mengumumkannya kepada publik selambat-lambatnya pada akhir hari kerja kedua, mengingat transaksi yang akan dilakukan tersebut merupakan informasi penting bagi
para pemodal. Keterlambatan dimaksud mencapai masa 7 tujuh hari. Terhadap keterlambatan tersebut, Bapepam-LK memutuskan untuk mengenakan denda sebesar
Rp. 7. 000.000 tujuh juta rupiah kepada PT. Bank Mashill Utama Tbk.
160
2. Penerapan sanksi oleh Bapepam-LK Mengenai Praktek Insider Trading
PT. Bank Mashill Utama Tbk
Bapepam-LK juga telah melakukan pemeriksaan dan penyidikan terhadap kemungkinan terjadinya perdagangan orang dalam. Pemeriksaan dan penyidikan
diarahkan kepada transaksi yang dilakukan oleh orang dalam PT. Bank Mashill Utama Tbk, yaitu Sdr. A. T. Windoe sebagai Presiden Direktur PT. Bank Mashill
Utama Tbk, Sdr. Leo Yasin Satiadi sebagai Direktur, Sdr. Jensen Kohardjo yang pada saat yang sama merangkap sebagai Direktur PT. Bank Mashill Utama dan juga
sebagai komisaris PT. Sumatra Central Prima. Bapepam-LK berkesimpulan bahwa transaksi yang dilakukan oleh Sdr. A. T.
Windoe tidak termasuk kategori perdagangan orang dalam mengingat transaksi yang dilakukan adalah setelah tanggal 10 April 1996 dimana informasi mengenai transaksi
tersebut telah tersedia untuk umum dan jumlah yang ditransaksikan tidak material.
160
“Kasus di Bursa dan Penyelesaiannya”, Media Akuntansi, Edisi No. 19 Tahun IV Juli 1997, hal. 22.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya transaksi yang dilakukan oleh Sdr. Leo Yasin Satiadi jumlahnya juga tidak material dan tidak terdapat bukti yang menunjukan bahwa yang bersangkutan
mengetahui sebelumnya bahwa pemegang saham utama akan melakukan penjualan saham yang dimilikinya.
Sedangkan terhadap penjualan saham yang dilakukan oleh Jensen Koharjo yang pada saat yang sama merangkap sebagai Direktur PT. Bank Mashill Utama Tbk
dan juga sebagai komisaris PT. Sumatra Central Prima ditemukan adanya pelanggaran atas ketentuan perdagangan orang dalam. Hal ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa Jensen Kohardjo mewakili kepentingan PT. Sumatra Central Prima melakukan penjualan seluruh saham yang dimilikinya atas PT. Bank Mashill
Utama Tbk sebesar 23,96. Padahal ia adalah direktur PT. Bank Mashill Utama Tbk yang pada saat bersamaan merangkap sebagai komisaris PT. Sumatra Central Prima.
Hal ini adalah informasi yang penting bagi pemodal yang dapat mempengaruhi keputusan investasinya.
Tindakan Jensen Kohardjo tersebut diatas merupakan suatu fakta material yang seharusnya didisclose kepada masyarakat. Penjualan saham PT. Bank Mashill
Utama yang dimiliki PT. Sumatra Central Prima sangat memungkinkan sekali terjadi perubahan manajemen PT. Bank Mashill Utama. Berdasarkan pemeriksaan dan
penyidikan Bapepam-LK, Jansen Kohardjo dinyatakan sebagai orang dalam terbukti melakukan insider trading dan untuk itu didenda sebesar Rp. 500.000.000.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka Bapepam-LK memutuskan untuk mengenakan
Universitas Sumatera Utara
sanksi berdasarkan Pasal 61 dan Pasal 64 Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Pengenaan sanksi
dimaksud adalah sanksi administratif berupa denda sebesar Rp. 500.000.000 lima ratus juta rupiah kepada Saudara Jensen Kohardjo. Hal ini didasarkan karena
ditemukan pelanggaran atas ketentuan mengenai perdagangan orang dalam insider trading yang dilakukan Jensen Kohardjo yang mewakili kepentingan PT. Sumatra
Central Prima sebagai salah satu pemegang saham PT. Bank Mashill Utama sehingga Jensen Kohardjo dikenakan denda sebesar Rp. 500.000.000 lima ratus juta
rupiah.
161
Sanksi berdasarkan Pasal 61 Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal adalah sanksi administratif yang
berbunyi: Emiten, Perusahaan Publik, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan
Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil Manajer
Investasi, Biro Administrasi Efek, Kustodian, Wali Amanat, Profesi Penunjang Pasar Modal dan Pihak lain yang telah memperoleh izin,
persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam, serta direktur, komisaris, dan setiap Pihak yang memiliki sekurang-kurangnya 5 lima persen saham
Emiten atau Perusahaan Publik, yang melakukan pelanggaran atas ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dikenakan sanksi
administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pencabutan izin usaha;
f. pembatalan persetujuan; dan
g. pembatalan pendaftaran.
161
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
Sanksi berdasarkan Pasal 61 Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
1 Sanksi denda, selain denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63,
dapat dikenakan pada Pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 paling banyak Rp. 100.000.000,00 seratus juta rupiah bagi orang
perseorangan dan paling banyak Rp. 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah bagi Pihak yang bukan orang perseorangan, yang melanggar
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. 2
Ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan sanksi denda sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditetapkan oleh Bapepam.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN