Penguasaan Konsep Fisika 2.4 TINJAUAN PUSTAKA

No Tahap Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik kesimpulan mengkomunikasikan temuan dan penjelasannya grafik dan tabel  Membuat pola – pola dan hubungan dalam data  Menarik kesimpulan dan merumuskan penjelasan  Mengkomunikasikan hasil penyelidikan 5. Melakukan refleksi  Mendorong peserta didik untuk berfikir atau melakukan refleksi pada pengetahuan yang baru mereka temukan  Melakukan evaluasi terhadap proses inkuiri yang telah dilakukan  Mengajukan pertanyaan baru berdasarkan data yang terkumpul Kemendikbud, 2014: 71

2.2. Penguasaan Konsep Fisika

Menurut Kamus Pusat Bahasa 2008 penguasaan adalah proses, cara, perbuatan menguasai atau menguasakan pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan, kepandaian. Konsep adalah rancangan, ide. Fisika merupakan ilmu tentang zat dan energi. Jadi penguasaan konsep Fisika adalah kemampuan siswa dalam memahami makna dan ide – ide pembelajaran yang berkaitan dengan ilmu tentang alam dan sekitarnya. Tujuan proses pembelajaran yang ideal adalah konsep yang dipelajari siswa dapat dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Menurut Nasution 2009: 38 faktor – faktor yang mempengaruhi penguasaan penuh diantaranya 1 bakat untuk mempelajari sesuatu; 2 mutu pengajaran; 3 kesanggupan untuk mamahami pengajaran; 4 ketekunan; 5 waktu yang tersedia untuk belajar. Dalam penelitian ini penguasaan konsep Fisika yang dimaksud berkaitan dengan aspek kognitif pada materi getaran dan gelombang. Menurut Bloom, sebagai mana yang dikutip oleh Arikunto 2009: 117 ranah kognitif terdiri atas 1 mengungkapmeningat kembali recall yaitu siswa diminta untuk mengingat kembali satu atau lebih fakta – fakta yang sederhana; 2 pemahaman comprehension, yaitu siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta – fakta atau konsep; 3 penerapan atau aplikasi aplication, yaitu siswa dituntut memiliki kemampuan untuk menyeleksi atau memilih suatu abstraksi tertentu konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara secara tepat untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar; 4 analisis analysis, yaitu siswa diminta untuk menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atas konsep – konsep dasar; 5 sintesis syntesis, yaitu siswa diminta untuk melakukan generalisasi; 6 evaluasi evaluation, yaitu siswa diminta untuk menilai suatu kasus yang diajukan penyusun soal.

2.3. Nilai Karater

Menurut Kamus Pusat Bahasa 2008 nilai adalah sifat – sifat hal –hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Karakter merupakan Akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Nilai karakter merupakan macam – macam akhlak atau budi pekerti yang penting dan baik serta membedakan seseorang dengan yang lain. Nilai karakter siswa merupakan macam – macam akhlak atau budi pekerti yang penting dan baik serta membedakan siswa satu dengan siswa yang lain. Dalam dunia pendidikan keberadaan pendidikan karakter sangatlah penting. Menurut Pusat Kurikulum 2010: 4 pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai – nilai karakter pada peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, masyarakat dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Oleh karena itu pendidikan karakter sangat penting untuk pembentukan karakter yang baik dari siswa. Fungsi pendidikan karakter menurut Kemendiknas 2010: 5 diantaranya: 1 Pembentukan dan pengembangan potensi; pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi manusia agar berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup pancasila. 2 Perbaikan dan penguatan; pendidikan karakter berfungsi memperbaiki karakter manusia yang bersifat negatif dan memperkuat peran manusia untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi manusia menuju bangsa yang berkarakter, maju, mandiri dan sejahtera. 3 Penyaring; pendidikan karakater berfungsi memilah nilai – nilai budaya bangsa sendiri dan menyaring nilai – nilai budaya bangsa lain yang positif untuk menjadi karakter manusia agar menjadi bangsa yang bermartabat. Prinsip Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa menurut Pusat Kurikulum 2010: 11 : 1 Berkelanjutan; proses pengembangan nilai – nilai budaya dan karakter bangsa merupakan proses yang panjang, dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. 2 Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah; proses pengembangan nilai – nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan melalui semua mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler. 3 Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan; materi nilai budaya dan karakter bangsa tidak dijadikan pokok bahasan, tetapi materi pelajaran yang ada digunakan untuk mengembangkan nilai – nilai budaya dan karakter bangsa. 4 Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan; proses pendidikan nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh siswa bukan guru dalam suasana yang menyenangkan. Tabel 2.2 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa No Nilai Deskripsi 1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur Perilaku perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4. Disiplin Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan perarturan. 5. Kerja keras Perilaku yang menunjukan upaya sungguh – sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik – baiknya. 6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu yang menhasilkan cara atau hasil baru berdasarkan sesuatu yang telah dimiliki. 7 Mandiri Sikap yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas – tugas. No Nilai Deskripsi 8 Demokratis Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9 Rasa ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar. 10 Semangat Kebangsaan Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya. 11 Cinta tanah air Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa. 12 Menghargai prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain. 13 Bersahabat komunikasi Tindakan yang menunjukan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14 Cinta damai Sikap, perkataan, tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. 15 Gemar membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16 Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 17 Peduli lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam dan sekitarnya dan mengembangkan upaya – upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi 18 Tanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, Negara dan Tuhan yang Maha Esa. Pusat Kurikulum, 2010: 9 Dalam penelitian ini karakter yang akan dikembangkan adalah rasa ingin tahu, disiplin dan tanggung jawab.

