22
a. Pendekatan Positivistik.
Pendekatan ini memandang kenyataan realitas sebagai suatu yang berdimensi tunggal, fragmental dan cenderung bersifat tetap fixed. Karena itu sebelum dilakukan
penelitian dapat disusun rancangan yang terinci dan tidak akan berubah-ubah selama penelitian dilaksanakan.
Penelitian dan obyek yang diteliti terpisah satu dengan yang lain. Karena itu proses penelitian dilakukan dari luar melalui pengukuran-pengukuran dengan melalui bantuan,
caraalat yang obyektif dan standar. Penggunaan pengukuran disertai analisis secara statistic, sehingga penelitian mengimplikasikan, bahwa pendekatan ini menggunakan metode
kuantitatif. Obyek penelitian yang dikaji terlepas dari konteks waktusituasi sehingga penelitian
berlangsung cenderung dalam settinglingkungan buatanartifisial seperti dalam laboratorium yang bersifat antiseptic.
Hasil penelitian merupakan generalisasi dan prediksi, berdasarkan hasil-hasil pengukuran. Kebenaran hasil penelitian didukung oleh validitas caraalat yang digunakan.
b. Pendekatan Naturalistik;
Pendekatan ini memandang kenyataan sebagai suatu yang berdimensi jamak, utuh merupakan kesatuan dan berubah. Karena itu rancangan penelitian tidak mungkindapat
disusun secara terperinci dan fixed sebelumnya. Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian berlangsung.
Peneliti dan obyek yang diteliti saling berinteraksi, dimana proses penelitiannya dilakukan dari luar maupun dari dalam dengan banyak melibatkan judgment. Dalam pelaksanaannya,
peneliti sekaligus berfungsi sebagai alat peneliti human instrument, yang tentunya tidak dapat melepaskan diri sepenuhnya dari unsur subyektivitas. Dengan kata lain, dalam
penelitian ini tida terdapat alat penelitian baku yang telah dipersiapkan sebelumnya. Penggunaan judgment dalam penelitian ini, mengimplikasikan bahwa metoda yang
digunakan adalah metoda kualitatif sekalipun tidak sepenuhnya. Obyek yang diteliti tidak lepas dari konteks waktusituasi, sehingga penelitian cenderung berlangsung dalam
settinglingkungan nyata yang alamiahnaturalis.
23 Hasil penelitian lebih merupakan deskripsi interpretasi yang bersifat tentative dalam
konteks waktusituasi tertentu. Kebenaran hasil penelitian lebih banyak didukung melalui kepercayaan tructworthinees berdasarkan konfirmasi hasil oleh pihak-pihak yang diteliti.
Pendekatan naturalistik sering disebut juga sebagai pendekatan kualitatif, post positivistic, etnografik, humanistic atau case study.
Dari kedua pendekatan penelitian di atas dapat digambarkan ciri-ciri pendekatan positivistik dan pendekatan naturalistik sebagai berikut :
C i r i Positivistik
Naturalistik -
Pandangan tentang realitas
- Hubungan peneliti
dengan obyek -
Prosedur penelitian -
Alat penelitian
- Setting penelitian
- Hasil penelitian
-Berdimensi tunggal,fragmental, tetap
- Terpisah
- Pengukuran dari luar - Obyektif dan baku
- Buatanartificial - Generalisasi dan prediksi,
lepas dari
konteks waktusituasi
-Berdimensi jamak, utuh, berubah
- Saling berinteraksi
- Judgment dari luar
dan dari dalam -
Peneliti sekaligus
sebagai alat yang mengandung
unsure subyektivitas
- Alamiahnatural
- Deskripsi
dan interpretasi dalam
konteks waktusituasi
tertentu
Dari uraian mengenai perbedaan pendekatan penelitian pendidikan di atas, terdapat kecenderungan bahwa dalam perkembangan terakhir, dapat digunakan penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif. Kedua bentuk penelitian tersebut bisa digunakan untuk pengembangan ilmu dan atau unutk pemecahan masalah praktis dalam kehidupan manusia.
24 Penelitian kuantitatif lebih bersifat logiko-hipotetik verivikatif, sedangkan penelitian
kualitatif lebih mengutamakan pemahaman makna tindakan manusia dengan anggota manusia atau anggota masyarakat. Penelitian kuantitatif lebih banyak menggunakan ststistik
dalam pengujian hipotesis, sedangkan penelitian kualitatif tidak banyak menggunakan statistika. Dalam penelitian kuantitatif, instrument penelitian diharapkan dapat mengungkap
data dalam bentuk skala pengukuran tertentu, sehingga dapat membuat generalisasi. Sedangkan dalam penelitian kualitatif data hasil penelitian diperoleh secara langsung,
misalnya wawancara dan observasi partisipan, sehingga dapat disimpulkan sebagaimana adanya. Kesimpulan yang dapat datarik dari penelitian kualitatif masih terbatas pada konteks
ruang dan waktu tertentu, sehingga sulit membuat generalisasi, sekalipun untuk kondisi yang relative sama.
Keunggulan dan kekurangan dari kedua bentuk penelitian tersebut selalu ada. Oleh karena itu penggunaan kedua bentuk penelitian dalam memecahkan masalah akan
memperkuat dan memperkaya jawaban dari masalah yang dihadapi. Pembahasan lebih lanjut tentang penelitian kualitatif akan dibahas dalam materi tersendiri.
Komponen Penelitian
Jenis dan metode penelitian yang mana pun memiliki karakteristik yang sama, yaitu adanya unsure-unsur dasar dari penelitian. Penelitian sebagai perwujudan dari kegiatan
ilmiah dalam pengertian metode ilmiah, terikat sekalipun flkesibel dalam penggunaannya dengan langkah-langkah berpikir ilmiah, yaitu : berpikir rasional, dan berpikir empiris.
Terdapat tiga unsure pokok dalam penelitian, yaitu : a.
metodologi penelitian, b.
hipotesis penelitian dan c.
hasil penelitian. Unsur-unsur yang lainnya dapat dikembangkan atas dasar kejelasan dari tiga unsure
tersebut. Artinya kegiatan penelitian lebih lanjut bisa dilakukan setelah adanya masalah yang jelas, termasuk variabel-variabel yang ditelitinya. Kemudian diikuti adanya
kerangka teoritik yang dapat digunakan sebagai landasan berpijak dalam merumuskan hipotesis penelitian dan menetapkan prosedur dan teknik memperoleh data empiris
metodologi untuk menjawab masalah dan menguji hipotesis.
25
A. Masalah dan variabel penelitian