Alasan Pemilihan Tema PENDAHULUAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Tema

Dewasa ini, makanan ringan semakin digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan usia. Makanan ringan dapat menjadi teman minum teh atau kopi dan sebagai selingan makanan pokok. Makanan ringan saat ini bervariasi, dari makanan ringan yang kering maupun basah, yang tahan lama disimpan maupun yang tidak. Biasanya, makanan yang tahan lama dikemas dalam kemasan yang tertutup rapat dan dapat disimpan sampai batas waktu tertentu. Selain itu, ada makanan ringan yang harus segera dinikmati setelah dimasak matang. Cara penjualannya pun bermacam-macam. Mulai dari pedagang kaki lima, kios atau toko khusus makanan ringan, outlet, penitipan melalui swalayan atau mini market, bahkan juga ada yang menjual makanan ringan secara online. Di berbagai belahan dunia terdapat beragam makanan ringan dengan ciri khas masing-masing negara. Pizza dari Italia, crepes dari Paris, kebab dari Turki, tteokbokki dari Korea Selatan, dan pangsit dari China. Kuliner tersebut kini menjadi camilan atau kudapan yang digemari oleh masyarakat dari berbagai belahan dunia. Takoyaki, makanan ringan khas Jepang yang dibuat secara tradisional oleh keluarga-keluarga Jepang saat ini juga sedang digemari. Pertama kali dibuat oleh Endo Tomekichi di tokonya yang bernama Aizu. Di Osaka, takoyaki merupakan makanan ringan yang terbuat dari tepung terigu yang dipanggang dalam suatu cetakan, berbentuk bulat, dan di dalamnya diisi dengan daging gurita, atau tako dalam bahasa Jepang. Seiring dengan perkembangannya, takoyaki dapat diisi dengan isian seafood lainnya seperti ikan tuna, crabstick, dan lain-lain. Biasanya di bagian atasnya disiram saus takoyaki, mayonnaise, dan diberi topping abon ikan cakalang. Takoyaki atau bakso Jepang adalah makanan ringan yang menyehatkan, karena mengandung karbohidrat dari tepung terigu, dan protein yang terdapat pada daging isiannya. Di Indonesia, takoyaki sudah mulai dikenal, karena banyak peminat makanan-makanan Asia, terutama Jepang. Banyak restoran-restoran masakan Jepang yang menyediakan takoyaki sebagai menu makanan ringannya. Tak sedikit juga kios-kios yang khusus menjual makanan khas Jepang ini di Indonesia. Di Semarang sendiri, takoyaki sudah dimasukkan ke dalam daftar menu restoran- restoran yang menjual masakan Jepang. Takoyaki kemudian populer dengan gerai booth yang menjual secara khusus jajanan ini, Ronald Gunawan, pemilik Takoyaki DP Mall adalah pelopornya di sekitar tahun 2009. Dengan booth yang dilengkapi dengan tempat duduk di depannya, takoyaki DP Mall mampu mengundang konsumen yang kebanyakan adalah para remaja dan pecinta kebudayaan Jepang. Keberhasilan Takoyaki DP Mall dalam memperkenalkan makanan ringan cepat saji ini kemudian diikuti oleh penjual- penjual takoyaki yang juga menjual takoyaki di mall seperti Takoyakina di Java Mall, Takoyaki Miyatako CitraLand, dan Keikotako. Keikotako adalah salah satu kios yang menjual jajanan ini. Dengan menggunakan booth untuk memasak takoyakinya, Keikotako menjual produknya di kota Semarang. Saat ini, Keikotako memiliki 4 booth, awalnya bertempat di Semawis, kemudian di Sri Ratu Swalayan, di depan Pondok Daun Resto, dan di Tlogosari. Selain takoyaki, Keikotako juga menjual okonomiyaki pizza Jepang, dan edamame kedelai Jepang. Minimnya media komunikasi pemasaran dari Keikotako membuat UMKM ini kurang dikenal oleh masyarakat, sehingga masih menjaring sedikit konsumen. Selama ini bentuk komunikasi pemasaran yang telah dilakukan berupa pembuatan website yang tidak didesain dengan maksimal dan berupa media online, yaitu twiiter dan fanpage pada akun facebook. Oleh karena itu diperlukan adanya pembuatan media komunikasi visual yang mendukung pemasaran produknya. Perlu adanya komunikasi pemasaran terpadu yang saling mendukung dan diimplementasikan pada karya komunikasi visual untuk membantu promosi dan pemasaran dari Keikotako.

1.2 Alasan Pemilihan Jenis Karya