwa nilai koefisien korelasi akan negatif apabila salah satu variabel memiliki hubungan yang bertolak belakang dengan variabel lainnya. Atau dengan kata lain apabilai nilai suatu variabel naik maka nilai variabel lainnya turun. Hipotesis 2 ditarik dari teori Sumantri,dkk 2004 bahwa pengalaman akan membantu para petani dalam mengambil keputusan usahataninya. Semakin lama pengalaman yang dimiliki oleh petani maka petani tersebut akan cendrung memiliki tingkat keterampilan yang tinggi. Pengalaman bertani yang dimiliki oleh petani juga akan mendukung keberhasilan dalam usaha tani Sumantri,dkk. 2004. Namun teori ini ditolak karena tidak sesuai dengan hasil penelitian.

5.3.3 Hubungan Antara Modal Dengan Pendapatan Anyaman

Untuk melihat hubungan antara modal dengan pendapatan anyaman, dapat dilihat pada tabel 16. Tabel 16. Hubungan Antara Modal Dengan Pendapatan Anyaman Correlations 1.000 .729 . .000 30 30 .729 1.000 .000 . 30 30 Pearson Correlation Sig. 2-tailed N Pearson Correlation Sig. 2-tailed N modal pendapatan anyaman modal pendapatan anyaman Correlation is s ignificant at the 0.01 level 2-tailed. . Universitas Sumatera Utara Dari tabel 16 diperoleh hasil analisis korelasi sederhana r antara modal dengan pendapatan anyaman adalah sebesar 0,729. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kedua variabel tersebut, seperti halnya menurut Sugiyono 2007 dalam Priyatno, D2008 yang menyatakan bahwa pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi berkisar antara 0,60 sd 0,799 adalah kuat hubungannya antara kedua variabel, ini artinya hipotesis 2 diterima. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin besar modal maka semakin meningkat jumlah pendapatan. Hal ini sesuai teori dari Supriana. T2008 yang menyatakan bahwa nilai koefisien korelasi akan positif jika hubungan kedua variabel searah atau dengan kata lain apabila nilai satu variabel naik maka variabel lainnya ikut naik, dan sebaliknya jika satu variabel turun nilainya maka variabel lainnya ikut menurun. Hipotesis 2 ditarik dari teori Prasetyo, dkk 2008 bahwa salah satu kendala yang dihadapi petani dalam melakukan usahanya adalah terbatasnya sumber modal di pedesaan, terutama untuk pengadaan saprodi, termasuk upah tenaga kerja. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan menyediakan modal usaha di pedesaan sehingga perlu dikelola untuk menunjang pembentukan modal dan meningkatkan produksi serta pendapatan usahatani. Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya modal maka ketersediaan saprodi bertambah itu artinya produksi akan meningkat sehingga pendapatan ikut pula meningkat. Dan hasil penelitian sesuai menurut teori Prasetyo, dkk 2008, sehingga hipotesis dapat diterima. Universitas Sumatera Utara

5.4 Kendala-Kendala Yang Dihadapi Penganyam