Storge : Cinta Ayah dan Ibu Kepada Putrinya Philia: Cinta Ayah Kepada Saudaranya

Dalam Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas www.google.comid.Wikipedia.orgwikicinta28042011. “Sebuah perasaan yang membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Cinta adalah sebuah aksikegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih saying, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.” Wahdi dalam www.google.comwahdisblog.bligspot.com2007defenisi cinta11052011 menyatakan bahwa ada beberapa macam bentuk cinta, yaitu: 1 Eros, adalah cinta manusia semata, yang diinspirasi oleh sesuatu ysng menarik pada objeknya. Eros merupakan cinta yang tumbuh dari seseorang kepada yang lain, 2 Storge, adalah ikatan alami antara ibu dan anak, bapak dan anak, dan saudara, 3 Philia, adalah setingkat lebih tinggi dari eros, berhubungan dengan jiwa dari pada tubuh. Menyentuh kepribadian manusia-intelektual, emosi dan kehendak, melibatkan salaing menbagi, 4 Agape, adalah tingkat kasih yang paling tinggi. Ini adalah kasih Tuhan, kasih yang tidak mencari kesenangan sendiri, tetapi senang member tanpa menuntut balasan. Dari keempat bentuk cinta di atas hanya dijumpai tiga bentuk cinta dalam novel Langit dan Bumi Sahabat Kami karya Nh. Dini yaitu:

5.1.1 Storge : Cinta Ayah dan Ibu Kepada Putrinya

Storge adalah perasaan atau ikatan alami antara ibu dan anak, bapak dan anak, dan saudara. Cinta ini tergambar pada orang tua Dini yaitu cinta ayah kepada Dini dan kedua kakaknya. “Di zaman yang begitu susah ketika orang tua seharusnya hanya memikirkan penyediaan bahan pengisi perut yang utama, Bapak berkehendak dari garis kebiasaan dengan membawa pulang kaleng-kaleng berisi makanan manis buat anak-anaknya, , Langit dan Bumi Sahabat Kami: 35.” Dapat juga tergambar pada kakak Dini yang mengungsi beberapa tahun sejak penjajahan Belanda telah kembali dengan penuh kerinduan dan tangisan oleh kedua orang tua Dini. “Tiba-tiba dari rumah terdengar suara ramai, seruan Ibu yang bercampu- aduk. Kata-kata “anakku ngger” dan sebutan Tuhan yang Maha Pengasih berkali-kali ke tampat kami. “Ada itu di rumah?” Tanya YU Saijem, tanpa menjawab, aku berlari menaiki tangga latar, masuk ke ruang makan. Kulihat Ibu berpelukan dengan Heratih kedua menangis bahagia, dan di ruang tengah Ayah juga berpelukan dengan Maryam kakakku, Langit dan Bumi Sahabat Kami: 130.”

5.1.2 Philia: Cinta Ayah Kepada Saudaranya

Philia adalah cinta yang setingkat yang lebih tinggi dari eros, berhubungn dengan jiwa dari pada tubuh. Menyentuh kepribadian manusia-intelektual, emosi, dan kehendak, melibatkan saling berbagi. Bentuk cinta dalam novel Langit dan Bumi Sahabat Kami terlihat rasa cinta ayah Dini kepada sanak saudaranya yang tinggal di rumah mereka yaitu Kang Marjo bersama istrinya, Yu Saijem yang tinggal bersama keluarga Dini tanpa suaminya beberapa bulan karena ditangkap oleh Belanda. “Ayah juga menerima pengungsian beberapa kerabat dan saudara yang memerlukan pertolongan. Di kamar belakang timur ada Kang Marjo dan Yu Saijem, dan beberapa pengungsi lainnya, karena Ibu tidak sampai hati melihat mereka, Langit dan Bumi Sahabat Kami: 11.” Kepedulian yang dimiliki orang tua Dini pada cerita ini menunjukkan rasa cintanya kepada warga. Warga dan sanak saudaranya yang merasa sedih karena penjajahan Belanda merasa terobati karena bantuan dari pada orang tua Dini yang dianggap sebagai pahlawan bagi kehidupan mereka.

5.1.3 Agape: Cinta Ayah dan Ibu Kepada Warga