7.8 9.5 10.4 4.3 5.3 3.5 5.3 5.3 7.8 6.1 PLb PLs Seb Ses

Gambar 30 Hasil Analisis Skor IQ menurut Kelompok Perlakuan Hasil analisis uji pengaruh antar kelompok sangat nyata p0.01. Adjusted R Square = 0.374 37.4 skor IQ dapat diperbaiki dengan pemberian suplemen Se dan Iod. Dalam penelitian ini hasil test IQ pada anak yang memiliki tanda khas kretin menunjukkan bahwa pada saat pre-test kelompok plasebo tidak ada anak yang menderita gizi buruk dan defisiensi selenium maupun iodium sangat berat. Namun setelah perlakuan keadaan berbalik menjadi kelompok plasebo yang masih memiliki anak dengan kategori retardasi mental ringan atau menderita defisiensi selenium dan iodium sub-klinik ringan Tabel 45-46. Selain itu juga dapat diketahui skor IQ menurut status gizi dan jenis kelamin anak yang memiliki tanda khas kretin di daerah endemik GAKI. 2 4 6 8 10 12 14 IQ25 5.3

1.7 7.8

3.5 9.5

3.5 3.5 IQ=25-40 8.7

4.3 10.4

3.5 13

5.3 5.3

0.9 IQ=40-55

10.4 4.3

4.3 5.3

IQ=55-70 7

7.8 3.5

7 4.3

1.7 5.3

IQ=70-85 5.3

10.4 5.3

5.3 7.8

IQ85 1.7

9.5 6.1

1.7 PLb PLs Seb Ses

Ib Is Se+I b Se+I s Juml ah ana k menurut Skor IQ Tabel 45 Hasil Tes IQ Anak menurut Kelompok Perlakuan dan Status Gizi Anak Sebelum Perlakuan Kelompok Perlakuan Skor IQ Status Gizi Se+I I Se PlaseboPL Total Buruk 65.3 76.1 65.3 - 1916.5 Kurang - - 10.9 - 10.9 Pendek - 54.3 43.5 - 97.8 25-40 Baik 43.5 87 65.3 - 1815.7 Buruk 43.5 65.3 65.3 54.3 2118.3 Kurang - - 10.9 32.7 43.5 Pendek 10.9 10.9 21.7 21.7 65.3 40-55 Baik 32.7 87 87 21.7 2118.3 Buruk - - - 97.8 97.8 Kurang - - - 21.7 21.7 Pendek - - - - - 55-70 Baik - - - 54.3 54.3 Total 1815.7 3530.43 3429.56 2824.3 115100 Tabel 46 Hasil Tes IQ Anak menurut Kelompok Perlakuan dan Status Gizi Anak Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan Skor IQ Status Gizi Se+I I Se PlaseboPL Total Buruk - - - - - Kurang 10.9 - - - 10.9 Pendek - 10.9 - - 10.9 25-40 Baik 108.7 1513 1513 - 4034.78 Buruk - - - 65.3 65.3 Kurang - 10.9 - 65.3 76.1 Pendek 10.9 10.9 21.7 32.7 76.1 40-55 Baik 65.3 1210.4 1714.8 87 4441.74 Buruk - - - 10.9 10.9 Kurang - - - 21.7 21.7 Pendek - - - 21.7 21.7 55-70 Baik - - - 54.3 54.3 Total 2723.5 3126.96 3429.56 3328.96 115100 Pengkategorian skor IQ menurut kelompok perlakuan dan status gizi anak yang memiliki tanda khas kretin di daerah endemik GAKI dapat dilihat pada Tabel 47-48. Tabel 47 Skor IQ menurut Status Gizi dan Jenis Kelamin Anak Sebelum Perlakuan Laki-laki L Perempuan P L + P Kategori Skor IQ Sebelum Perlakuan n n n IQ25 IdiotRetardasi mental sangat Berat Gizi buruk stunted+underweight 10 8.7 9 7.8 19 16.5 Gizi kurang underweight - - 1 0.9 1 0.9 Pendek stunted 9 7.8 9 7.8 18 15.7 Gizi Baik Normal 5 4.3 4 3.5 9 7.8 Total 24 20.9 23 20.0 47 40.86 IQ=25-40 ImbecileRetardasi mental Sedang Gizi buruk stunted+underweight 14 12.2 7 6.1 21 18.3 Gizi kurang underweight 2 1.7 2 1.7 4 3.5 Pendek stunted 5 4.3 1 0.9 6 5.3 Gizi baik normal 12 10.4 9 7.8 21 18.3 Total IQ=40-55 MoronRetardasi mental Ringan Gizi buruk stunted+underweight 8 1 1.7 9 7.8 Gizi kurang underweight 1 1.7 1 0.9 2 1.7 Pendek stunted - - - - - - Gizi Baik Normal 2 1.7 3 2.7 5 4.3 Total 11 9.7 5 4.3 16 13.9 Tabel 48 Skor IQ, Status Gizi dan Jenis Kelamin Anak Sesudah Perlakuan Laki-laki L Perempuan P L + P Kategori Skor IQ Sesudah Perlakuan n n n IQ=25-40 ImbecileRetardasi mental Sedang Gizi buruk stunted+underweight - - - - - - Gizi kurang underweight - - 1 0.9 1 0.9 Pendek stunted - - 1 0.9 1 