Dini Langit Dan Bumi Sahabat Kami Karya Nh. Dini Analisis Sosiosastra

1. Dini

Dini adalah tokoh utama dalam cerita ini, ia seorang anak gadis kecil yang tinggal bersama ke dua orang tuanya dan dua orang kakaknya laki-laki di sebuah desa tidak jauh dari kota. Dini seorang anak yang baik hati, baik kepada orang tuanya maupun kepada orang lain. Setiap hari ia selalu menuruti kata-kata Ibunya dan membantu pekerjaan yang dilakukan orang tuanya. Ia banyak belajar dari pengalaman hidup yang dialami keluarganya dan masyrakat sekitarnya pada masa penjajahan Belanda dan kependudukan Jepang. Ketika warga kekurangan dalam segala hal, Dini sangat tabah menghadapinya, memakan nasi menir atau bahan makanan yang berulat akhirnya menjadi kebiasaan sehari-hari. “Tantangan yang paling sulit dihadapi Dini pada saat itu adalah membiasakan diri dengan makanan yang diberikan orang tuanya. Dengan memakan sayur dan nasi menir yang banyak kotorannya membuatnya muntah, hal ini disebabkan karena terlalu lama bahan makanan tersebut disimpan sehingga mulai busuk dan berulat. Kebiasaan yang dilakukan orang tuanya akhirnya Dini dan kedua kakaknya menerima kenyataan. Ketika pertempuran itu tiba, masyarakat kekurangan dalam segala-galanya bahkan semua penduduk menderita kelaparan, tetapi keluarga Dini tidak mengalami demikian karena mereka telah menyimpan banyak bahan makanan, melainkan mereka dapat membantu satu sampai tiga kelurga yang paling miskin pada saat itu” Cerita Langit dan Bumi Sahabat Kami 2009: 29. Ketika kemiskinan telah melanda warga, Dini selalu tegar karena banyak bahan makanan yang disembunyikan Ayahnya. Dini yang masih kecil tetapi berpikiran dewasa karena pengalaman dan cerita Ayahnya hingga akhirnya ia memberi kejutan kepada orang tuannya kalau Ia adalah seorang pengarang. “Hari itulah aku mengetahui untuk pertama kali, bahwa kecakapanku menuliskan isi hatiku merupakan sesuatu yang luar biasa. Hari itu disadarkan oleh orangtuaku dan saudara-saudaraku, bahwa tidak semua orang memiliki kemudahan menulis apa yang tertera di dalam hati maupun kepalanya” Cerita Langit dan Bumi Sahabat Kami 2009: 133. Tidak hanya itu saja Dini juga sebagai tumpahan rahasia pada keluarga yang tinggal di rumahnya. Pengalaman yang dilhat dan diceritakan kepadanya membuatnya lebih dewasa dan mengerti arti kehidupan. Hubungan suami istri yang tidak sepantasnya Ia tahu tetapi belajar dari apa yang dilihat, Ia benar-benar mengerti. “Umurku sepuluh tahun waktu itu. Dengan seluruh kesadaran, akan teringat selama hidupku bagaimana hari itu akan diperkenalkan YU Saijem kepada arti “hidup suami istri” hubungan akrab antara perempuan dengan lelaki, Cerita Langit dan Bumi Sahabat Kami 2009: 89. Sifat dan perbuatan yang dimiliki Dini pada cerita ini menunjukkan bahwa kedudukan tokoh sangat sentral yaitu keterlibatan dan intensitas tokoh ini dalam peristiwa yang terjadi dalam cerita sangat besar. Jadi, dapat dikatakan bahwa tokoh ini tergolong sentral. Berdasarkan perwatakannya tokoh tergolong tokoh bulat dan kompleks, yaitu tokoh yang memiliki segi watak yang berangsur-angsur berubah dan dapat memberi kejutan bagi pembacanya Sudjiman, 1987: 21.

2. Ayah