12 c.
Bagi Siswa Membantu siswa agar lebih mudah memahami materi pembelajaran yang
diberikan dengan bantuan Bahan Ajar Multimedia pada Pokok Bahasan Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern sebagai media
pembelajaran. d.
Bagi Program Studi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan masukan
bagi pihak jurusan dalam upaya meningkatkan kompetensi mahasiswa program studi Teknologi Pendidikan.
1.5 Pembatasan Istilah
Untuk mempertegas ruag lingkup permasalahan serta agar penelitian ini menjadi lebih terarah maka istilah-istilah dalam judul penelitian ini diberi batasan,
yaitu:
1.5.1 Pengembangan
Pengembangan adalah usaha atau perilaku untuk membuat atau menjadikan sesuatu ke arah yang lebih baik. Pengembangan merupakan usaha yang dilakukan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan agar lebih efektif dan efisien. Pengembangan juga merupakan proses penerjemahan secara spesifik desain ke
dalam bentuk fisik untuk dapat menyampaikan pesan yang dimaksud. Dalam hal ini, pengembangan Bahan Ajar Multimedia merupakan upaya
yang dilakukan untuk membuat sebuah media guna mempermudah dalam
13 pelaksanaan pembelajaran pada Pokok Bahasan Perbedaan Pasar Tradisional dan
Pasar Modern untuk TK B PAUD Lab School Unnes.
1.5.2 Bahan Ajar Multimedia
Bahan Ajar Multimedia merupakan media ajar dengan konten edukasi yang menarik untuk siswa. Dalam Bahan Ajar Multimedia akan terdapat konten
interaktif di dalamnya termasuk untuk kuis, video, animasi, audio. Untuk pembelajaran PAUD, Bahan Ajar Multimedia ini akan lebih menarik untuk
pembelajaran. Bahan Ajar Multimedia perlu dilakukan penelitian yang nantinya dapat bermanfaat sebagai media pembelajaran baik untuk komputer dan laptop.
1.5.3 Pokok Bahasan Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern
Pokok bahasan Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern merupakan pokok bahasan yang akan dibuat dalam bentuk Bahan Ajar Multimedia untuk TK
B PAUD Lab School Unnes.
1.5.4 PAUD Lab School Unnes
Merupakan tempat dilaksanakannya penelitian yang berada di Jalan Menoreh Tengah X No.4 Semarang.
14
BAB II LANDASAN TEORI