2.3.1 Rasa Ingin Tahu

Menurut Pusat Kurikulum 2010: 9 rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar. Pengembangan nilai karakter rasa ingin tahu sangatlah penting dalam dunia pendidikan. Menurut Azzet 2014: 92 lembaga pendidikan sebagai tempat mempelajari ilmu pengetahuan akan mengalami kegagalan besar apabila tidak berhasil membangun karakter rasa ingin tahu pada diri anak didiknya. Oleh karena itu guru perlu mengadakan pembelajaran yang memunculkan rasa ingin tahu dari siswa. Munculnya rasa ingin tahu disebabkan karena adanya motivasi. Menurut Hamalik 2009: 158 motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbunya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi mempunyai dua komponen yaitu komponen dalam inner component dan komponen luar outer component. Komponen dalam ialah perubahan pada diri seseorang, keadaan merasa tidak puas dan ketegangan psikologis. Komponen luar adalah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa komponen dalam adalah kebutuhan – kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar adalah tujuan yang hendak di capai. Indikator siswa yang menunjukan karakter rasa ingin tahu untuk siswa kelas 7 – 9 menurut Daryanto Darmiatun 2013: 153 di antaranya 1 bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran; 2 bertanya kepada sesuatu tentang gejala alam yang baru terjadi; 3 bertanya kepada guru tentang sesuatu yang didengar dari ibu, bapak, teman, radio, atau televisi. Peneliti menyimpulkan Indikator rasa ingin tahu siswa di antaranya: 1 keinginan yang kuat untuk menguasai materi; 2 keberanian siswa untuk bertanya; 3 mencari solusi dari masalah yang diberikan guru.

2.3.2 Disiplin

Menurut Pusat Kurikulum 2010: 9 disiplin adalah sebuah tindakan yang menunjukan kepatuhan seseorang pada perarturan tertentu. Dalam lembaga pendidikan, guru harus menumbuhkan rasa aman kepada diri siswa agar mereka memiliki karakter disiplin. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Semiawan 2009: 93 bahwa disiplin terjadi bila pengaruh diberikan oleh seseorang yang memberikan rasa aman dan tumbuh dari pribadi yang berwibawa serta orang yang dicintai bukan dari orang yang ditakuti dan berkuasa. Indikator siswa yang menujukan karakter disiplin untuk siswa kelas 7 – 9 menurut Daryanto Darmiatun 2013 : 152 diantaranya 1 tertib dalam berbahasa lisan dan tulis; 2 menaati aturan berbicara yang ditentukan dalam sebuah diskusi kelas; 3 tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya tulis.

