3.2.2.2.3 Metode pengambilan kesimpulan
Sasaran dari pengendalian proses adalah membuat keputusan-keputusan ekonomis yang berkaitan dengan tindakan-tindakan yang diambil untuk
mempengaruhi proses. Hal ini berarti menyeimbangkan konsekuensi dari tindakan yang diambil padahal seharusnya tindakan itu tidak perlu type I error =
overcontrol vesus kegagalan dalam mengambil tindakan dimana seharusnya tindakan itu diambil type II error = undercontrol. Risiko ini harus dikelola
dalam konteks dua sumber penyebab variasi dalam proses, yakni variasi penyebab khusus dan variasi penyebab umum.
Kesalahan jenis pertama type I error = overcontrol dalam proses pengendalian proses dengan menggunakan teknik-teknik statistika adalah
menyatakan bahwa process out of statistical control unstable padahal process is really in statistical control stable. Kesalahan jenis kedua type II error =
undercontrol adalah menyatakan process in statistical control stable padahal process is really out of statistical control unstable. Indikasi dan kesalahan dalam
pengendalian proses satistikal ini ditunjukkan dalam Gambar 8.
Gambar 8 Indikasi dan kesalahan dalam pengendalian proses dengan
menggunakan teknik statistika
Menurut Gaspersz 2001, setiap proses pada dasarnya dapat diklasifikasikan berdasarkan aspek pengendalian dan kapabilitas capability and
control aspects seperti ditunjukkan dalam Gambar 9 berikut:
Pengendalian Kapabilitas
Dalam pengendalian Tidak dalam
pengendalian Dapat diterima
Kasus 1 Kasus 3
Tidak dapat diterima Kasus 2
Kasus 4
Gambar 9 Klasifikasi proses berdasarkan pengendalian dan kapabilitas Menurut Gaspersz 2001, agar suatu proses dapat diterima, proses itu
harus berada dalam pengendalian statistikal dan variasi yang melekat pada proses itu kapabilitas harus lebih kecil daripada toleransi yang ditetapkan. Dalam
penelitian ini setelah data evaluasi dan verifikasi dianalisis, dapat diambil keputusan apakah proses yang telah berjalan berada dalam pengendalian serta
apakah kapabilitas proses dapat memenuhi kebutuhanspesifikasi konsumen menurut kaidah berikut:
Kasus 1 menunjukkan situasi ideal yang muncul, dimana proses itu berada dalam pengendalian statistikal dan kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan
atau spesifikasi konsumen dapat diterima. Kasus 2 menunjukkan bahwa proses iru berada dalam pengendalian tetapi
memiliki kelebihan variasi penyebab umum, sehingga variasi penyebab umum itu harus dikurangi.
Kasus 3 menunjukkan proses yang mampu memenuhi kebutuhan atau spesifikasi yang ditentukan, tetapi tidak berada dalam pengendalian. Dalam
kasus ini variasi penyebab khusus harus diidentifikasi dan diambil tindakan yang tepat untuk menhilangkan variasi penyebab khusus tersebut.
Kasus 4 menunjukkan bahwa proses tidak berada dalam pengendalian, demikian pula kapabilitas untuk memenuhi spesifikasi konsumen tidak
dapat diterima. Tindakan korektif yang harus dilakukan oleh pihak manajemen adalah menghilangkan variasi penyebab khusus dan
mengurangi variasi penyebab umum.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN