B. Rumusan Masalah
Beradasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Apakah MVA dan kompos berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit kawista
Limonia acidissima L.? b.
Apakah interaksi antara MVA dan kompos berpengaruh terhadap bibit pertumbuhan kawista Limonia acidissima L.?
c. Berapa konsentrasiMVA dan kompos yang paling optimal untuk pertumbuhan bibit kawista Limonia acidissima L.?
C. Penegasan Istilah
1. Mikoriza Vesikular Arbuskular MVA
MVA merupakan asosiasi antara jamur tertentu dengan akar tanaman membentuk jalinan interaksi yang komplek. Jamur MVA yang dipakai
dalam penelitian ini berasal dari Laboratorium Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Spesies jamur MVA termasuk
dalam famili
Glomaceae, Acaulosporaceaedan
Gigasporaceaeyangdikembangkan dalam media zeolit.
2. Kompos
Kompos merupakan sisa-sisa organik yang telah mengalami dekomposisi sehingga dapat dipakai sebagai pupuk. Kompos yang dipakai
dalam penelitian iniberasal dari pengolahan limbah padat teh PT. Sinar Sosro Ungaran dengan kandungan 0,32 N; 0,64 P
2
O
5
; 0,32 K
2
O; 14,18 CN;5,34 Corg; 0,13 Fe; 20 Cu; 10 Mg dan 13 Ca dalam
setiap satu kg kompos. Kompostersebut diolah melalui beberapa tahapan antara lain proses pendinginan, penguraian, pembalikan dan kompos siap
digunakan setelah mengalami pembusukan selama satu setengah bulan.
3. Bibit Kawista
Bibit kawista yang digunakan ditumbuhkan dari biji dan diperoleh dari CV. Harapan Tani Rembang yang menyediakan bibit tanaman
Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Holtikultura, pupuk tanaman, alat Pertanian dan obat-obatan Pertanian. Bibit kawista yang dipakai memiliki
tinggi dengan rata-rata ±30-33cm dan umur tiga bulan.
4. Pertumbuhan Optimal
Pertumbuhanmerupakan pertambahan ukuran tumbuhan secara kuantitatif. Parameter pertumbuhan yang diukur adalah pertambahan tinggi
bibit, pertambahan jumlah daun, pertambahan diameter batang, pertambahan panjang akar dan pertambahan berat segar bibit. Selain itu juga
diamati derajat infeksi MVA pada akar kawista. Pertumbuhan dinyatakan optimal apabila parameter menunjukkan jumlah tertinggi.
D. Tujuan Penelitian
1.Mendeskripsikan pengaruh pemberian MVA dan kompos pada pertumbuhan
bibit kawista Limonia acidissima L.
2. Menganalisis pengaruh interaksi pemberian MVA dan kompos terhadap pertumbuhan bibit kawista Limonia acidissima L.
3. MenentukankonsentrasiMVA dan kompos yang paling optimal terhadap pertumbuhanbibit kawista Limonia acidissima L.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan tentang fisiologi tumbuhan dan media pembibitan. Secara
praktis digunakan untuk menentukan komposisi media tanam yang optimal dalam pembibitan kawista sehingga dapat dijadikan acuan bagi petani untuk
mendapatkan bibit kawista yang berkualitas.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka 1. Deskripisi kawista Limonia acidissima L.
Klasifikasi tanaman kawista: Kingdom
: Plantae Divisi
: Spermatophyta Sub divisi
: Angiospermae Kelas
: Dicotyledonae Ordo
: Sapindales Famili
: Rutaceae Genus
: LimoniaL. Spesies
: Limonia acidissima L. Kawista merupakan tanaman berupa pohon dengan tinggi 9 m yang
tergolong dalam famili Rutaceae. Kulit batangnya kasar dan ditumbuhi duri yang tajam dan lurus. Berdaun majemuk dengan jumlah anak daun 5-7 helai
dan panjang 25-35 mm serta lebar 10-20 mm. Buahnya berdiameter 5-9 cm dengan aroma yang khas. Kulit buahnya keras dan kasar berwarna putih
keabuan Panda 2013. Kawista termasuk tanaman yang tumbuhnya lambat. Tanaman yang
berasal dari biji, berbuah sekali dalam satu tahun pada bulan Oktober- November setelah berumur 15 tahun. Tanaman ini memiliki adaptasi yang
baik pada daerah kering dan tanah yang berpasir Dewi 2013. Berdasarkan penelitian pendahuluan 2013 kawista di Rembang tumbuh optimal pada
suhu udara ±32
o
C dan pH tanah ±6. Tanaman ini mampu tumbuh pada ketinggian 53 m dpl. Kelembapan udara di daerah tempat tumbuh kawista
±51 dengan kecepatan angin 0,5 ms.