Proses Pembentukan Plak Plak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Plak

Plak dental merupakan lapisan lunak yang berisi kumpulan bakteri beserta produk-produknya yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi. 5,12 Plak yg berupa deposit lunak biasanya berwarna putih keabu-abuan atau kuning. 5 Plak sangat berbeda dengan beberapa deposit lain seperti materia alba yang berupa deposit lunak berwarna kekuning-kuningan atau keputih-putihan yang terdiri dari kumpulan mikroorganisme, sel-sel epitel deskuamasi, sisa-sisa makanan, leukosit serta deposit saliva, dapat dengan mudah dibersihkan dengan berkumur dan kalkulus berupa massa terkalsifikasi yang terbentuk dan melekat di permukaan gigi, biasanya terdiri dari plak bakteri yang telah mengalami mineralisasi. 13 Plak dental terbagi atas, plak supragingiva dan plak subgingiva. Plak supragingiva berada pada atau di atas margin gingiva dan berkontak langsung dengan margin gingiva. sedangkan plak subgingiva berada dibawah margin gingiva antara gigi dan jaringan sulkular gingiva. 5,13 Komposisi utama plak dental adalah mikroorganisme dan satu gram plak berat basah mengandung sekitar 2 x 10 11 bakteri. Lebih dari 325 spesies bakteri dijumpai dalam plak. Mikroorganisme non-bakteri yang dijumpai dalam plak adalah spesies Mycoplasma, ragi, protozoa dan virus. Mikroorganisme tersebut terdapat diantara matriks interseluler, yang juga mengandung sedikit sel jaringan seperti sel- sel epitel, makrofag dan leukosit. 13

2.1.1 Proses Pembentukan Plak

Proses pembentukan plak terbagi atas 3 tahap yaitu pembentukan pelikel dental, kolonisasi awal bakteri dan kolonisasi sekunder yang disertai maturasi plak. Pada tahap pertama, pembentukan pelikel dental pada awalnya permukaan gigi atau Universitas Sumatera Utara restorasi akan dibalut oleh pelikel glikoprotein. Pelikel tersebut berasal dari saliva dan cairan sulkular, begitu juga dari produk sel bakteri, pejamu dan debris. Pelikel berfungsi sebagai penghalang protektif, yang akan bertindak sebagai pelumas permukaan dan mencegah pengeringan jaringan. Selain itu, pelikel merupakan substrat kemana bakteri dari sekitarnya akan melekat. Pada tahap kedua, dalam waktu beberapa jam bakteri akan dijumpai pada pelikel dental. Bakteri yang pertama mengkoloni permukaan gigi yang dibalut pelikel adalah didominasi oleh mikroorganisme fakultatif gram positif, seperti Actinomyces viscosus dan Streptococcus sanguis. Pengkoloni awal tersebut melekat ke pelikel dengan bantuan adhesin yaitu molekul spesifik yang berada pada permukaan bakteri. Adhesin akan berinteraksi dengan reseptor pada pelikel dental. Massa plak kemudian mengalami pematangan bersamaan dengan pertumbuhan bakteri yang telah melekat maupun kolonisasi dan pertumbuhan spesies lainnya. Dalam perkembangannya terjadi perubahan ekologis pada biofilm yaitu peralihan dari lingkungan awal yang aerob dengan spesies bakteri fakultatif gram positif menjadi lingkungan yang miskin oksigen dimana yang paling dominan adalah mikroorganisme anaerob gram negatif. Pada tahap ketiga, pengkoloni sekunder adalah mikroorganisme yang tidak turut sebagai pengkoloni awal ke permukaan gigi yang bersih, diantaranya Prevotella intermedia, Prevotella loescheii, spesies Capnocytophaga, Fusobacterium nucleatum dan Porphyromonas gingivalis. Mikroorganisme tersebut melekat ke sel bakteri yang telah berada dalam massa plak. Proses perlekatannya adalah berupa interaksi stereokhemikal yang sangat spesifik dari molekul-molekul protein dan karbohidrat yang berada pada permukaan sel bakteri, dan interaksi yang kurang spesifik yang berasal dari tekanan Van der walls. Interaksi yang menimbulkan perlekatan bakteri pengkoloni sekunder ke bakteri pengkoloni awal dinamakan koagregasi. Koagregasi pengkoloni sekunder ke pengkoloni awal terjadi antara Fusobacterium nucleatum dengan Streptococcus sanguis, Prevotella loescheii dengan Actinomyces viscosus. Pada stadium akhir pembentukan plak, yang dominan adalah koagregasi diantara spesies gram negatif, misalnya koagregasi Fusobacterium nucleatum dengan Porphyromonas gingivalis. 5 Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Kontrol Plak