76
yang akan diteliti dari lembaga yang berperan dalam masalah tersebut. Metode ini digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa, profil sekolah dan dokumentasi
yang dilakukan pada saat penelitian yaitu berupa pengambilan foto.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data sangat menentukan dalam suatu penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.
3.6.1 Teknik Kuantitatif
Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil pretes dan postes.
3.6.2 Teknik Persentase
Teknik perentase ini digunakan untuk menganalisa data hasil kuosioner angketdengan perhitungan sebagai berikut :
Nilai tes =
Maksimal Skor
Diperoleh yang
Skor Jumlah
x100 Hasil analisis tersebut digunakan untuk mengetahiu kekurangan dan
kelebihan, serta tanggapan siswa tentang proses pembelajaran Geografi dengan menggunakan Media Pendukung Bahan ajar Guru Berbasis Multimedia.
3.7 Instrumen Penelitian
3.7.1 Instrumen Tes
Bentuk instrumen tes yaitu berupa soal-soal yang terdiri dari 25 butir soal. Setiap soal dikerjakan oleh siswa dianalisis dan diskor akhir dari setiap soal
digabung untuk mendapatkan skor keseluruhan. Berdasarkan jumlah skor
77
keseluruhan ini kemudian diolah untuk mendapatkan nilai akhir yang selanjutnya nilai akhir inilah yang dianalisis apakah sudah memenuhi indikator ketuntasan
belajar yang ditetapkan dalam penelitian ini. Seperangkat tes yang disusun harus dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba bertujuan untuk menganalisis tentang
validasi, reabilitas, tingkat kesukaran dan butir-butir soal yang akan digunakan. Dalam penelitian ini instrumen yang akan diujikan adalah instrumen tes.
Tes atau soal uji coba ini dilakukan dengan cara memberikan tes kepada kelompok yang menjadi subjek penelitian.
Uji instrumen yang dimaksud adalah validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Masing-masing uji instrumen tersebut dijelaskan
sebagai berikut : 1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Product Moment
dengan angka kasar Arikunto, 2002:72. r
xy =
} }
{ {
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
−
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan : r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y X
= Skor item setiap nomor soal Y
= Skor total setiap peserta N
= Banyaknya peserta tes
78
Setelah diketahui nilai r
xy
kemudian disesuaikan dengan r
tabel
. Apabila harga r
hitung
r
xy
r
tabel
maka soal dikatakan valid.
Tabel 3.1 Kriteria validitas instrumen
Nilai validitas Kriteria
0,801-1,000 0,601-0,800
0,401-0,600 0,201-0,400
0,001-0,200 Sangat tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat rendah
2. Reliabilitas Uji ini dilakukan untuk memperoleh soal yang dapat memberikan data
sesuai kenyataan, artinya soal tersebut dapat dipercaya dan diandalkan sebagai alat pengumpul data. Rumus yang digunakan adalah teknik korelasi K-R. 21 yang
dikemukakan oleh Kuder dan Ricardson.
11
r =
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
−1 k
k ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎣
⎡ −
−
t
V k
M k
M .
1
Keterangan : r
11
= Reliabilitas tes k
= Banyaknya butir soal M = Skor rata-rata Mean
V
t
= Varians total Arikunto, 2002: 103.
79
Apabila harga r
11
dikonsultasikan dengan r
tabel
dengan taraf signifikan 5 ternyata lebih besar, berarti instrumen tersebut reliabel.
Tabel 3.2 Kriteria tingkat reliabilitas
Nilai reliabilitas Kriteria
0,801-1,000 0,601-0,800
0,401-0,600 0,201-0,400
0,001-0,200 Sangat tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat rendah
3. Analisis tingkat kesukaran soal Indeks kesukaran merupakan bilangan yang menunjukkan sukar atau
mudahnya suatu soal. Menurut Arikunto 2002 besarnya tingkat kesukaran dihitung dengan rumus :
JS B
P =
Keterangan : P
= Indeks kesukaran B
= Jumlah siswa yang menjawab benar JS = Jumlah siswa peserta tes
Nilai yang diperoleh diklasifikasikan sebagai berikut :
80
Tabel 3.3 Kriteria indeks kesukaran
Nilai indeks kesukaran Kriteria
0,00-0,10 0,11-0,30
0,31-0,70 0,71-0,90
0,91 Sangat sukar
Sukar Sedang
Mudah Sangat mudah
4. Daya Pembeda Soal Daya Pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah Arikunto, 2002. Nilai Daya Pembeda diperoleh dengan menggunakan rumus Indeks
Diskriminasi D yaitu :
B A
B B
A A
P P
J B
J B
D −
= −
=
Keterangan : D
= Daya pembeda Indeks Diskriminasi J
= Jumlah peserta tes J
A
= Jumlah peserta kelompok atas J
B
= Jumlah peserta kelompok bawah B
A
= Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar B
B
= Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar
81
B B
A
J B
P =
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
A A
B
J B
P =
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.4 Kriteria daya pembeda soal
Nilai daya pembeda Kriteria
0,00-0,20 0,21-0,40
0,41-0,70 0,71-1,00
D = Bernilai negatif Baik sekali
Baik Cukup
Jelek Sangat jelek
3.7.2 Instrumen Non