70
B. Fokus Penelitian
Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian kuantitatif adalah bahwa gejala dari suatu objek itu sifatnya tunggal dan parsial. Dengan demikian berdasarkan gejala tersebut
peneliti kuantitatif dapat menentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistik menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan,
sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variable
penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek temapt place,
pelaku actor dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial ini di dalam kelas adalah ruang kelas; guru-murid, serta aktivitas proses belajar mengajar.
Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih variabel. Dengan demikian dalam penelitian
kuantitatif ada yang disebut batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Batasan
masalah dan fokus dapat digambarkan seperti gambar 10.1a dan 10.1b berikut.
Obyek Penelititan 12 Variabel
A B C D E F G F G H I J
Dibatasi menjadi dua Variabel A dan E
A E Gambar 10.1a.Merumuskan batasan masalah dalam Penelitian kuantitatif.
Pembatasan masalah dalam penelitian kuantitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan feasebilitas masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor
keterbatasan tenaga, dana dan waktu. Suatu masalah dikatakan penting apabila masalah tersebut tidak dipecahkan melalui penelitian, maka akan semakin menimbulkan masalah
baru. Masalah dikatakan urgen mendesak apabila masalah tersebut tidak segera dipecahkan melalui penelitian, maka akan semakin kehilangan berbagai kesempatan untuk mengatasi.
Masalah dikatakan feasible apabila terdapat berbagai sumber daya untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk menilai masalah tersebut penting, urgen, dan feasible, maka perlu
dilakukan melalui Analisis Masalah.
71 Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan fokus. Spradley
menyatakan bahawa “A focused refer to a single cultural domain or a few related domains” maksudnya adalah bahwa, fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang
terkait dari situasi sosial. Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih didasari pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial lapangan.
Gambar 10.1.b. Menentukan Fokus satu domain Kebaruan informasi itu bisa berupa upaya untuk memahami secara lebih luas dan
mendalam tentang situasi sosial dalam lembaga pendidikan, tetapi juga ada keinginan untuk menghasilkan hipotesis atau ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti. Fokus yang sebenarnya
dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tous observation dan grand tour question
atau yang disebut denagn penjelajahan umum. Dari penjelajahan umum Aktivitas At
Situasi Sosial KS
OrangAktor A Tempat P
Situasi sosial di kategorikan menjadi KS1, KS2, KS3
At
A P
KS1
At
A P
KS2
At
A P
KS1
At
A P
KS2
Peneliti memfokuskan pada Situasi Sosial 2
72 ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap
permukaan tentang situasi sosial. Untuk dapat memahami secara lebih luas dan mendalam, maka diperlukan pemilihan fokus penelitian.
Spradley dalam Sanapiah Faisal 1988 mengemukakan empat alternative untuk menetapkan fokus masalah yaitu sebagai berikut :
1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan. Informan ini
dalam lembaga pendidikan, bisa kepala sekolah, guru, orang tua murid, murid, pakar pendidikan dan sebagainya.
2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain. Domain
dalam pendidikan ini bisa kurikulum, proses belajar mengajar, sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, manajemen, pembiayaan, sistem evaluasi, pandangan hidup
kompetensi dan sebagainya. 3.
Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek. Temuan berarti sebelumnya belum pernah ada. Temuan ini dalam pendidikan misalnya
menemukan metode mengajar matematika yang mudah difahami dan menyenangkan. 4.
Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada. Penelitian ini bersifat pengembangan, yaitu ingin melengkapi dan memperluas teori
yang telah ada.
C. Bentuk Rumusan Masalah