0.9 Gizi baik normal 20 17.4 20 17.4 40 34.78 Total 20 17.4 22 19.1 42 36.52 IQ=40-55 Moron Retardasi mental Ringan Gizi buruk stunted+underweight 5 4.3 1 0.9 6 5.3 Gizi kurang underweight 5 4.3 2 1.7 7 6.1 Pendek stunted 5 4.3 2 1.7 7 6.1 Gizi Baik Normal 31 26.96 17 14.8 48 41.74 Total 46 40.0 22 19.1 68 59.13 IQ=55-70 MoronGaris batas Gizi buruk stunted+underweight 1 0.9 - - 1 0.9 Gizi kurang underweight - - - - - - Pendek stunted 1 0.9 1 0.9 2 1.7 Gizi Baik Normal - - 2 1.7 2 1.7 Total 2 1.7 3 2.7 5 4.3 Hasil analisis selisih ∆ peningkatan skor IQ pada anak menurut kelompok perlakuan menunjukkan bahwa pemberian iodium atau selenium saja memiliki pengaruh terbaik untuk meningkatkan skor IQ anak Tabel 49. Tabel 49 Hasil Analisis Uji Beda Selisih ∆ Peningkatan Skor IQ pada Anak Kelompok Post Test Pre Test ∆ Keterangan Se+I 35 28.4 6.6a Beda Nyata I 42.5 24.5 18b Tidak Beda Nyata Se 42.5 24.5 18b Beda Nyata PlaseboPL 35 30.9 4.1b Tidak Beda Nyata Pengaruh Pemberian Suplemen Selenium dan Iodium terhadap Perkembangan Jumlah Tanda Khas Kretin Spektrum ‘kretin endemik’ pada anak yang lahir di daerah gondok endemik di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali ini menunjukkan adanya 6- 11 tanda khas kretin kurang dapat mendengar, gangguan berjalan sering jatuh, langkah tidak teratur, motivasi belajar kurang, sulit diajak bicara, sulit menangkap pembicaraan orang lain, pendek dibanding seusianya, kulit berbintik bercak, ada benjolan di leher, apatis, tidak bersemangat, anemia pucat, lemah, malas, muka dan tangan bengkak, lidah membesar, dan mengalami gangguan pertumbuhan fisik. Adapun hasil pemberian suplemen selenium dan iodium terhadap perkembangan jumlah tanda khas kretin dapat dilihat pada Gambar 31. Gambar 31 Hasil Analisis Tanda Khas Kretin menurut Kelompok Perlakuan Hasil analisis selisih ∆ penurunan jumlah tanda khas kretin pada anak di daerah endemik GAKI Boyolali menurut kelompok perlakuan dapat dilihat pada Tabel 50. 5 10 15 20 25 30 5Tanda 6Tanda 7Tanda 8Tanda 9Tanda 10Tanda 11Tanda Jum lah Ta nda K h as Kr et in Tabel 50 Hasil Analisis ∆ Penurunan Jumlah Tanda Khas Kretin Kelompok Post Test Pre Test ∆ Keterangan Se+I 9.5 10.5 -1.0a Tidak Beda Nyata I 8.5 9.5 -1.0a Tidak Beda Nyata Se 6 7.5 -1.5a Tidak Beda Nyata PlaseboPL 7 8 -1.0a Tidak Beda Nyata Tabel 51 Hasil Analisis Uji Beda ∆ Antropometri, Skor IQ menurut Kelompok Perlakuan Variabe l Kelompok Post Pre ∆ Keterangan Se+I 27.85 25.76 2.09c I 26.62 24.27 2.93b Se 32.34 29.3 3.04a BB kg PlaseboPL 32.96 31 1.96d abcd beda sangat nyata p0.001 Se+I 129.8 128.1 1.7b I 135.9 130.4 5.5a Se 127.5 126.1 1.4c TB cm PlaseboPL 126.3 125.1 1.2d abcd beda sangat nyata p0.001 Se+I 35 28.4 6.6a I 42.5 24.5 18b Se 42.5 24.5 18b Skor IQ PlaseboPL 35 30.9 4.1c I=Se Tidak beda nyata p=0.075 bac p0.001 Se+I 9.5 10.5 -1.0a I 8.5 9.5 -1.0a Se 6 7.5 -1.0a Jumlah Tanda Khas Kretin PlaseboPL 6 8 -1.0a Tidak berbeda nyata p0.05 Tabel 52 Hasil Analisis Nilai Odd Ratio dan Nilai p untuk Profil Darah Anak Suplemen untuk Peningkatan Profil Darah Nilai Odd Ratio 95 CI Nilai p Se 0.31 0.19 – 0.62 0.002 I 0.30 0.11 – 0.72 0.003 Se+I 0.30 0.21 – 0.62 0.001 Plasebo PL 0.11 0.11 – 0.72 0.038 Tabel 53 Hasil Analisis Nilai Odd Ratio dan Nilai p untuk Status Gizi Anak Suplemen untuk Peningkatan Status Gizi Nilai Odd Ratio 95 CI Nilai p Se 0.44 0.21 – 0.67 0.000 I 0.64 0.51 – 0.87 0.000 Se+I 0.54 0.41 – 0.97 0.001 Plasebo PL 0.14 0.11 – 0.87 0.041 PEMBAHASAN

