44
c. Ada pengaduan
Dalam suatu Organisai sekolah yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan hasil belajar maupun pelayanan yang diberikan, maka timbul
masalah dalam organisasi itu. Pikiran pembaca yang dimuat dalam koran atau majalah yang mengadukan kualitas produk atau pelayanan suatu lembaga pendidikan, dapat dipandang sebagai
masalah, karena diadukan melalui media sehingga banyak orang yang menjadi tahu akan kualitas produk dan kualitas pelayanan yang diberikan. Dengan demikian orang tidak akan membeli lagi
atau tidak menggunakan jasa lembaga itu lagi. Demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap suatu sekolah atau perguruan tinggi juga dapat menimbulkan masalah. Dengan
demikian maslah penelitian dapat digali dengan cara menganalisis isi pengaduan.
d. Adanya kompetisi
Adanya saingan atau kompetisi sering dapat menimbulkan maslah besar, bila tidak dapat memanfaatkan untuk kerjasama. Perusahaan Pos dan Giro merasa mempunyai masalah setelah
ada biro jasa lain yang menerima titipan surat, titipan barang, ada hand phone yang dapat
digunakan untuk SMS, internet, e-mail. Perusahaan Kereta Api memandang angkutan umum jalan raya dengan Bus sebagai pesaing, sehingga menimbulkan masalah. Tetapi mungkin PT.
Telkom kurang mempunyai masalah karena tidak ada perusahaan lain yang memberikan jasa yang sama lewat telepon kabel, tetapi menjadi masalah setelah ada saingan telepon gengam
hand phone. Dalam pendidikan, lembaga-lembaga pendidikan yang selama ini unggul didalam
negeri, akan timbul maslah setelah ada perguruan tinggi asing boleh beroperasi di Indonesia. Dalam proposal penelitian, setiap masalah harus ditunjukan dengan data. Misalnya penelitian
tentang SDM, maka masalah sdm, harus ditunjukan dengan data. Masalah SDM misalnya, jumlah SDM terbatas, jenjang pendidikan yang rendah, komptensi dan produktivitas yang masih
rendah. Data masalah sdm dapat diperoleh dari hasil pengamatan pendahuluan terhadap hasil penelitian orang lain, atau dari dokumentasi. Data yang diberikan harus up to date, lengkap dan
akurat. Jumlah data masalah yang dikemukakan tergantung pada jumlah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Kalau penelitian berkenaan dengan 5 variabel, maka data masalah yang
dikemukakan minimal 5. Tanapa menunjukan data, maka masalah yang dikemukakan dalam penelitian tidak akan dipercaya.
45 Pada Tabel 2.1 berikut diberikan contoh data tentang masalah SDM di Indonesia, yang
menduduki rangking 110 dari 179 negara. Ini menjadi masalah karena yang diharapkan SDM yang berkualitas tinggi tetapi kenyataannya SDM yang ada kualitasnya lebih rendah bila
dibandingakan dari negara-negara lain. TABEL 2.1
HUMAN DEVELOPMENT INDEX ASEAN + 3 NEGARA No
Country Life
expectancy years
Adult literacy
rate Gross
enrolment ratio
DDP Per- capita
PPP US HDI
Rank 1. SINGAPORE
78.7 92.5
87 24.481
25 2. BRUNEI
76.4 92.7
74 19.210
33 3. MALAYSIA
73.2 88.7
71 9.512
61 4. THAILAND
70.0 92.6
73 7.595
73 5. PHILIPPINES
70.4 92.6
82 4.321
84 6. VIETNAM
70.5 90.3
64 2.490
108 7. INDONESIA
66.8 87.9
66 3.361
110 8. MYANMAR
60.2 89.7
48 1.027
129 9. CAMBODIA
56.2 73.6
59 2.078
130 10. LAO PDR
54.7 68.7
61 1.759
133 11. JAPAN
82.0 -
84 27.967
11 12. KOREA
77.0 97.9
93 17.971
28 13. CHINA
71.6 90.9
69 5.003
85
Source : UNDP – Human Development Report 2005
c. Rumusan Masalah