Total 50
100
4.2.7 Pengetahuan Responden tentang Jenis-jenis Benang Absorbable
Pengetahuan responden tentang jenis-jenis benang absorbable didapat sebesar 62 responden menjawab collagen, polyglactic acid, polytrimethylene carbonate,
dan catgut, sebanyak 30 responden menjawab catgut, polyglicolic acid, polydioxanone, dan polypropylene, dan hanya 8 responden yang menjawab silk,
nylon, polyglactic acid, dan collagen.
Tabel 11. Pengetahuan Responden tentang Jenis-jenis Benang Absorbable
Pertanyaan Jumlah Persentase
Catgut, polyglicolic acid, polydioxanone, polypropylene 15
30 Collagen, polyglactic acid, polytrimethylene carbonate,
catgut 31
62 Silk, nylon, polyglactic acid, collagen
4 8
Total 50
100
4.2.8 Pengetahuan Responden terhadap Jenis-jenis Benang Non-
Absorbable
Pengetahuan responden terhadap jenis-jenis benang non-absorbable diperoleh sebesar 72 responden menjawab nylon, silk, polybutester, dan polypropylene,
sebesar 26 responden menjawab linen, fascia lata, braided polyester, dan silk, dan hanya 2 responden yang menjawab polydioxanone, nylon, cotton, dan polyglicolic
acid. Tabel 12. Pengetahuan Responden terhadap Jenis-jenis Benang Non-Absorbable
Pertanyaan Jumlah Persentase
Linen, fascia lata, braided polyester, dan silk 13
26 Nylon, silk, polybutester, dan polypropylene
36 72
Polydioxanone, nylon, cotton, dan polyglicolic acid 1
2
Total 50
100
4.2.9 Pengetahuan Responden terhadap Jenis Benang Jahit yang Paling Banyak digunakan dalam Bidang Kedokteran Gigi
Hasil penelitian pada 50 orang responden terhadap jenis benang jahit yang paling banyak digunakan dalam bidang kedokteran gigi diperoleh sebesar 54
responden menjawab silk, sebesar 26 responden menjawab catgut, dan sebesar 20 responden menjawab nylon.
Tabel 13. Pengetahuan Responden terhadap Jenis Benang Jahit yang Paling Banyak digunakan dalam Bidang Kedokteran Gigi
Pertanyaan Jumlah
Persentase
Nylon 10
20 Catgut
13 26
Silk 27
54
Total 50
100
4.2.10 Pengetahuan Responden terhadap Syarat Ideal Benang Jahit
Pengetahuan responden terhadap syarat ideal benang jahit diperoleh sebesar 72 responden menjawab tensile strength tinggi, kapilaritas rendah dan
biokompatibel, sebesar 24 responden menjawab tensile strength tinggi, kapilaritas tinggi, dan mudah distrerilisasi, serta hanya 4 responden yang menjawab tensile
strength rendah, mudah disimpul, dan murah. Tabel 14. Pengetahuan Responden terhadap Syarat Ideal Benang Jahit
Pertanyaan Jumlah Persentase
Tensile strength tinggi, kapilaritas tinggi, dan mudah
disterilisasi
12 24
Tensile strength tinggi, kapilaritas rendah dan
biokompatibel
36 72
Tensile strength rendah, mudah disimpul, dan murah 2
4
Total 50
100
4.2.11 Pengetahuan Responden terhadap Jenis Benang yang Mudah Terjadi Penumpukan Plak
Hasil penelitian tentang pengetahuan responden terhadap jenis benang yang mudah terjadi penumpukan plak pada permukaan benangnya diperoleh sebesar 60
responden menjawab nylon, sebesar 24 responden menjawab silk, dan sebesar 16 responden menjawab vicryl.
Tabel 15. Pengetahuan Responden terhadap Jenis Benang yang Mudah Terjadi Penumpukan Plak
Pertanyaan Jumlah
Persentase
Silk 12
24 Nylon
30 60
Vicryl 8
16
Total 50
100 4.2.12 Pengetahuan Responden terhadap Pernyataan yang Terkait
dengan Ukuran dan Tensile Strength Benang Jahit
Pengetahuan responden terhadap pernyataan yang terkait dengan ukuran dan tensile strength benang jahit diperoleh sebesar 66 responden menjawab benang
nylon ukuran 4-0 memiliki diameter yang lebih besar dari benang nylon ukuran 6-0 dan memiliki tensile strength yang lebih besar, 24 responden menjawab benang
nylon dengan ukuran 4-0 memiliki diameter yang lebih kecil dari benang nylon ukuran 6-0 dan memiliki tensile strength yang lebih rendah, sedangkan hanya 10