Hubungan Antara Pengetahuan dengan Praktik PSN DBD

merubah perilaku untuk mencegah kembali diri mereka dan anggota keluarga mereka dari serangan penyakit DBD. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mohamad 2014 yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara pengalaman sakit DBD dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya karena desain penelitian yang digunakan sama dengan penelitian sebelumnya. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Heraswati 2008 yang menyebutkan bahwa tidak ada hubungan antara pengalaman sakit DBD dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD. Hasil penelitian ini bertentangan karena penelitian dilakukan di tempat yang berbeda dengan responden yang berbeda pula dengan penelitian sebelumnya.

5.1.5. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Praktik PSN DBD

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 responden yang memiliki pengetahuan baik, terdapat 36 responden 72 yang memiliki praktik PSN DBD kategori baik. Dari 40 responden yang memiliki pengetahuan kurang, terdapat 15 responden 37,5 memiliki praktik baik dalam PSN DBD. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square, diperoleh hasil p value 0,002. Karena p value 0,005 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue PSN DBD di Kelurahan Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara dengan coefficient contingency CC sebesar 0,327 yang artinya kekuatan hubungan antara pengetahuan dengan praktik PSN DBD adalah lemah. Pengetahuan baik dan kurang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti sumber informasi baik dari lingkungan keluarga, lingkungan tetangga, dari petugas kesehatan, maupun media cetak dan elektronik. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik ternyata memang banyak yang melakukan praktik PSN DBD dengan baik bila dibadingkan dengan responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang. Pada umumnya responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik merasa takut akan penularan penyakit DBD, sehingga responden yang mempunyai tingkat pengetahuan baik lebih tanggap dan rajin dalam melaksanakan kegiatan PSN DBD. Dapat dilihat bahwa semakin banyak orang yang berpengetahuan tinggi tentang DBD dan PSN DBD, maka semakin banyak orang yang akan melaksanakan praktik PSN DBD dengan baik dan berkesinambungan. Ditinjau dari segi pengetahuan tentang cara melakukan PSN dan manfaat dari kegiatan PSN, sebagian responden sudah mengetahui dengan baik tentang bagaimana cara melakukan PSN dan manfaat yang diperoleh dari PSN, namun ada juga responden yang belum memahami bahwa PSN adalah tanggung jawab semua warga masyarakat. Mereka masih beranggapan bahwa PSN dilakukan dengan cara pengasapan fogging yang merupakan tanggung jawab pemerintah. Mereka beranggapan bahwa pemerintah dianggap belum bekerja kalau tidak dilakukan fogging di lingkungan mereka. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alidan 2011 dan Nuryanti 2013 yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktik PSN DBD. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian sebelumnya karena desain penelitian yang digunakan sama. Dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa pengetahuan yang baik menjadi dasar bagi seseorang untuk bertingkah laku. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mohamad 2014 yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan praktik pemberantasan sarang nyamuk DBD. Hasil penelitian ini bertentangan karena penelitian dilaksanakan di tempat yang berbeda dengan karakteristik responden yang berbeda pula dengan penelitian sebelumnya. Responden 12: ......PSN dilakukan dengan cara 3M plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur barang bekas. Dilakukan rutin dan berkesinambungan minimal 1 kali dalam seminggu. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan PSN adalah dapat mencegah nyamuk berkembang biak, lingkungan menjadi bersih, sehingga angka kejadian DBD dapat diturunkan... Responden 78: .....PSN itu menjadi tanggung jawab pemerintah. PSN dilakukan dalam bentuk fogging minimal sebulan sekali agar semua nyamuk mati dan semua warga masyarakat terhindar dari penyakit DBD.

5.1.6. Hubungan antara Sikap dengan Praktik PSN DBD

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Kepadatan Jentik Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) Antara Desa Endemis Dan Non Endemis Serta Faktor Yang Mempengaruhinya Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2000

0 32 97

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN GROGOL Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN GROGOL Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

1 1 13

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN DBD) DI RW I KELURAHAN MEDONO KECAMATAN PEKALONGAN BARAT KOTA PEKALONGAN.

1 1 3

Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Kepala Keluarga tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) Di RW I, Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.

0 0 109

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN DBD) DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG -

0 0 93

Epidemiologi Demam Berdarah di Kelurahan

0 0 6

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN DBD)

0 0 10

HUBUNGAN PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

0 0 15