a. Kegiatan-kegiatan visual
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau
bermain.
b. Kegiatan-kegiatan lisan
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan,
mendengarkan radio.
d. Kegiatan-kegiatan menulis
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan- bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan
mengisikan angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
f. Kegiatan-kegiatan metric
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, menari dan berkebun.
g. Kegiatan-kegiatan mental
Merenungkan, mengingatkan,
memecahkan masalah,
menganalisa factor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
h. Kegiatan-kegiatan emosional
Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan- kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis
kegiatan overlap satu sama lain.
2.4.3 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar
Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, peserta
didik juga dapat berlatih untuk berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-
hari. Di samping itu, guru juga dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktivan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Gagne dan Briggs menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat menumbuhkan
timbulnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, yaitu http:nawawielfatru.blogspot.com201007keaktifanbelajar.html:
a. Memberikan motivasi atau menarik perhatian peserta didik, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Menjelaskan tujuan intruksional kemampuan dasar kepada peserta didik.
c. Mengingatkan kompetensi belajar kepada peserta didik. d. Memberikan stimulus masalah, topik, dan konsep yang akan
dipelajari. e. Memberi petunjuk kepada peserta didik cara mempelajarinya.
f. Memunculkan aktivitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
g. Memberi umpan balik feed back h. Melakukan tagihan-tagihan terhadap peserta didik berupa tes,
sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur.
i. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran.
2.5 Mikrokontroller
Mikrokontroller sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer merupakan teknologi baru untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Mikrokontroller sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan
ruang yang kecil sehingga mikrokontroller dapat diproduksi secara masal dalam jumlah banyak membuat harganya menjadi lebih murah
dibandingkan mikroprosesor. Mikrokontroller sebagai kebutuhan pasar,
mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik
dan canggih. Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi misalnya pengolah kata, pengolah angka
dan lain sebagainya, mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja hanya satu program saja yang bisa disimpan.
Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program
pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin- rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil.
Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM bisa Masked ROM
atau Flash PEROM yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register
yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.http:elektronika- dasar.web.idartikel-elektronikapengertian-dan-kelebihan-mikrokontroller
2.5.1 Kelebihan Mikrokontroller
Adapun kelebihan dari mikrokontroller adalah sebagai berikut : http:elektronika-dasar.web.idartikel-elektronikapengertian-dan-
kelebihan-mikrokontroller
Penggerak pada
mikrokontoler menggunakan
bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital
dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem bahasa assembly ini
mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa
menggunakan banyak perintah. Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa
pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa
assembly tetap diwajarkan.
Mikrokontroller tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan IO terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem
sehingga mikrokontroller dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan
sistem.
Sistem running mikrokontroller berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya
digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah
untuk download
komputer dengan
mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak
menggunakan banyak perintah.
Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan IO yang disesuaikan dengan
kebutuhan sistem.
Harga mikrokontroller lebih murah dan mudah didapat.
2.5.2 Definisi Mikrokontroller AT89S51
Mikrokontroller AT89S51 merupakan salah satu mikrokontroller keluaran dari ATMEL dengan kapasitas 4 Kbyte Flash PEROM
Programmable And Erasable Read Only Memory. AT89S51 menggunakan teknologi non-volatil memori, memori tersebut dapat
diprogram dan dihapus berulang – ulang sampai kurang lebih seribu
kali. Memori ini bisa digunakan untuk menyimpam instruksi perintah
berstandar MCS-51 code sehingga memungkinkan mikrokontroler ini
Bekerja dalam modul single chip operation mode operasi keping tunggal yang tidak memerlukan external memory memori luar untuk
menyimpan source
code tersebut.
