Kejahatan Kemiskinan Landasan Teori

memberikan kasih saying, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut www.google.comid.Wikipedia.orgwikicinta28042011.

i. Kejahatan

Menurut Kartini Kartono Dalam Suka Piring, 1987: 135-136: Secara yuridis formal, kejahatan adalah bentuk tingkah laku yang bertengtangan dengan moral kemanusiaan immoral, merugikam masyarakat, asocial sifatnya, dan yang melanggar hukum serta undang-undang pidana. Secara sosiologis, kejahatan ialah semua bentuk ucapan, perbuatan, dan tingkah laku yang secara ekonomis, politis, dan sosial-phsikologis sangat merugikan masyarakat, melanggar norma-norma susila, dan menyerang keselamatan warga masyarakat baik yang telah tercakup dalam undang-undang, maupun yang belum tercantum dalam undang-undang pidana.

j. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial. Soekanto 1928: 320 mengatakan bahwa: “Kemiskinan diartikan sebagai salah satu keadaan di mana seseorang tiak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, mapun fisiknya dalam kelompok tersebut.”

2.2 Landasan Teori

Dalam sebuah penelitian terhadap karya sastra dibutuhkan landasan teori yang mendasarinya sebagai titik tolak yang merupakan kerangka dasar sebuah penelitian. Seperti yang dikatakan Pradopo 2002: 17 “Dalam penelitian sastra perlu dikemukakan apakah dasar-dasar atau kriteria-kriteria yang dipergunakan untuk mempertimbangkan karya sastra.” Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan teori sosiologi sastra untuk mendukung makna karya sastra secara lebih terperinci dengan melihat relevansi sosialnya dan dipahami melalui unsur intrinsik. Jabrohim 2001: 158 menyatakan, “Pendekatan sosiologi sastra mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatannya. Pendekatan ini tidak berbeda pengertiannya dengan sosiosastra, pendekatan sosiologis atau pendekatan sosio- kultural terhadap sastra”. Kemudian Ratna 2003: 2 menyatakan “pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya”. Jadi, melalui teori ini juga akan terlihat gambaran tentang masyarakat di dalam sebuah karya sastra. Dalam penelitian ini dilihat nilai-nilai sosial seperti kisah cinta, kejahatan, dan kemiskinan yang terdapat dalam novel Langit dan Bumi Sahabat Kami karya Nh. Dini. Nilai-nilai sosial itu dapat dikaji dengan sosiologi sastra karena nilai- nilai sosial ini merupakan gambaran masyarakat yang terdapat dalam cerita itu. Cinta, kejahatan, dan kemiskinan adalah bagian kehidupan masyarakat. Sesuai yang dinyatakan Damono dalam Jabrohim, 2001: 157, “Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah kenyataan sosial. Dalam pengertian ini kehidupan mencakup hubungan antar masyarakat, antara masyarakat dengan orang-seorang, antar manusia, dan antar peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang”. Wellek dan Warren 1989: 157 dikatakan, “Karya sastra menyampaikan kebenaran yang sekaligus juga merupakan kebenaran sejarah dan kebenaran sosial. Karya sastra merupakan dokumen sosial karena merupakan monumen”. Nilai-nilai sosial yang mencakup cinta, kejahatan, dan kemiskinan tersebut merupakan suatu kebenaran sosial yang terjadi pada masyarakat yang dapat mewakili zaman kapan ia diciptakan dan dapat mencerminkan keadaan masyarakat itu sendiri. Dari keterangan sebelumnya dapatlah dimengerti bahwa sosiologi sastra merupakan teori yang berdasarkan prinsip bahwa karya sastra merupakan refleksi masyarakat pada zaman karya sastra itu ditulis. Teori ini dapat menjelaskan hakikat fakta-fakta sosial, karya sastra sebagai sistem komunikasi, khususnya kaitannya dengan aspek-aspek ekstrinsik, seperti aspek sosial, institusi sosial, dan bentuk-bentuk konkrit nilai-nilai sosial lainnya.

2.3 Tinjauan Pustaka