Mikoriza Vesikular Arbuskular MVA

Buah kawista memiliki beberapa nilai gizi yang penting bagi tubuh. Daging buahnya mengandung 2,66 pektin; 7,1 protein; lemak 3,7; mineral 1,9; serat 50; karbohidrat 18,1; kalsium 0,13; fosfor 0,11 dan besi 0,048 Naik 2008.

2. Mikoriza Vesikular Arbuskular MVA

MVA termasuk salah satu kelompok jamur endomikoriza yang membentuk asosiasi simbiotik mutualis dengan akar tanaman. Jamur endomikoriza masuk ke dalam sel korteks dari akar serabut. Jamur ini tidak membentuk selubung yang padat, namun membentuk miselium yang tersusun longgar pada permukaan akar jamur juga membentuk vesikel dan arbuskula yang besar didalam sel korteks, sehingga sering disebut dengan Vesicular Arbuscular MyccorhizalVAM, sebagai contoh Glomus dan Acaulospora Sabev et al. 2006. Vesikel merupakan suatu struktur berbentuk lonjong atau bulat, mengandung cairan lemak, yang berfungsi sebagai organ penyimpanan makanan atau berkembang menjadi klamidospora, yang berfungsi sebagai organ reproduksi dan struktur ketahanan Dewi 2007. Arbuskul adalah struktur hifa yang bercabang-cabang seperti pohon-pohon kecil yang mirip haustorium, berfungsi sebagai tempat pertukaran nutrisi antara tanaman inang dengan jamur. Struktur ini mulai terbentuk 2-3 hari setelah infeksi, diawali dengan penetrasi cabang hifa lateral yang dibentuk oleh hifa Gambar 1. Habitus dan bagian-bagian tanaman kawista, a Habitus kawista. Bar, 2 m b Ranting kawista. Bar, 2 cm c Bunga kawista. Bar, 1 cm d Buah kawista. Bar, 2 cm. d a b c ekstraseluler dan intraseluler ke dalam dinding sel inang Jayanegara 2011. Anatomi sederhana dari MVA dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Penampang longitudinal akar yang terinfeksi MVA Delvian 2006 MVA dapat membantu mengatasi masalah ketersediaan fosfat melalui 2 cara, pengaruh langsung melalui jalinan hifa eksternal yang diproduksinya secara intensif sehingga tanaman bermikoriza akan mampu meningkatkan kapasitasnya dalam menyerap unsur hara dan air Jayanegara 2011 dan pengaruh tidak langsung, dimana mikoriza dapat memodifikasi fisiologis akar sehingga dapat mengekskresikan asam-asam organik dan fosfatase asam ke dalam tanah. MVA dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman melalui peningkatan pengambilan fosfat, dengan memindahkan unsur P dari fungi ke akar Read et al. 2000. Tanaman yang mempunyai MVA cenderung lebih tahan terhadap kekeringan. Jamur MVA yang dapat mempengaruhi kadar air tanaman inang Morte et al. 2000. Tanaman bermikoriza lebih tahan terhadap kekeringan karena MVA menyebabkan resistensi akar terhadap gerakan air menurun sehingga gerakan air ke akar meningkat, pertumbuhan yang lebih baik pada tanaman ditunjang adanya hifa eksternal jamur yang dapat menjangkau air jauh ke dalam tanah sehingga tanaman dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan Joner 2001. sel korteks hifa intraseluler arbuskula vesikula endodermis hifa internal epidermis eksodermis hifa eksternal rambut akar

3. Kompos