http:radianujianugraha.wordpress.com20100323pengertian-dasar- mikrokontroler
Mikrokontroler tipe AT89S51 merupakan mikrokontroler keluarga MCS-51 dengan konfigurasi yang sama persis dengan
AT89C51 yang cukup terkenal, hanya saja AT89S51 mempunyai fitur
ISP In-System Programmable Flash Memory. Fitur ini memungkinkan mikrokontroler dapat diprogram langsung dalam suatu
sistem elektronik tanpa melalui Programmer Board atau Downloader Board. Mikrokontroler dapat diprogram langsung melalui kabel ISP
yang dihubungkan dengan paralel port pada suatu Personal Computer. Adapun fitur yang dimiliki Mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai
berikut : Sebuah CPU Central Processing Unit 8 bit yang termasuk
keluarga MCS51. Osilator internal dan rangkaian pewaktu, RAM internal 128 byte
on chip. Empat buah Programmable port IO,masing-masing terdiri atas
8 jalur IO. Dua buah Timer Counter 16 bit.
Lima buah jalur interupsi 2 interupsi external dan 3 interupsi internal .
Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex UART. Kemampuan melaksanakan operasi perkalian, pembagian dan
operasi Boolean bit. Kecepatan pelaksanaan instruksi per siklus 1 microdetik pada
frekuensi clock 12 MHz. 4 Kbytes Flash ROM yang dapat diisi dan dihapus sampai 1000
kali.
In-System Programmable Flash Memory. Dengan keistimewaan diatas, pembuatan alat menggunakan
AT89S51 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan IC pendukung yang banyak. Sehingga mikrokontroler AT89S51 ini
mempunyai keistimewaan
dari segi
perangkat keras.
http:blackangelforheal.blogspot.com201303pengertian-ic-at- 89s51.html
Susunan pin-pin atau kaki-kaki pada mikrokontroler AT89S51 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar.5. Susunan Pin AT89S51. Adapun penjelasan dari masing-masing pin adalah sebagai berikut:
Pin1sampai 8 Port 1
Sebagai IO biasa dengan internal pull up. Keluaran dari port ini dapat menangani 4 input TTL.
Pin 9 RST Sebagai reset bagi CPU dengan memberi logik tinggi pada pena reset
selama dua siklus. Pin 10 sampai 17 Port 3
Sebagai IO biasa seperti pada port 1 dan port 2.Port 3 juga memiliki fungsi khusus.
Pin 18 XTAL 2 Sebagai keluaran dari penguat osilator.
Pin 19 XTAL 1 Sebagai masukan ke penguat osilator.
Pin 20 GND Dihubungkan dengan ground supply.
Pin 21 sampai 28 Port 2 Sebagai IO biasa 8 bit dua arah bidirectional dengan pull-up internal.
Keluaran port 2 dapat menangani 4 input TTL. Pin 29 PSEN
Berfungsi pada saat mengeksekusi program yang terletak pada memori eksternal. PSEN diaktifkan dua kali masing-masing siklus mesin.
Pin 30 ALEPROG Pulsa ALE untuk menahan alamat bit rendah selama mengeksekusi
memori program eksternal.
Pin 31 EA Bila pena ini diberi logik tinggi maka mikrokontroler akan melaksanakan
instruksi dari memori program internal. Untuk mengeksekusi memori program eksternal EA harus diberi logik rendah atau dihubungkan ke
ground. Pin 32 sampai 39 port 0
Sebagai IO biasa 8 bit dua arah bidirectional open drain. Keluaran port 0 dapat menangani 4 input TTL.
Pin 40 VCC Dihubungkan ke VCCÂ +5 volt
2.6 Mata Pelajaran Pemrograman Mikrokontroler
Pemrograman Mikrokontroler merupakan salah satu mata pelajaran yang diambil siswa program elektronika industri di jurusan teknik elektro
SMK Negeri 2 Salatiga. Pelaksanaan mata pelajaran pemrograman mikrokontroler dilaksanakan pada semester genap tiap tahun ajaran baru.
Pada proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan multimedia yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar atau hasil
belajar dan keaktifan siswa. Diharapkan dengan adanya multimedia tersebut prestasi belajar dan keaktifan siswa dapat ditingkatkan, sehingga dalam
proses pembelajaran dapat tercipta suasana yang komunikatif aktif antara guru dan siswa maupun siswa dengan guru.
2.7 Kerangka Berpikir