Perumusan Masalah Kerangka Konseptual

perusahaan mengelola sumber daya yang dimilikinya untuk meningkatkan kemampuan memperoleh laba. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba dapat dilihat dari tingkat rentabilitasnya yakni membandingkan laba dengan aktiva dan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas Ekonomis atau disebut juga Basic Earning Power dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “ Pengaruh Efektifitas Modal Kerja dan Total Assets Turnover Terhadap Tingkat Rentabilitas Ekonomis Pada Industri Makanan dan Minuman Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Efektivitas modal kerja WCT dan Total Assets Turnover TATO berpengaruh secara simultan terhadap tingkat Rentabilitas Ekonomis pada perusahaan industri makanan dan minuman terbuka di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah Efektivitas modal kerja WCT dan Total Assets Turnover TATO berpengaruh secara parsial terhadap tingkat Rentabilitas Ekonomis pada perusahaan industri makanan dan minuman terbuka di Bursa Efek Indonesia? Universitas Sumatera Utara

C. Kerangka Konseptual

Modal kerja merupakan titik sentral dari kelangsungan hidup perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Pada hakekatnya modal kerja sama dengan aktiva lancar, yaitu aktiva-aktiva yang jangka paling lama satu tahun dapat dicairkan menjadi uang kas. Modal kerja bersih merupakan aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya tanpa mengganggu likuiditasnya yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar dengan hutang lancarnya Net Working Capital. Penjualan dengan modal kerja memiliki hubungan yang erat. Bila volume penjualan naik investasi dalam persediaan dan piutang juga meningkat, ini berarti juga meningkatkan modal kerja. Untuk menguji efesiensi penggunaan modal kerja, dapat digunakan rasio perputaran modal kerja Working Capital Turnover, yaitu rasio antara penjualan dengan modal kerja. Dari hubungan antara penjualan netto dengan modal kerja tersebut dapat diketahui juga apakah perusahaan bekerja dengan modal kerja yang tinggi atau bekerja dengan modal kerja yang rendah Djarwanto, 2004: 159 Perputaran total aktiva menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Semakin cepat perputaran aktiva, semakin efisien penggunaan aktiva tersebut. Total Assets Turnover TATO diukur dengan rasio yang menghubungkan penjualan dengan aktiva yang digunakan. Kemungkinan turunnya volume penjualan akan mempengaruhi rasio ini. Universitas Sumatera Utara Volume penjualan yang dicapai suatu perusahaan akan mempengaruhi perputaran modal kerja dan juga akan mempengaruhi perputaran dari aktiva perusahaan tersebut. Perputaran modal kerja dan perputaran aktiva pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan laba Keown, 2004:194. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan model atau bagan kerangka konseptual dalam Gambar 1.1 berikut ini. Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Riyanto 2001 dan Sawir 2005 diolah

D. Hipotesis