B. Kedudukan Bapepam-LK dalam UU No. 8 Tahun 1995.
Kedudukan Bapepam ketika pasar modal diaktifkan kembali oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1976, dibentuklah Bapepam yang pada saat itu kepanjangannya
adalah Badan Pelaksana Pasar Modal yang bertindak sebagai pembina dan pelaksana, jadi ada namanya Badan Pembinaan Pasar Modal dan Badan Pelaksana Pasar
Modal.
78
Tugas Bapepam menurut Keppres No. 521976 tersebut tentang Pasar Modal yang telah disempurnakan dengan Kepres No. 58 Tahun 1984 adalah:
79
1. Mengadakan penilaian terhadap perusahaan-perusahaaan yang akan menjual
saham-sahamnya melalui pasar modal, apakah telah memenuhi persyaratan yang ditentukan, yaitu sehat dalam keuangan dan manajemen.
2. Menyelenggarakan pasar modal yang efektif dan efisien.
3. Terus-menerus mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual
sahamnya melalui pasar modal. Badan Pembina pada saat itu mempunyai fungsi utama untuk mengeluarkan
arahan dan kebijakan pasar modal. Anggotanya ketika itu terdiri dari 1.
Menteri Keuangan sebagai Ketua; 2.
Menteri Negara Penerbitan Aparatur NegaraWakil Ketua Bappenas sebagai Wakil Ketua merangkap anggota;
3. Anggota seperti Menteri Perdagangan;
4. Menteri Perindustrian;
5. Sekretaris Kabinet;
6. Gubernur Bank Indonesia; dan
7. Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Struktur organisasi Badan Pelaksana Pasar Modal ketika itu masih sederhana, baru
78
Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 52 Tahun 1976 tentang Pasar Modal.
79
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op. Cit., hal. 115.
Universitas Sumatera Utara
1. 1 Ketua;
2. 1 Sekretaris Badan; dan
3. Biro Hukum dan Riset;
4. Biro Pembina Badan Pelaksana Pasar Modal menerima, meneliti dan
mengeluarkan surat izin atas permohonan pendaftaran emisi efek, serta mengikuti perkembangan perusahaan pendaftaran emisi efek, serta mengikuti perkembangan
perusahaan yang go public. Kemudian, dalam melaksanakan fungsi sebagai penyelenggara bursa, Badan Pelaksana Pasar Modal bertugas membuka dan
menutup bursa, mengawasi pelaksanaan transaksi, menerbitkan indeks harga saham dan membina para anggota bursa.
Dengan diterbitkannya Keppres No. 53 Tahun 1990 ini yang kemudian disusul dengan penerbitan keputusan Menteri Keuangan No. 1548KMK.0131990
pada tanggal 4 Desember 1990, berakhir pula dualisme fungsi lembaga pengawas pasar modal sebelumnya. Yang sebelumya Bapepam sebagai Badan Pembina Pasar
Modal dan juga sebagai Badan Pelaksana Pasar Modal berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal saja, sehingga menjadi lebih fokus pada peran pembinaan,
pengaturan dan pengawasan. KMK 1548 juga memberikan dasar pengaturan industri pasar modal di tanah air yang cukup komprehensif yang substansinya menginspirasi
substansi pengaturan dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Beberapa kebijakan baru yang tertuang dalam Keppres No. 53 tahun 1990
tersebut antara lain:
80
a. Ditiadakan Badan Pembina Pasar Modal;
b.Dibentuknya Badan Pengawas Pasar Modal yang fokus pada peran pengaturan dan pengawasan industri;
80
Jusuf Anwar, Op. Cit., hal. 145.
Universitas Sumatera Utara
c. Dibuatnya defenisi Bursa Efek, Lembaga Kliring Penyelesaian dan
Penyimpanan, serta Reksa Dana; d.Penegasan kembali dibukanya kesempatan bagi swasta untuk
menyelenggarakan Bursa Efek; e.
Ditegaskannya larangan praktik manipulasi pasar, insider trading dan penyebarluasan informasi yang tidak benar atau menyesatkan.
Selanjutnya dengan dikeluarkannya UU No. 8 Tahun 1995 fungsi Bapepam sebagai pembinaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan pasar modal sehari-hari.
