Tabel 3.15 Interval Skor dan Kriteria Perancangan Penyusunan Tata Ruang Kantor
Interval Skor Kriteria
6,5 skor ≤ 8
Sangat Baik 5 skor
≤ 6,5 Baik
3,5 skor ≤ 5
Kurang Baik 2 skor
≤ 3,5 Tidak Baik
Untuk interval skor dan kriteria indikator penyusunan perabot pada variabel tata ruang kantor dijelaskan pada tabel 3.16 sebagai berikut:
Tabel 3.16 Interval Skor dan Kriteria Penyusunan Perabot
Interval Skor Kriteria
9,75 skor ≤ 12
Sangat Baik 7,5 skor
≤ 9,75 Baik
5,25 skor ≤ 7,5
Kurang Baik 3 skor
≤ 5,25 Tidak Baik
Adapun interval skor dan kriteria indikator persyaratan lingkungan fisik pada variabel tata ruang kantor dijelaskan pada tabel 3.17 sebagai berikut:
Tabel 3.17 Interval Skor dan Kriteria Persyaratan Lingkungan Fisik
Interval Skor Kriteria
22,75 skor ≤ 28
Sangat Baik 17,5 skor
≤ 22,75 Baik
12,25 skor ≤ 17,5
Kurang Baik 7 skor
≤ 12,25 Tidak Baik
3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berganda yang digunakan untuk menganalisis, memenuhi uji asumsi klasik atau
tidak. Data yang akan digunakan dalam analisis regresi harus lolos uji sehingga
terbebas dari masalah multikolinearitas dan heteroskedastisitas serta memenuhi uji normalitas data.
3.10.1 Uji Multikolinearitas
Ghozali 2011:105, “Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independent”. Model regresi dapat dikatakan baik apabila tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Ghozali 2011:105 menyatakan bahwa untuk
mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari “1 nilai tolerance dan lawannya 2 Variance Infaction Factor VIF”. Model regresi dinyatakan bebas
dari multikolinearitas jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai toleransinya lebih dari 0,1.
3.10.2 Uji Normalitas
“Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal” Ghozali,
2011:160. Mendeteksi data berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara analisis grafik dan uji statistik.
3.10.3 Uji Heteroskedastisitas
Ghozali 2011:139, “Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain”. Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatterplot yang dihasilkan
melalui SPSS. Suatu regresi memiliki gejala heteroskedastisitas apabila pola scatterplot membentuk pola tertentu, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.10.4 Uji Linearitas
Ghozali 2011:166, “Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak”. Pengujian terhadap
linearitas dapat dilakukan melalui nilai signifikansi linearity.
3.11 Analisis Regresi Linear Berganda