2.3.3.1. Karakteristik Individu
1 Umur
Umur dapat mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemauan kerja, dan tanggung jawab seseorang serta kesadaran untuk menjaga kesehatannya. Semakin cukup
umur, tingkat kemampuan dan kematangan seseoarang akan lebih tinggi dalam berpikir dan menerima informasi. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang
berumur lebih tua tidak mutlak memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang lebih muda Notoatmodjo, 2003: 116.
Agustiansyah 2003 dan Nuryanti 2013 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa umur tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap perilaku
pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue. Namun penelitian lain yang dilakukan oleh Naing, Cho, et al. 2011 di daerah semi-perkotaan Mantin,
Malaysia menunjukkan bahwa umur responden berhubungan dengan praktik pemberantasan DBD.
2 Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan tertentu, sehingga sasaran
pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan sesorang makin mudah orang tersebut untuk menerima
informasi. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan
dimana diharapkan seseoarang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa
seoarang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula Notoatmodjo, 2003: 116.
Heraswati 2008 dan Hardayati 2011 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pendidikan menunjukkan hubungan secara signifikan terhadap perilaku
pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue, sedangkan menurut Agustiansyah 2003 dan Nuryanti 2013 dalam penelitiannya menyebutkan
bahwa pendidikan tidak menunjukkan hubungan terhadap perilaku pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue.
3 Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat dijadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Contohnya,
seseorang yang mempunyai pekerjaan di bidang kesehatan lingkungan tentunya akan lebih memahami bagaimana cara menjaga kesehatan di lingkungannya,
termasuk cara memberantas sarang nyamuk demam berdarah jika dibandingkan dengan orang yang bekerja di luar bidang kesehatan Notoatmodjo, 2003: 117.
Agustiansyah 2003 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pekerjaan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap perilaku pemberantasan sarang
nyamuk demam berdarah dengue, sedangkan Naing, Cho, et al. 2011 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pekerjaan justru menunjukkan hubungan yang
signifikan terhadap pemberantasan sarang nyamuk.
4 Pengalaman Sakit DBD
Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami dijalani, dirasa, ditanggung KBBI, 2005: 324. Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman
sendiri maupun dari orang lain. Pengalaman ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang yang kemudian akan mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam hal ini
pengalaman menderita penyakit DBD baik yang dialami sendiri oleh kepala keluarga ataupun yang dialami anggota keluarga akan sangat mempengaruhi
perilaku masyarakat dalam melaksanakan PSN DBD. Heraswati 2008 dan Itrat 2008 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa
pengalaman atau riwayat menderita demam berdarah dengue mempunyai hubungan yang signifikan terhadap perilaku masayarakat dalam pemberantasan
sarang nyamuk demam berdarah dengue. Namun Mohamad 2014 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pengalaman sakit DBD tidak menunjukkan
hubungan yang signifikan dengan praktik PSN DBD.
2.3.3.2. Faktor Predisposisi Predisposing Factor