compatible, seperti LSD Large Screen Displayed ataupun LCD Liquide Crystall Displayed
Kustiono 2009.
3. Pendekatan Reciprocal Teaching
Reciprocal teaching pertama kali diterapkan dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia. Reciprocal Teaching dikenalkan pertama kali oleh Brown di Tahun 1982. Prinsipnya hampir sama dengan tutor sebaya. Dalam hal ini siswa
menyampaikan materi seperti kalau guru mengajarkan materi tersebut Trianto 2007. Dengan reciprocal teaching guru mengajarkan siswa keterampilan-
keterampilan kognitif penting dengan menciptakan pengalaman belajar, melalui pemodelan perilaku tertentu dan kemudian membantu siswa mengembangkan
keterampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan pemberian semangat, dukungan dan suatu sistem scaffolding Nur dan Wikandri 2000 diacu dalam
Trianto 2007. Scaffolding adalah bimbingan yang diberikan oleh orang yang lebih tahu kepada orang yang kurang atau belum tahu misalnya guru kepada
siswa atau siswa yang pandai dengan siswa lain yang kurang pandai. Pendekatan reciprocal teaching
dapat berpengaruh terhadap keterampilan komunikasi, motivasi siswa, prestasi belajar dan hasil belajar kognitif siswa. Berdasarkan pada
keterampilan yang dilatihkan dan bentuk-bentuk aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama kegiatan belajar, maka reciprocal teaching berdampak positif
terhadap kemampuan komunikasi siswa, karena selama pembelajaran siswa mengajukan pertanyaan, mengomentari jawaban teman yang lain Daniel et al.
2008. Melalui reciprocal teaching siswa diharapkan dapat mengembangkan kemauan belajar sendiri, dan guru cukup berperan sebagai fasilitator, mediator,
dan manager dari proses pembelajaran Panen 2001. Pembelajaran dengan reciprocal teaching mengandung empat komponen
penting yaitu sebagai berikut Doolittle et al. 2006. a.
Summarizing merangkum Siswa mempelajari materi yang ditugaskan guru secara mandiri
selanjutnya merangkum materi tersebut. Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan inti sari dari teks bacaan materi, kemudian
mereka mengorganisasikan dan memahami hubungan diantara kalimat-kalimat yang ada di dalam teks bacaan. Dalam membuat rangkuman dibutuhkan
kemampuan untuk dapat membedakan materi utama dan materi pendukung dengan menentukan intisari dari teks bacaan materi tersebut, sehingga siswa akan
terfokus pada konsep fakta yang penting dari materi tersebut Omari and Weshah 2010.
b. Questioning membuat pertanyaan
Siswa membuat pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diringkasnya. Pertanyaan ini diharapkan mampu mengungkap penguasaan atas
materi yang bersangkutan. Hal ini dapat digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap isi materi.
c. Clarifying menjelaskan
Siswa diminta untuk dapat mengetahui makna dari kata-kata atau kalimat- kalimat yang tidak biasa digunakan dengan menggantikan kata-kata yang lebih
biasa digunakan sehingga siswa mampu untuk menjelaskan kembali isi materi tersebut kepada pihak lain. Dalam hal ini, siswa diberi soal atau lembar diskusi
kemudian meminta salah satu siswa untuk menjelaskan hasil pengerjaannya Nurhasanah 2009
d. Predicting memprediksi
Siswa diajak untuk menggabungkan pengetahuan yang telah diperolehnya dahulu untuk informasi yang diperoleh dari isi materi yang dibaca untuk
kemudian digunakan dalam memprediksikan kemungkinan yang akan terjadi. Dengan demikian, siswa dapat memprediksi kemungkinan pengembangan materi
yang dipelajarinya saat itu. Di pihak lain, guru memberikan dukungan, umpan balik dan rangsangan ketika siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri.
Kekuatan-kekuatan dari reciprocal teaching antara lain pendekatan ini efektif untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan proses metakognitif
siswa sehingga kemampuan bernalar siswa semakin berkembang, membuat siswa lebih bertanggungjawab dan saling bekerjasama karena pembelajaran ini
didasarkan atas dialog dan diskusi Blakey and Spence diacu dalam Omari and Weshah 2010. Kelebihan yang lain dari reciprocal teaching ini adalah melatih
kemampuan siswa untuk berpikir kritis, berpikir kreatif dan meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, sekaligus melatih siswa belajar
mandiri Ministry of Education diacu dalam Omari and Weshah 2010. Adapun
kelemahan dalam reciprocal teaching antara lain guru dituntut memiliki kemampuan dialog yang baik dan peka dalam mengamati siswa Nurhasanah
2009, selain itu pengetahuan prasyarat siswa harus tinggi dan tidak semua siswa berkesempatan untuk menjadi guru Hendriana 2002.
Adapun langkah-langkah reciprocal teaching adalah sebagai berikut Trianto 2007:
a. Guru menyiapkan materi yang akan dikenai reciprocal teaching. Materi
tersebut diinformasikan kepada siswa, b.
Siswa mempelajari materi tersebut secara mandiri di rumah, c.
Guru menunjuk satu siswa untuk menyajikan materi tersebut di depan d.
Guru memberikan latihan dalam bentuk LDS kepada siswa untuk dikerjakan e.
Melalui metode tanya jawab, guru mengungkapkan kembali secara singkat untuk melihat tingkat pemahaman para siswa. Guru dapat menggiring
pertanyaan siswa-siswa agar siswa yang ditunjuk menjawab pertanyaan dari temannya. Guru tetap sebagai nara sumber utama,
f. Guru memberikan tugas rumah sebagai bentuk latihan rutin.
4. Aktivitas siswa dan hasil belajar siswa