Klasifikasi Buah Sawo Manila Manfaat Buah Sawo Manila Kandungan Buah Sawo Peranan Ekstrak sebagai Antibakteri

Gambar 1. Achras zapota L

2.2.1 Klasifikasi Buah Sawo Manila

Taksonomi buah Sawo Manila Achras zapota L diklasifikasikan sebagai berikut 14,15 : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Ebenales Famili : Sapotaceae Genus : Achras Species : Achras zapota L Buah Sawo mempunyai nama istilah lain yaitu Manilkara Inggris, Khirni India, Lamut sida Thailand. 16

2.2.2 Manfaat Buah Sawo Manila

Manfaat buah Sawo Manila antara lain untuk mengobati diare dan memperlancar pencernaan. 17 Masyarakat lebih memilih pengobatan secara alami, seperti meminum sari buah sawo manila muda yang direbus dan disaring untuk mengobati diare. Buah ini digunakan juga sebagai obat penyakit tipus yang menyebabkan demam tipoid biasanya diderita oleh anak-anakorang muda. 18 Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Kandungan Buah Sawo

Buah Sawo mengandung senyawa-senyawa kimia golongan tanin dan terpenoid, saponin dan flavonoid. 9,10 Buah Sawo memiliki antioksidan seperti vitamin A, C, E, K, karotenoid, flavonoid flavon, isoflavon, flavonones, anthocyanin, catechin, isocatechins, polifenol asam ellagic, asam galat, tanin, saponin, enzim dan mineral selenium, tembaga, mangan, seng, kromium, iodin. 19

2.2.4 Peranan Ekstrak sebagai Antibakteri

Efektivitas antibakteri ekstrak buah sawo dihubungkan dengan kandungan kimia yang mengandung flavonoid, tanin, saponin dan terpenoid. 9,10 Flavonoid adalah senyawa fenol terbesar yang ditemukan dialam. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mukhriani, dkk pada tahun 2014, mekanisme flavonoid dengan cara membentuk senyawa kompleks dengan protein ekstraseluler dan terlarut sehingga dapat merusak membran sel bakteri diikuti dengan keluarnya senyawa intraseluler. Selain itu, flavonoid dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme karena mampu membentuk senyawa kompleks dengan protein melalui ikatan hidrogen dan bersifat lipofilik dapat merusak membran mikroba. Tanin sebagai antibakteri dapat menghambat enzim reverse transkriptase dan DNA topoisomerase sehingga sel bakteri tidak dapat terbentuk. 9 Mekanisme tanin dapat membentuk kompleks dengan enzim mikroba, masuk melalui membran mikroba, untuk mencapai membran tanin harus melewati dinding sel mikroba, dinding sel terbuat dari polisakarida dan protein yang berbeda yang memungkinkan bagian dari tanin masuk serta membentuk komplek dengan ion metal. 21 Selain itu, tanin dapat merusak sel bakteri dengan memanfaatkan perbedaan kepolaran lipid penyusun sel bakteri dan gugus alkohol pada rantai polifenol dari tanin. 20 Saponin mempunyai aktivitas sebagai antibakteri, yang mana saponin dapat melakukan mekanisme penghambatan dengan membentuk senyawa kompleks dengan membran sel melalui ikatan hidrogen sehingga dapat menghancurkan sifat permeabilitas dengan dinding sel dan akhirnya dapat menimbulkan kematian sel. 10 Terpenoid sebagai antibakteri bereaksi dengan porin protein transmembran pada Universitas Sumatera Utara membran luar dinding sel bakteri, membentuk ikatan polimer yang kuat sehingga mengakibatkan rusaknya porin. 9

2.2.5 Toksisitas Ekstrak Buah Sawo Manila