Bapepam-LK dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat oleh Presiden dan dalam melaksanakan tugasnya ia bertanggung-jawab kepada Menteri Keuangan. Bapepam-
LK berkedudukan sebagai badan otoritas di bidang pasar modal dan lembaga keuangan, berada di bawah Menteri Keuangan dengan tugas membina, mengatur, dan
mengawasi kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dasar hukum berdirinya Bapepam-LK dapat dilihat dalam undang-undang yang mengatur tentang pasar modal. Huruf LK pada akhir nama lembaga tersebut
merupakan akronim dari Lembaga Keuangan yang mulai dilekatkan pada awal tahun 2006 sejak efektif digabungkannya lembaga pengawas pasar modal Bapepam
dengan lembaga pengawas lembaga keuangan non bank ketika itu Direktorat
Universitas Sumatera Utara
Jenderal Lembaga Keuangan.
81
Keberadaan fungsi dan peran lembaga pengawas pasar modal di tanah air secara historis telah mengalami beberapa kali perubahan.
Sebagai suatu lembaga yang mempunyai posisi yang strategis dalam mendorong pemanfaatan pasar modal sebagai sumber pembiayaan dan alternatif
investasi, lembaga pengawas pasar modal harus memiliki dasar hukum yang kokoh. Setelah lahirnya undang-undang yang baru di bidang pasar modal, dasar hukum
berdirinya pasar modal termuat dalam Pasal 3 dan 4 UUPM No. 8 Tahun 1995. Pasal- pasal tersebut mengatur sebagai berikut:
82
1. Pasal 3 Ayat 1: Pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal.
Dalam Ayat 2, ditegaskan Bapepam berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.
2. Pasal 4 menegaskan: pembinaan, pengaturan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan oleh Bapepam dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal dan masyarakat. Menteri yang dimaksud dalam Pasal 3 Ayat 1 di atas adalah Menteri
Keuangan yang oleh Pasal 2 UUPM diberikan kewenangan untuk menetapkan kebijaksanaan umum di bidang pasar modal. Kebijaksanaan umum disini maksudnya
adalah kebijaksanaan yang berkaitan dengan kebijakan fiskal, moneter, dan
81
Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KMK 606KMK.01.2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
82
Jusuf Anwar, Op. Cit., hal. 146.
Universitas Sumatera Utara
kebijaksanaan ekonomi makro pada umumnya. Terkait dengan kewenangan umum tersebut, Menteri Keuangan telah mengeluarkan beberapa keputusan seperti
Keputusan Menteri Keuangan No. 646KMK.0101995 tentang Pemilikan Saham dan Unit Penyertaan Reksa Dana oleh Pemodal Asing dan keputusan Menteri Keuangan
No. 647KMK.0101997 tentang Pemberantasan Pemilikan Saham Perusahaan Efek oleh Pemodal Asing.
Bapepam-LK mempunyai kewenangan untuk memberikan izin, persetujuan dan pendaftaran kepada para pelaku pasar modal, memproses pendaftaran dalam rangka
penawaran umum, menerbitkan peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang pasar modal, dan melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran
terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Selain diatur dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,
wewenang dan fungsi Bapepam-LK juga diatur pada : 1. Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
bidang Pasar Modal. 2. Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di
bidang Pasar Modal. 3. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 503KMK.011997 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal. 4. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 606KMK.01.2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Dengan terintegrasikannya Bapepam dan Lembaga Keuangan dalam satu institusi, maka diharapkan Bapepam-LK dapat melaksanakan wewenang dan
fungsinya dengan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat menjadi otoritas di bidang pasar modal dan lembaga keuangan yang independen dan profesional, serta mampu
mewujudkan industri pasar modal dan lembaga keuangan non bank sebagai penggerak perekonomian nasional yang tangguh dan berdaya saing global.
Pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal dilakukan oleh Bapepam-LK yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Keuangan, dengan tujuan untuk mewujudkan terciptanya kegiatan pasar m
odal yang teratur, wajar, efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
C. Fungsi Pengawasan Bapepam-LK dalam UU No. 8 Tahun 1995.