HASIL PENELITIAN Pengaruh ekstrak buah Sawo Manila (Achras zapota L) 1% dalam bentuk obat kumur terhadap akumulasi plak

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Jumlah subjek penelitian mengenai pengaruh obat kumur ekstrak buah sawo manila 1 terhadap akumulasi plak adalah 40 orang. Subjek penelitian berasal dari mahasiswa FKG USU angkatan 2011 yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 20 orang kelompok perlakuan dan 20 orang kelompok kontrol. Semua subjek penelitian berhasil mengikuti penelitian sampai selesai dan tidak ada subjek penelitian yang melaporkan terjadinya efek samping selama penelitian berlangsung. Data-data hasil penelitian yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel berikut. Tabel 2 . Data demografis subjek penelitian Variabel Kelompok Pengamatan Jumlah Persentase Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 1 orang 39 orang 2,5 97,5 Total 40 orang 100 Umur a. 20 tahun b. 21 tahun c. 22 tahun d. 23 tahun 4 orang 10 orang 23 orang 3 orang 10 25 57,5 7,5 40 orang 100 Frekuensi menyikat gigi a. Tidak teratur b. 1 kali sehari c. 2 kali sehari d. 2 kali sehari - - 38 orang 2 orang 95 5 Total 40 orang 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 2 menunjukkan data demografi berdasarkan jenis kelamin, umur dan frekuensi menyikat gigi dalam satu hari. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah subjek yang diperoleh paling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak 39 orang 97,5 dan subjek laki-laki sebanyak 1 orang 2,5. Berdasarkan umur, subjek yang paling banyak adalah berusia 22 tahun sebanyak 23 orang 57,5, yang berumur 23 tahun sebanyak 3 orang 7,5, yang berumur 21 tahun sebanyak 10 orang 25, yang berumur 20 tahun sebanyak 4 orang 10. Berdasarkan frekuensi menyikat gigi dalam satu hari, sebanyak 38 orang 95 menyikat gigi 2 kali dalam satu hari dan 2 orang 5 menyikat gigi lebih dari 2 kali dalam satu hari. Tabel 3 . Data distribusi rerata indeks plak Mahasiswa FKG USU Angkatan 2011 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol Keterangan: Uji anova; p 0.05 Pada tabel 3, terlihat pada kelompok perlakuan adanya penurunan rerata dan standar deviasi skor indeks plak mulai terjadi pada hari ke-1 dan ke-7 pemakaian obat kumur ekstrak buah sawo manila. Pada kelompok perlakuan, rerata skor indeks plak sebelum perlakuan sebesar 0,756 ± 0.205. Lalu pada hari ke-1 perlakuan, rerata skor indeks plak mengalami penurunan sebesar 0,279 menjadi 0.477 ± 0.171. Pada hari ke-7 perlakuan, rerata skor indeks plak mengalami penurunan sebesar 0,282 menjadi 0.195 ± 0.102. Sedangkan pada kelompok kontrol, terjadi penurunan rerata indeks plak pada hari ke-1 pemakaian obat kumur plasebo. Pada kelompok kontrol, rerata skor indeks plak sebelum perlakuan sebesar 0,718 ± 0.107. Lalu pada hari ke-1, rerata skor indeks Hari Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol N Rerata indeks plak ± SD N Rerata indeks plak ± SD 20 0.756 ± 0.205 20 0.718 ± 0.107 1 20 0.477 ± 0.171 20 0.508 ± 0.106 7 20 0.195 ± 0.102 20 0.751 ± 0.105 Universitas Sumatera Utara plak mengalami penurunan sebesar 0,21 menjadi 0.508 ± 0.106. Pada hari ke-7, rerata skor indeks plak mengalami peningkatan sebesar 0,243 menjadi 0.751 ± 0.105. Gambar 16 . Grafik rerata skor indeks plak pada kelompok perlakuan obat kumur ekstrak buah sawo manila dan kelompok kontrol plasebo pada hari ke-0, ke-1 dan ke-7. Gambar 16 menunjukkan perbandingan rerata skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Terlihat penurunan rerata skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada hari ke-1. Sedangkan pada hari ke-7 terjadi peningkatan rerata skor indeks plak pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi penurunan. Pada hari ke-0, perbedaan rerata skor indeks plak antara kedua obat kumur tersebut adalah 0,038. Pada hari ke-1, rerata skor indeks plak antara kedua obat kumur tersebut adalah 0,031. Pada hari ke-7, rerata skor indeks plak antara kedua obat kumur tersebut adalah 0,556. 0,756 0,477 0,195 0,718 0,508 0,751 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 H0 H1 H7 S k or In d ek s P lak Hari Ke Perlakuan Kontrol Universitas Sumatera Utara Tabel 4 . Data perbandingan rerata indeks plak kelompok perlakuan hari ke-0, hari, ke-1 dan hari ke-7. Perbandingan p Sig. Hari ke-0 dan hari ke-1 0.000 Hari ke-0 dan hari ke-7 0.000 Hari ke-1 dan hari ke-7 0.000 Uji LSD ; p 0.05 terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok p0.05 Pada tabel 4 terlihat perbedaan yang bermakna secara statistik p0.05 terjadi antara hari ke-0 dan hari ke-1, hari ke-0 dan hari ke-7, serta hari ke-1 dan hari ke-7. Hal ini menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak buah sawo manila berpengaruh terhadap penurunan akumulasi plak selama 7 hari pemakaian obat kumur. Tabel 5 . Data perbandingan rerata indeks plak kelompok kontrol hari ke-0, hari ke-1 dan hari ke-7. Perbandingan p Sig. Hari ke-0 dan hari ke-1 0.000 Hari ke-0 dan hari ke-7 0.111 Hari ke-1 dan hari ke-7 0.000 Uji LSD ; p 0.05 terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok p0.05 Tabel 5 menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik p0.05 antara indeks plak pada hari ke-0 dan hari ke-1, hari ke-1 dan hari ke-7. Sedangkan hari ke-0 dan hari ke-7 tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik. Universitas Sumatera Utara Tabel 6 . Perbedaan rerata skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kontrol. Selisih Kelompok N Rerata Indeks Plak Setelah Perlakuan p Sig H1-H0 Perlakuan 20 -0.279 ± 0.141 0.088 Kontrol 20 -0.210 ± 0.103 H7-H1 Perlakuan 20 -0.281 ± 0.120 0.000 Kontrol 20 0.243 ± 0.107 H7-H0 Perlakuan 20 -0.560 ± 0.178 0.000 Kontrol 20 0.033 ± 0.088 Uji t-tidak berpasangan ; p0.05 terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok p0.05 Tabel 6 menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik p0.05 terhadap rerata skor indeks plak antara hari ke-7 dan hari ke-1 serta hari ke-7 dan hari ke-0. Sedangkan rerata skor indeks plak antara hari ke-1 dan hari ke-0 tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Tanda minus - menunjukkan terjadinya penurunan rerata indeks plak setelah perlakuan. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN