Kompos merupakan sumber hara mineral makro dan mikro secara lengkap dalam jumlah yang relatif kecil N, P, K, Ca, Mg, Zn, Cu, B, Zn,
Mo, dan Si Setyorini et al. 2007. Kompos mengandung humus yang sangat dibutuhkan sebagai cadangan hara makro dan mikro yang dibutuhkan
oleh tanaman Jayanegara 2011. Kompos mengandung mikroorganisme fungi, aktinomisetes,
bakteri, dan alga. Gas CO
2
yang dihasilkan mikroorganisme tanah akan dipergunakan untuk fotosintesis tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman
akan lebih cepat. Amonifikasi, nitrifikasi, dan fiksasi nitrogen juga meningkat karena pemberian bahan organik sebagai sumber karbon yang
terkandung didalam kompos. Aktivitas berbagai mikroorganisme di dalam kompos menghasilkan hormon-hormon pertumbuhan, misalnya auksin,
giberelin, dan sitokinin yang memacu pertumbuhan dan perkembangan akar-akar rambut sehingga daerah pencarian makanan lebih luas Saraswati
2007.
4. Pertumbuhan bibit
Memahami pertumbuhan dan perkembangan morfologi dari tumbuhan sangat penting dalam proses pembibitan. Hal yang perlu
diperhatikan adalah kemampuan tumbuh yang berhubungan erat dengan perkembangan morfologi Brueland et al. 2003. Pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan berbiji diawali denganpertemuan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, menjadi biji,berkecambah, tumbuh
menjadi tanaman juvenil, dan berlanjuttumbuh dan berkembang menjadi tanaman dewasa. Tumbuhan dewasa akanberbunga dan berbuah Srivastava
2002. Secara umum tumbuhan dewasa terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan
buah. Akar tumbuh ke dalam tanah yang berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan. Selain itu, akar juga berfungsi untuk mengambil air
dan garam mineral dari tanah. Pada batang terdapat daun yang berfungsi sebagai penghasil makanan melalui fotosintesis. Batang juga berperan
dalam mentransport air dan garam mineral ke daun serta lewatnya hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Akar, batang dan daun
merupakan organ pokok pada tumbuhan sedangkan bunga sebagai organ hasil metamorfosis Mulyani 2006.
Pada ujung akar dan batang tumbuhan berbiji yang sedang aktif tumbuh,terdapat tiga daerah pertumbuhan dan perkembangan. Daerah
tersebut adalahdaerah pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi Srivastava 2002. Daerah pembelahan disebut pula daerah
meristematik. Daerah pemanjangan, merupakan hasil pembelahan sel-sel meristem
di daerahpembelahan.
Sel-sel pada
daerah ini
lebih besardibandingkan dengan sel-sel pada daerah meristem. Sel di daerah
diferensiasi telah berubah bentuk sesuai fungsinya. Sebagian selmengalami diferensiasi menjadi epidermis, xilem dan floem.Sebagian sel lagi
mengalami diferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang seperti kolenkim dan sklerenkim. Dengan terjadinyadiferensiasi sel maka
terbentuklah berbagai jaringan tumbuhan South 2000. Pertumbuhan yang terjadi pada jaringan tumbuhan dibedakan
menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer.
Pertumbuhan ini terjadi pada jaringan meristematik seperti ujung akar dan ujung batang. Pada tumbuhan dikotil, selain meristem primer terdapat juga
meristem sekunder. Jaringan meristem sekunder berupa kambium dan kambium gabus yang menyebabkan bertambah besarnya volum batang dan
akar tanaman Skinner dan Kenneth 2005. Pertumbuhan tanaman merupakan hasil interaksi yang kompleks
antara faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor intrasel yaitu sifat genetik dan faktor intersel yang meliputi hormon dan enzim.
Faktor eksternal meliputi air tanah dan unsur hara, kelembaban udara, cahaya, temperatur, pH, dan CO
2
Taiz dan Edurdo 2010.
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh kerangka berfikir sebagai berikut:
Gambar 3. Kerangka berfikir MVA
Kompos
Meningkatkan serapan hara N, P, K. Melindungi akar dari patogen.
Memperluas area penyerapan. Meningkatkan resistensi terhadap
kekeringan
Hara untuk pertumbuhan tercukupi. Akar lebih toleran terhadap patogen.
Daya serap akar meningkat. Tanaman lebih tahan terhadap
kekeringan. Meningkatkan bahan organik tanah.
Memperbaiki struktur tanah. Meningkatkan daya serap terhadap
air
Metabolisme sel berjalan baik. Pembelahan dan pembentangan
sel meningkat.
Pertumbuhan vegetatif bibit kawista optimal.
Pertumbuhan kawista lambat
Medium pembibitan hanya tanah dengan pupuk kimia.
Kandungan dan intensitas hara rendah. Daya serap akar bibit rendah.
Hara makro dan mikro tercukupi. Aerasi lebih baik.
Kebutuhan air tercukupi.
B. Hipotesis