2.3.3 Tanggung Jawab

Menurut Pusat Kurikulum 2010: 9 tanggung jawab adalah sikap dan perilaku sesorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarkat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan tuhan yang maha esa. Tanggung jawab adalah suatu sikap seseorang dalam melakukan apa yang sudah menjadi tugas dan kewajibannya. Menurut Suparno et al. 2006: 82 tolok ukur tanggung jawab seseorang terhadap tugas adalah menjalankan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan dilaksanakan dengan baik. Jadi tanggung jawab yang diberikan kepada siswa adalah mengerjakan tugas yang diberikan guru dan manjalankan apa yang menjadi kewajiban selama berada di sekolah. Menurut Samani Hariyanto 2012: 51 indikator siswa yang memiliki karakter tanggung jawab diantaranya 1 melakukan tugas sepenuh hati; 2 bekerja dengan etos kerja yang tinggi; 3 berusaha keras untuk mencapai prestasi terbaik giving the best.

2.4. Tinjauan Materi

2.4.1. Getaran

Gambar 2.1 Getaran pada ayunan sederhana Gambar 2.1 menunjukan bandul yang ditarik ke A dan dilepaskan, bandul akan berayun seperti pada gambar . Bandul akan berayun melewati lintasan A – B – C – B – A. Dalam hal ini, bandul dikatakan bergetar. Bandul akan terus berayun melewati lintasan yang sama. Jika bandul berada di posisi A, bandul akan bergerak ke menuju B, dilanjutkan ke titik C. Ketika di titik B dan dilanjutkan ke titik A, begitu seterusnya. Semakin lama, simpangan AB atau BC akan semakin kecil sehingga akhirnya berhenti. Dari kegiatan tersebut, getaran dapat didefinisikan sebagai gerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan. Dalam hal ini, titik kesetimbangannya adalah B. Titik kesetimbangan adalah titik di mana benda tidak mengalami gaya luar atau dalam keadaan diam. Lintasan A – B – C – B – A adalah lintasan yang ditempuh oleh satu getaran. Jika menetapkan titik B sebagai titik awal lintasan, maka B – C – B – A – B disebut satu getaran. Simpangan adalah jarak yang ditempuh benda bergetar dan diukur dari titik kesetimbangan. Kedudukan benda setiap saat berubah-ubah. Dengan demikian simpangannya pun berubah pula. Pada saat benda berada di titik A atau C, simpangannya merupakan simpangan maksimum, sedangkan pada saat bandul berada di titik kesetimbangan yaitu titik B, simpangannya minimum yaitu sama dengan nol. Amplitudo didefinisikan sebagai simpangan getaran paling besar. Pada kegiatan ini amplitudo getaran yaitu sudut yang mengapit BA atau BC. Berdasarkan gambar yang terlihat pada Gambar 2.1. satu getaran adalah gerak bandul dari titik A, ke titik B, ke titik C, ke titik B, dan kembali ke titik A. Apabila kita melepaskan bandul di titik A, kamu mengukur waktu membuat satu getaran yaitu dari A – B – C – B – A adalah 2 detik. Waktu ini dapat dikatakan waktu yang dibutuhkan oleh bandul untuk membuat satu getaran atau disebut periode. Periode getaran dilambangkan dengan T. Untuk mengukur periode getaran digunakan persamaan sebagai berikut : 2.1 Keterangan : T = periode getaran sekon t = waktu yang diperlukan sekon n = jumlah getaran Jika periode sebuah getaran 5 detik, berarti untuk membuat satu getaran diperlukan waktu 5 detik. Jika dalam satu detik terjadi lima getaran berarti periodenya yaitu 15 detik Artinya dalam 15 detik detik terjadi satu getaran. Dengan kata lain, dalam satu detik terjadi lima getaran. Jumlah getaran setiap satu detik disebut sebagai frekuensi. Frekuensi getaran dilambangkan dengan f, dirumuskan: 2.2 Keterangan : f = frekuensi getaran Hertz n = jumlah getaran t = waktu sekon Satuan frekuensi dinyatakan dalam hertz Hz. Satu Hz = 1 getaran sekon. Berikut ini adalah konversi satuan Hertz. 1 KHz = 10 3 Hz 1 MHz = 10 3 KHz = 10 6 Hz 1 GHz = 10 6 KHz = 10 9 Hz