1. Penapisan Sampel

Berdasarkan rumus besar sampel seharusnya jumlah sampel untuk penelitian intervensi zat gizi selenium dan iodium yang diberikan setiap hari ini sebesar 206 anak. Setelah perlakuan 4 bulan terjadi drop out 91 44,71 Adapun besar sampel dan asal sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 19-20. Jumlah sampel yang mengikuti penelitian intervensi gizi hingga datanya lengkap dan dapat dianalisis ada 115 anak 55.29. Dalam penelitian ini 115 anak kemudian dipastikan menderita kretin secara patognomonik memiliki tanda-tanda khas kretinisme namun belum sampai pada taraf menderita kretinisme dengan gangguan neuropsikomotorik. Anak sekolah dasar SD dengan tanda khas kretin yang ditengarai dari gangguan neuropsikomotorik ini kemudian dipelajari dalam penelitian ini. Tabel 20 menunjukkan bahwa angka partisipasi masyarakat khususnya orang tua siswa SD untuk mengikuti kegiatan penelitian masih cukup tinggi, yaitu lebih dari 85. Ada 15 desa di Kecamatan Cepogo dan yang tercacat sebagai desa dengan garam beriodium baik sebanyak 10 desa 66.67. Sepuluh desa tersebut telah dapat dilakukan monitoring garam setiap satu tahun sekali. Lima desa lainnya belum dapat dilakukan monitoring garam karena lokasinya yang sangat jauh dan tinggi mendekati Gunung Merapi dan Gunung Merbabu sehingga sangat sulit terjangkau kendaraan umum, akibatnya banyak petugas kesehatan yang kurang berani ambil inisiatif ke desa tersebut.

2. Penapisan Tes IQ

Kemampuan kognitif anak diukur melalui tes IQ untuk mendapatkan skor IQ yang kemudian dicocokkan dengan kisaran kandungan kadar selenium dan iodium dalam plasma darah anak. Tes IQ dilakukan oleh seorang psikolog dengan menggunakan metode Raven Cognitive Classical. Ada 36 soal yang disusun pada tiga kolom lembar jawab seperti pada Lampiran 3. Adapun hasil penapisan tes IQ anak dapat dilihat pada Gambar 14. Selanjutnya hasil pengkategorian skor IQ dengan kadar selenium dan iodium adalah: