54
E.Desain Penelitian
Dalam penelitian kuantitatifpositivistik, yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal sebab akibat, maka peneliti dapat
melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian.
Jadi paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan hubungan anatara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah
rumusan maslah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Berdasarkan hal ini maka bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif khususnya untuk penelitian survey seperti gambar berikut:
1. DesainSederhana
Paradigma penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan dependen. Hali ini dapat digambarkan seperti gambar 2.5 berikut.
Gambar 2.5 Paradigma Sederhana X = Kualitas Guru
Y = Prestasi Belajar Murid Berdasarkan paradigma tersebut, maka dapat ditentukan:
a. Jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua, dan asosiatif ada satu yaitu: 1 Rumusan masalah deskriptif dua
a. Bagaimana X? Kualitas guru
b. Bagaimana Y? Prestasi belajar murid
2 Rumusan masalah asosiatif hubungan satu Bagaimanakah hubungan atau pengaruh kualitas alat dengan kualitas barang yang
dihasilkan. b. Teori yang digunakan ada dua, yaitu teori tetang media pendidikan dan prestasi belajar.
X
1
X
1
r
55 c. Hipotesis asosiatif hipotesis deskriptif sering tidak dirumuskan.
1 Dua hipotesis deskriptif: jarang dirumuskan dalam penelitian a
Kualitas media yang digunakan oleh lembaga pendidikan tersebut telah mencapai 70 baik
b Prestasi belajar siswa lembaga pendidikan tersebut telah mencapai 99 dari yang
diharapkan 2 Hipotesis asosiatif
: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas media pendidikan dengan
prestasi belajar murid. Hal ini berarti bila kualitas media pendidikan ditingkatkan, maka prestasi belajar murid akan meningkat pada gradasi yang tinggi kata signifikan hanya
digunakan apabila hasil uji hipotesis akan digeneralisasikan ke populasi dimana sampel tersebut diambil
d. Teknik analisis data Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis tersebut, makla dapat dengan mudah ditentukan
teknik statistik yang digunakan untuk analisis data dan menguji hipotesis. 1
Untuk dua hipotesis deskriptif, bila datanya berbentuk interval dan ratio, maka pengujian hipotesis menggunakan t-test one sampel.
2 Untuk hipotesis asosiatif, bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, maka
menggunakan teknik Statistik Korelasi Product Moment lihat pedoman umum memilih teknik satistik untuk pengujian hipotesis.
2. Desain Sederhana Berurutan
Dlam paradigma ini terdapat lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya masih sederhana. Lihat gambar 2.6.
X
1
= kualitas input X
3
= kualitas output X
2
= kualitas proses Y = kualitas outcome
X
1
Y X
3
X
2
56 Gambar 2.6 Paradigma sederhana, menunjukan hubungan antara satu variabel independen
dengan satu variabel dependen secara berurutan. Untuk mencari hubungan antar variabel X
1
dengan X
2
; X
2
dengan X
3
dan X
3
dg Y tersebut digunakan teknik korelasi sederhana. Naik turun harga Y dapat diprediksi melalui persamaan
regresi Y atas X
3
, dengan persamaan Y = a + b X
3
. Berdasarkan contoh 1 tersebut, dapat dihitung jumlah rumusan masalah, deskriptif dan asosiatif
3. Desain Ganda dengan Dua Variabel Independen