2.5 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar dalam penyusunan penelitian ini. Kegunaan penelitian terdahulu yaitu sebagai suatu acuan dalam
melakukan penelitian juga sekaligus sebagai gambaran untuk mendukung kegiatan penelitian selanjutnya. Beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan
dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan
No Nama Peneliti Judul Penelitian
Hasil Penelitian Perbedaan
1 Subhan.Z,Said
Musnadi,M.Sabri 2012
Pengaruh kepemimpinan,
Motivasi, dan
Budaya Organisasi
terhadap Kinerja
Pegawai Administrasi
IAIN
AR- RANIRY
Banda Aceh Ada pengaruh
signifikan antara
kepemimpinan, motivasi
dan budaya
organisasi terhadap
kinerja pegawai.
Secara parsial masing-masing
sebesar 18,9, 15,4,
dan 10,6.
Sedangkan pengaruh
secara simultan sebesar 74,5.
Penggunaan indikator
kepemimpinan, motivasi
dan kinerja,
serta tidak
ada variabel
tata ruang
kantor pada penelitian
Subhan.
2 Dheni Rahmawan
2010 Pengaruh
Motivasi, Kepemimpinan,
Kepuasan Kerja, Disiplin
Kerja terhadap Kinerja
Karyawan
PT Kereta
Api Daerah
Operasional IV Ada pengaruh
signifikan antara motivasi,
kepemimpinan, kepuasan kerja
terhadap kinerja
karyawan, secara
parsial masing-masing
sebesar 4,84, Pada penelitian
Dheni Rahmawan
tidak
ada variabel
tata ruang kantor.
No Nama Peneliti Judul Penelitian
Hasil Penelitian Perbedaan
Semarang. 13,76,
37,58, dan
2,92. Sedangkan
pengaruh secara simultan
sebesar 81,2.
3 Nur Asri Munjiati
2010 Pengaruh Tata
Ruang Kantor
dan Fasilitas
Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Pegawai Dinas Pendidikan
Kabupaten Brebes
Ada pengaruh yang signifikan
antara tat ruang kantor
dan fasilitas
kerja terhadap
kepuasan kerja pegawai.
Secara parsial masing-masing
sebesar 10,1124 dan
11,4921. Sedangkan
pengaruh secara simultan
sebesar 28. Pada penelitian
Nur Asri
Munjianti variabel terikat
menggunakan kepuasan kerja
tapi
pada penelitian saya
menggunakan kinerja
pegawai.
2.6 Kerangka Berpikir
Salah satu sumber daya dalam organisasi adalah sumber daya mausia. Manajemen sumber daya manusia memfokuskan pada unsur manusia sangat
penting bagi kelangsungan hidup organisasi. Usaha untuk mencapai tujuan, organisasi sangat mengharapkan adanya kinerja yang tinggi dari setiap
karyawannya. Kinerja di dalam suatu organisasi dipandang sebagai proses maupun hasil dari pekerjaan yang dilakukan oleh segenap sumber daya manusia
dalam organisasi, baik unsur pimpinan maupun pekerjaan. Kinerja suatu organisasi tidak hanya dipengaruhi oleh sumber daya manusia di dalamnya, tetapi
juga dipengaruhi oleh sumber daya lainnya seperti modal, bahan, peralatan, teknologi, dan mekanisme kerja yang berlangsung dalam organisasi. Adapun yang
menjadi indikator kinerja menurut John milner 1988 dalam Sudarmanto 2009:11 yaitu, “kualitas kerja, kuantitas kerja, penggunaan waktu dalam kerja,
kerja sama dengan orang lain dalam bekerja”. Kinerja merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi.
Kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang di dalam melaksanakan pekerjaannya. Meningkatkan kinerja dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan
meningkatkan kepemimpinan. Pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja, keamanan dan kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu
organisasi. Kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam pengarahan merupakan faktor penting efektivitas manajer dengan keefektifan manajer dalam
memainkan perannya dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan, akan terlihat kinerja yang tinggi dari bawahannya. Adapun indikator dari kepemimpinan
menurut Wexley dan Yukl 2005:219 yaitu kejelasan peran Role Clarifation, penetapan pengaitan ganjaran, mempermudah pekerjaan, kepemimpinan yang
suportif. Pemberian motivasi dari pimpinan kepada karyawan juga dinilai penting
karena dengan menciptakan motivasi, diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Motivasi kerja itu
sendiri merupakan suatu kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mendorong, mengarahkan, dan memelihara perilaku seseorang yang berhubungan dengan
lingkungan kerja Mangkunegara, 2009:94.
Indikator motivasi menurut Mc. Clelland dalam Sulistyani dan Rosidah 2003:194, yaitu “adanya kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan akan berafiliasi,
dan kebutuhan akan berprestasi”. Tata ruang kantor merupakan salah satu faktor yang penting dalam
mempengaruhi kinerja, karena tata ruang kantor mempunyai pengaruh langsung terhadap pegawai di dalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan
meningkatkan kinerja. Adapun indikator dari tata ruang kantor menurut Gie 2009:188 yaitu, “perancangan atau penyusunan tata ruang, penyusunan perabot
dan persyaratan lingkungan fisik”. Meneliti variabel kepemimpinan, motivasi, dan tata ruang kantor
diharapkan dapat mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja pegawai pada Dindikpora Kabupaten Blora. Berdasarkan dari pemikiran di atas, maka dapat
digambarkan sebuah kerangka pemikiran yang dapat dijelaskan pada Gambar berikut:
X
1
Y
X
1
X
2
X
3
Y
X
2
Y
X
3
Y
Keterangan: 1. Garis putus-putus adalah pengaruh secara simultan.
2. Garis utuh adalah pengaruh secara parsial.
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Kepemimpinan X1
1. Kejelasan peran Role Clarifation
2. Penetapan pengaitan ganjaran
3. Mempermudah pekerjaan 4. Kepemimpinan yang
suportif Wexley dan Yuki 2005:219-
223
Motivasi X2
1. Kebutuhan akan kekuasaan 2. Kebutuhan akan berafiliasi
3. Kebutuhan akan berprestasi Mc. Clelland dalam Sulistyani
dan Rosidah 2003:194
Kinerja Y
1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja
3. Penggunaan waktu
dalam kerja. 4. kerja sama dengan
orang lain dalam bekerja.
John milner 1988 dalam Sudarmanto 2009:11-12
Tata Ruang Kantor X3
1. Perancanganpenyusunan tata ruang
2. Penyusunan perabot 3. Persyaratan lingkungan
fisik Gie 2009
2.7 Hipotesis