2.4.2. Gelombang

Gelombang adalah gejala rambatan dari suatu getaran. Gelombang akan terus teradi apabila sumber getaran bergetar terus – menerus. Dalam perambatannya, gelombang membawa energi dari satu tempat ke tempat lain. 1 Gelombang Berdasarkan Medium Perantaraya a. Gelombang Mekanik Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium untuk merambat. Contoh gelombang mekanik antara lain gelombang pada tali, gelombang air laut, dan gelombang bunyi. b. Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang merambat melalui ruang hampa. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya, gelombang radio, dan sinar-X. 2 Gelombang Berdasarkan Arah Getarnya a. Gelombang Transversal Gambar 2.2 Gelombang Transversal pada Tali Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya. Gelombang transversal dapat diamati pada tali yang digerakkan ke atas dan ke bawah. Pada tali akan terlihat arah getarannya adalah naik-turun sedangkan arah rambatnya menuju ke depan atau tegak lurus arah getar. Berdasarkan gambar yang terlihat pada Gambar 2.2 Titik B dan F merupakan puncak gelombang, yaitu titik-titik tertinggi gelombang. Titik D dan H merupakan dasar gelombang, yaitu titik-titik terendah pada gelombang. Lengkungan ABC dan EFG disebut sebagai bukit gelombang. Sedangkan cekungan CDE dan GHI disebut lembah gelombang. Jarak BB’, DD’, FF’, dan HH’ merupakan amplitudo gelombang, yaitu simpangan terbesar dari gelombang tersebut. Dalam konsep gelombang dikenal istilah panjang gelombang. Panjang gelombang suatu gelombang transversal didefinisikan sebagaiμ 1. Panjang satu lembah gelombang dan satu bukit gelombang ABCDE atau CDEFG atau 2. Jarak antara dua puncak yang berdekatan BCDEF atau 3. Jarak antara dua lembah yang berdekatan DEFGH . Contoh gelombang transversal antara lain gelombang permukaan air, gelombang radio, dan gelombang pada tali. b. Gelombang Longitudial Bagaimana bentuk gelombang longitudinal itu? Gelombang longitu- dinal dapat kita amati pada sebuah pegas panjang slinky yang dapat dirapatkan dan direnggangkan. Gambar 2.3 Gelombang Longitudinal pada Slinky Jika ujung slinky dirapatkan, kemudian dilepaskan akan terlihat pola gelombang yang berbeda dengan gelombang transversal. Pada gelombang longitudinal, slinky akan terlihat merapat kemudian merenggang, demikian seterusnya. Bagian yang merapat dinamakan rapatan, sedangkan bagian yang renggang dinamakan renggangan. Rapatan dan renggangan pada slinky akan merambat sepanjang slinky, sedangkan arah getaran berimpit dengan arah memanjang slinky. Pola gelombang yang arah getarannya berimpit arah rambatnya inilah yang dinamakan gelombang longitudinal. Pada gelombang longitudinal terdapat rapatan dan renggangan. Panjang gelombang suatu gelombang longitudinal didefinisikan sebagai: 1. Jarak satu rapatan dan satu renggangan atau 2. Jarak antara dua rapatan yang berdekatan atau 3. Jarak antara dua renggangan yang berdekatan Periode gelombang adalah selang waktu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu gelombang. Sedangkan frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap sekon.Hubungan periode dan frekuensi gelombang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :

2.3 2.4

Keterangan : periode sekon frekuensi Hz Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang setiap satuan waktu. Hubungan antara cepat rambat gelombang v , frekuensi f dan panjang gelombang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut μ 2.5 Keterangan : cepat rambat gelombang ms panjang gelombang m frekuensi Hz

2.5. Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI KOLOID UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INFERENSI DAN PENGUASAAN KONSEP

0 8 43

IMPLEMENTASI PENDEKATAN METAKOGNITIF DALAM KEGIATAN LABORATORIUM FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA

0 15 216

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MENERAPKAN NILAI NILAI KARAKTER KONSERVASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH SISWA SMA

2 14 199

ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING.

4 7 40

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN SELF ASSESSMENT UNTUK MENGETAHUI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA SMP.

3 14 45

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP GELOMBANG SISWA SMP.

0 0 55

Pengembangan Model Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Sulap Fisika (insufi) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Motivasi Dan Kreativitas Siswa

0 0 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA -

0 0 73

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Pratikum Pada Topik Pengukuran Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP

0 0 11

240 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA Sri Wahyuni

0 0 7